Wednesday, May 22, 2013

Variasi Oral Seks

Konon Caesar Caligula tak hanya menyimpang perilaku sex-nya, tapi juga keranjingan oral sex. Dan melakukan oral sex tidak hanya dengan satu pasangan melainkan beramai-ramai. Dalam perkembangannya, kini oral sex menjadi foreplay, afterplay dan variasi dalam beraktivitas seks.

Sisca berambut sebahu dengan potongan layer samping, mengaku tak mempermasalahkan
oral sex, asal hanya dengan kekasihnya. Menurut wanita yang berprofesi sebagai customer service sebuah bank swasta kini, hal itu dilakukan atas dasar suka sama suka.

“Mulanya aku suka oral sex untuk membangkitkan gairah sebelum melakukan ML, namun kemudian menjadi variasi di saat-saat jeda ML,” ujarnya enteng. Hal itu langsung diiyakan pasangannya, Romi yang duduk bersebelahan sembari mendekap mesra kekasihnya.

Waktu dan tempat yang dipilih tentunya saat mereka saling menginginkan. Tak mematok apakah Romi duluan yang meminta atau Sisca. Keduanya saling memahami dan melakukannya atas dasar cinta.

Namun ada juga pasangan wanitanya yang keberatan, ada yang sama-sama tidak mau. Inti alasan bagi yang tak mau, karena menganggap oral sex dinilai kotor, cenderung ada pelecehan seks terhadap wanita dan sekaligus merendahkan wanita itu sendiri.

Hal tersebut senada dengan komentar pasangan yang mengaku baru jadian. Yang laki-laki bernama Dharma (bukan nama sebenarnya), berusia 30 tahun dan Riska (bukan nama sebenarnya) kekasihnya yang terpaut 5 tahun lebih muda. Ungkapan keberatan tentang oral sex dipaparkan saat mereka sedang santai di sebuah kedai kopi.

“Nggak, karena menurut saya oral seks itu menjijikan. Lagian, kan kasihan ceweknya. Masak habis begituan (oral), terus ciuman bibir. Tidak, deh,” tegas laki-laki yang bekerja sebagai management trainee sebuah bank swasta ini.

Pengertian oral sex bisa dilakukan saat foreplay dan afterplay. Saat foreplay, oral sex dilakukan untuk merangsang fisik, bangkitnya gairah yang meledak-ledak, pemanasan yang hangat. Sehingga memudahkan untuk menuju ke intercourse yang menghasilkan puncak kenikmatan yang maksimal.

Setelah sampai puncak, lakukan afterplay dengan oral sex. Untuk menunjukkan kasih sayang pada pasangan (baik lelaki pada wanita maupun wanita pada lelaki) setelah mencapai puncak, jangan langsung tidur atau membalikan badan, tapi tunjukkan dengan oral sex. Badan memang terasa lemas dan keinginan untuk menutup mata lebih dominan, tetapi lebih baik jika sempatkan untuk bersenda gurau sejenak, berciuman sebelum tidur, atau sekadar mendekap erat pasangan Anda!

Dalam afterplay lebih kepada psikis, dengan mencurahkan kasih sayang, dan cinta Anda ke pada pasangan seperti dekapan hangat, ciuman, kecupan mesra. Sehingga pasangan merasa dicintai bukan disaat melakukan hubungan seks, melainkan disegala suasana dan dicintai sepenuh hati.

“Jangan salah, oral sex bisa menimbulkan orgasme, menghasilkan puncak kepuasan dalam aktivitas seksual. Tidak hanya intercourse atau hubungan alat kelamin saja, tapi oral sex juga mampu memberikan orgasme,” jelas Dr. Ferriyal Loetan, ASC & T, SpRM, Mkes (MMR).

“Dari segi kesehatan, oral sex boleh-boleh saja dilakukan, sepanjang orang itu sehat dan tidak memiliki penyakit kelamin. Dari segi kesehatan secara keseluruhan melakukan oral sex dengan orang yang bersih dan sehat, idealnya tidak apa-apa,” ujar Dr. Ferriyal lagi.

Yang jelas, oral sex, felatio dan cunnilingus bisa dilakukan dengan menyenangkan kalau atas dasar senang sama senang, rela dan nyaman.

Bukan hanya keinginan satu pasangan, dimana pasangan satunya keberatan dengan alasan tertentu.


semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment