Beberapa waktu lalu, cake ini sempat heboh di facebook. Gara-gara itu, saya jadi penasaran pengen nyobain.
Saya bikin setengah resep aja, pake loyang (brownies) ukuran 10 x 24 cm. Resepnya nurun dari dapur teh Syantie . Dan hasilnya, hmm.... I love it! And my husband loves it too. Beneran deh kayak peta topografi, ada garis konturnya. Yang biasa bekerja dengan peta, pasti nyambung deh.
Bahan :
250 gr butter
250 gr gula halus (saya, gula pasir diblender aja)
5 butir telur
300 gr terigu
1 sdt baking powder
125 ml susu cair
1/2 sdt vanila bubuk
Coklat bubuk secukupnya
Pandan pasta secukupnya (bisa diganti rasa lain)
Cara membuat :
1. Panaskan oven pada suhu 180 C. Siapkan loyang dan alasi dengan kertas roti.
2. Kocok butter dan gula sampai pucat mengembang. Tambahkan telur satu-persatu sambil dikocok terus.
3. Masukkan sebagian terigu dan baking powder yang sudah diayak, kocok dengan kecepatan rendah. Selingi dengan menambahkan susu, lalu masukkan lagi sisa terigu. Kocok hingga rata.
4. Bagi adonan menjadi 2 bagian. Satu bagian tambahkan vanila, bagian lainnya diberi pandan pasta.
5. Tuang setengah adonan vanila ke loyang, taburi atasnya dengan coklat bubuk hingga tertutup rata.
6. Tuang setengah adonan pandan di atasnya, tutup lagi dengan taburan coklat bubuk.
7. Lanjutkan dengan sisa adonan vanila, taburi coklat bubuk dan terakhir tuang sisa adonan pandan.
8. Hentakkan loyang sebentar agar udaranya keluar. Lalu panggang selama kurleb 40 menit.
Saturday, September 15, 2012
Saturday, September 1, 2012
Es Kueni Cincau
Di pasar sudah banyak yang menjual mangga, begitu pula kueni yang masih saudara dekatnya. Sebagai variasi hidangan penutup yang mengunakan mangga/kueni, yuuk nyobain es kueni cincau. Dijamin segar deh.
Takarannya dikira-kira aja... Pokoknya yang pas buat selera aja deh.
Bahan :
Kueni matang, dicacah kasar.
Cincau, dipotong dadu
Symple syrup
Es batu
Penyajian :
Siapkan gelas dessert. Isi kurleb 2-3 sdm potongan cincau, beri es batu secukupnya, beri lagi 2-3 sdm kueni. Lalu siram dengan symple syrup secukupnya. Siap dinikmati.
Gampang kan???!!!
Takarannya dikira-kira aja... Pokoknya yang pas buat selera aja deh.
Bahan :
Kueni matang, dicacah kasar.
Cincau, dipotong dadu
Symple syrup
Es batu
Penyajian :
Siapkan gelas dessert. Isi kurleb 2-3 sdm potongan cincau, beri es batu secukupnya, beri lagi 2-3 sdm kueni. Lalu siram dengan symple syrup secukupnya. Siap dinikmati.
Gampang kan???!!!
Tuesday, August 28, 2012
Bunga Pepaya Tumis Pedas
Habis daging-daging dan ayam-ayam di menu lebaran, sekarang kita ganti menu ya... Bunga pepaya tumis pedas. Agak pahit tapi segar. Yang jelas, maknyuusss!
Bahan :
1 bungkus bunga pepaya, dicuci bersih
100 gr udang kupas, dicuci lalu beri air lemon/jeruk nipis
3 lembar daun jambu biji
1 lembar daun salam
3 sdm minyak goreng
150 - 200 ml air
Gula dan garam secukupnya
Bumbu halus :
5 butir cabe merah
2 butir cabe rawit
3 siung bawang merah
1 siung bawang putih
1/4 sdt terasi
1 buah tomat ukuran sedang
Cara membuat :
1. Rebus bunga pepaya dengan daun jambu sampai mendidih. Angkat lalu tiriskan. Buang daun jambunya. Sisihkan.
2. Panaskan minyak goreng, tumis bumbu halus sampai wangi.
3. Masukkan udang kupas, daun salam dan air. Tutup, biarkan hingga udang berubah warna.
4. Masukkan bunga pepaya, gula dan garam. Aduk rata, biarkan sampai bumbu meresap lalu angkat.
Note : selain udang, bisa juga diganti teri ataupun cumi asin.
Friday, August 10, 2012
Homemade Yoghurt
Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya tentang pembuatan homemade yoghurt tanpa menggunakan kefir. Nah ini, resep yoghurt yang menggunakan starter dari plain yoghurt. Saya bikin yang hasilnya creamy, bukan yang cair. Kalo pengen ada rasa seperti yoghurt strawberry, blueberry ataupun melon tinggal ditambah syrup aja.
Bahan :
500 ml susu cair (saya pake susu segar Diamond)
100 -125 ml plain yoghurt
2 sdm susu bubuk full cream
Cara membuat :
Campur susu cair dan susu bubuk, aduk rata lalu panaskan hingga hangat. Tandanya, dipinggir panci ada gelembung-gelembung kecil. Angkat, biarkan hingga uapnya hilang. Masukkan plain yoghurt, aduk rata. Selanjutnya tuang campuran susu tersebut ke dalam wadah bersih, tutup rapat. Letakkan di tempat yang hangat (saya, di atas kulkas) selama 24 jam. Taraaa.... jadi deh. Dinginkan dulu di dalam kulkas sebelum nikmati.
Recipe source : milist Natural Cooking Club
Tuesday, July 31, 2012
Asem-asem Iga
Sekilas, masakan ini mirip dengan pindang tulang tapi asem-asem iga tidak memakai terasi. Persamaannya, sama-sama pedas, asem dan segar. Ditambah aroma daun kemangi, bikin tambah segar.
Bahan :
300 gr iga sapi
2 buah tomat hijau / merah, belah empat
1 batang sereh, dimemarkan
3 cm lengkuas, dimemarkan
1 biji asam, dilarutkan 2 sdm air hangat
1 sdm gula merah
5 butir cabe rawit, biarkan utuh
2 tangkai daun kemangi, petik daunnya
air untuk merebus secukupnya
garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus :
2 siung bawang putih
3 siung bawang merah
2 butir cabe merah (kalo suka pedas bisa ditambah)
Cara membuat :
1. Rebus iga dengan air banyak sampai empuk. Sisihkan air kaldunya kurleb 500-600 ml.
2. Tumis bumbu halus sampai wangi, masukkan air kaldu, sereh, lengkuas, gula merah dan garam.
3. Masukkan iga, masak hingga mendidih dan bumbu meresap.
4. Tambahkan air asam, aduk rata. Masukkan irisan tomat , kemangi dan cabe rawit lalu angkat.
5. Nikmati selagi hangat.
Bahan :
300 gr iga sapi
2 buah tomat hijau / merah, belah empat
1 batang sereh, dimemarkan
3 cm lengkuas, dimemarkan
1 biji asam, dilarutkan 2 sdm air hangat
1 sdm gula merah
5 butir cabe rawit, biarkan utuh
2 tangkai daun kemangi, petik daunnya
air untuk merebus secukupnya
garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis
Bumbu halus :
2 siung bawang putih
3 siung bawang merah
2 butir cabe merah (kalo suka pedas bisa ditambah)
Cara membuat :
1. Rebus iga dengan air banyak sampai empuk. Sisihkan air kaldunya kurleb 500-600 ml.
2. Tumis bumbu halus sampai wangi, masukkan air kaldu, sereh, lengkuas, gula merah dan garam.
3. Masukkan iga, masak hingga mendidih dan bumbu meresap.
4. Tambahkan air asam, aduk rata. Masukkan irisan tomat , kemangi dan cabe rawit lalu angkat.
5. Nikmati selagi hangat.
Monday, July 23, 2012
Menu Berbuka & Sahur
Ada yang bingung saat menyiapkan menu untuk berbuka dan sahur? Don't worry, nih saya kasih bocoran biar ada bayangan menunya. Mau sama persis, boleh. Mau divariasikan, dikurangi ataupun ditambah, silahkan. Sesuaikan aja dengan selera ya.. :D Dan hindari mubadzir ya.. makanya saya ga bikin banyak macam masakan, bikin secukupnya aja.
Berikut ini susunan menu berbuka dan sahur dari dapur saya. Sebagian besar resepnya sudah pernah ditayangkan.Yang mau nyontek, silahkan masukin kata kunci ke "search recipe" ya... Menunya disusun untuk 10 hari, hari ke-11 tinggal ngikuti menu pertama aja atau dengan bahan dasar yang sama tapi diganti bumbunya. Misalnya ayam goreng diubah jadi ayam bakar. Bistik jawa bisa diubah jadi semur daging atau rawon. Pepes ikan bisa diganti ikan rica-rica ataupun balado. Just be creative!
Menu ini memang sengaja tidak memasukkan masakan yang memakai santan. Untuk takjil yg seharusnya memakai santan, saya ganti susu kental manis atau pake santan encer. Karena suami saya, sedang menghindari santan. Harap dimaklumi ya..
Terus khusus untuk menu sahur, sesuai request penikmat masakan saya, harus ada kuah-kuah / bening. Biar segar dan tidak membuat tenggorokan cepat kering saat berpuasa. Ok, here we go.
Semoga bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah shaum Ramadhan.
Note : klik tabel untuk lebih jelas.
Berikut ini susunan menu berbuka dan sahur dari dapur saya. Sebagian besar resepnya sudah pernah ditayangkan.Yang mau nyontek, silahkan masukin kata kunci ke "search recipe" ya... Menunya disusun untuk 10 hari, hari ke-11 tinggal ngikuti menu pertama aja atau dengan bahan dasar yang sama tapi diganti bumbunya. Misalnya ayam goreng diubah jadi ayam bakar. Bistik jawa bisa diubah jadi semur daging atau rawon. Pepes ikan bisa diganti ikan rica-rica ataupun balado. Just be creative!
Menu ini memang sengaja tidak memasukkan masakan yang memakai santan. Untuk takjil yg seharusnya memakai santan, saya ganti susu kental manis atau pake santan encer. Karena suami saya, sedang menghindari santan. Harap dimaklumi ya..
Terus khusus untuk menu sahur, sesuai request penikmat masakan saya, harus ada kuah-kuah / bening. Biar segar dan tidak membuat tenggorokan cepat kering saat berpuasa. Ok, here we go.
Semoga bermanfaat dan selamat menjalankan ibadah shaum Ramadhan.
Note : klik tabel untuk lebih jelas.
Friday, July 20, 2012
Udang Saus Padang
Buat saya, menu berbahan udang selalu saja menggugah selera. Coba saja buka-buka arsip lama dapur ini, ada bervariasi olahan udang yang pernah saya tampilkan.
Kalo sajian udang yang satu ini, sebenarnya bukan hal baru. Berhubung baru sekarang sempat dijepret, ditayangin deh. Trus karena ada sedikit tahu dikulkas, saya campur aja.
Bahan :
250 gr udang
4 potong tahu putih, dipotong dadu trus digoreng sebentar (optional)
1/2 buah jeruk nipis / lemon
1/2 butir bawang bombay, diiris
200 ml air
2 sdm saus sambal
2 sdm saus tomat (atau 1 buah tomat kecil dihaluskan)
1 sdm saus tiram
2 cm jahe, dimemarkan
1/2 sdt merica bubuk
1 batang daun bawang, diiris serong
1 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk
Gula dan garam secukupnya
3 sdm minyak goreng untuk menumis
Bumbu halus :
4 butir cabe merah (bisa ditambah cabe rawit kalo suka lebih pedas)
1 siung bawang putih
2 siung bawang merah
Cara membuat :
1. Cuci udang sampai bersih, tiriskan. Lalu beri perasan air jeruk dan sedikit garam, aduk-aduk. Sisihkan.
2. Tumis bumbu halus bersama bawang bombay dan merica bubuk hingga bawang layu..
3. Masukkan udang. Aduk-aduk sebentar hingga berubah warna.
4. Tambahkan air, jahe, daun salam, daun jeruk dan semua saus.
5. Tambahkan garam dan gula. Tutup sebentar agar bumbu meresap dan sausnya sedikit mengental lalu angkat.
6. Siapkan piring saji. Tuang udang dan sausnya, taburi dengan irisan daun bawang.
Kalo sajian udang yang satu ini, sebenarnya bukan hal baru. Berhubung baru sekarang sempat dijepret, ditayangin deh. Trus karena ada sedikit tahu dikulkas, saya campur aja.
Bahan :
250 gr udang
4 potong tahu putih, dipotong dadu trus digoreng sebentar (optional)
1/2 buah jeruk nipis / lemon
1/2 butir bawang bombay, diiris
200 ml air
2 sdm saus sambal
2 sdm saus tomat (atau 1 buah tomat kecil dihaluskan)
1 sdm saus tiram
2 cm jahe, dimemarkan
1/2 sdt merica bubuk
1 batang daun bawang, diiris serong
1 lembar daun salam
1 lembar daun jeruk
Gula dan garam secukupnya
3 sdm minyak goreng untuk menumis
Bumbu halus :
4 butir cabe merah (bisa ditambah cabe rawit kalo suka lebih pedas)
1 siung bawang putih
2 siung bawang merah
Cara membuat :
1. Cuci udang sampai bersih, tiriskan. Lalu beri perasan air jeruk dan sedikit garam, aduk-aduk. Sisihkan.
2. Tumis bumbu halus bersama bawang bombay dan merica bubuk hingga bawang layu..
3. Masukkan udang. Aduk-aduk sebentar hingga berubah warna.
4. Tambahkan air, jahe, daun salam, daun jeruk dan semua saus.
5. Tambahkan garam dan gula. Tutup sebentar agar bumbu meresap dan sausnya sedikit mengental lalu angkat.
6. Siapkan piring saji. Tuang udang dan sausnya, taburi dengan irisan daun bawang.
Thursday, July 12, 2012
Potato Salad Sandwich
Dijadiin bekal (o-bento) bisa, buat sarapan juga bisa loh. Padat gizi dan kaya serat. Cocok buat makanan pengganti nasi.
Apalagi beberapa waktu lalu, pemerintah mulai menyerukan untuk mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat selain nasi / beras. Kayaknya kita mulai diarahkan untuk mengurangi ketergantungan sama beras. Soalnya beras kita hasil impor, yang tiap tahun harganya naik. Malahan instansi pemerintah Depok sudah mencanangkan satu hari tanpa nasi / beras (kalo ga salah, setiap hari selasa). Nah, sandwich ini bisa menjadi salah satu alternatif.
Udah dulu ceritanya ya, sekarang bikin yuuk...
Bahan :
10 lembar roti tawar kupas
1 resep potato salad
margarin / butter untuk mengoles secukupnya
Cara membuat :
1. Olesi setiap lembar roti tawar dengan margarin / butter tipis-tipis.
2. Ambil selembar roti tawar, beri 3-4 sdm potato salad. Ratakan lalu tutup dengan selembar roti lagi.
3. Lakukan terus untuk semua roti tawar.
4. Potong sandwich sesuai selera. Bisa bentuk segitiga atau segi empat.
Friday, July 6, 2012
Potato Salad
Dah lama ga posting posting salad. Cobain deh salada yang satu ini, gurih dan creamy!
Bahan :
250 gr kentang
1 buah wortel kecil
1 buah timun
1 butir telur rebus
5 sdm mayones
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam halus
1/4 sdt gula
Cara membuat :
1.Kukus kentang hingga matang, lalu dihaluskan bersama garam (blender sebentar). Kalo saya lebih suka yang di-blender kasar.
2.Wortel dipotong 2, diiris tipis kemudian direbus sampai setengah matang, lalu ditiriskan.
3.Potong timun menjadi 4, buang bijinya lalu diiris tipis.
4. Telur dibelah menjadi 8 lalu dicincang kasar.
5. Campur kentang halus dengan semua bahan, aduk rata.
6. Dinginkan sebentar, siap dinikmati.
Untuk 2-3 porsi
Bahan :
250 gr kentang
1 buah wortel kecil
1 buah timun
1 butir telur rebus
5 sdm mayones
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam halus
1/4 sdt gula
Cara membuat :
1.Kukus kentang hingga matang, lalu dihaluskan bersama garam (blender sebentar). Kalo saya lebih suka yang di-blender kasar.
2.Wortel dipotong 2, diiris tipis kemudian direbus sampai setengah matang, lalu ditiriskan.
3.Potong timun menjadi 4, buang bijinya lalu diiris tipis.
4. Telur dibelah menjadi 8 lalu dicincang kasar.
5. Campur kentang halus dengan semua bahan, aduk rata.
6. Dinginkan sebentar, siap dinikmati.
Untuk 2-3 porsi
Saturday, June 30, 2012
Chocolate Chiffon Cake
Dapur ini sudah menghadirkan chiffon pandan, orange dan ketan hitam. Rasanya belum lengkap kalo belum menghadirkan chiffon coklat.
Menurut suami saya, ini cake coklat paling yummy yang pernah saya buat. Gimana ga, dia bisa menghabiskan setengah loyang sendiri dalam sekali duduk. Alasannya, karena empuk jadi ga terasa dah habis banyak. :D
Resepnya masih dari ibu Fatmah Bahalwan (NCC), tapi saya hilangkan beberapa bahan dan saya tambahkan dark cooking chocolate (DCC) biar lebih mantap rasa coklatnya.
Bahan / Ingredients A :
3 putih telur / egg whites
60 gr gula pasir /castor sugar
1/4 sdt garam halus / tsp salt
1 sdt air lemon / tsp lemon juice (pengganti cream of tartar)
Bahan / ingredients B :
3 kuning telur / yolk
20 gr gula pasir / castor sugar
1/4 sdt vanila / tsp vanila
5 gr tepung maizena / corn starch
10 gr coklat bubuk /cacao powder
45 gr tepung terigu / all purpose fluor
1/2 sdt / tsp baking powder
40 ml salad oil
25 gr dark cooking chocolate (DCC)
40 ml susu cair / milk
Directions :
1. Campur dan ayak tepung terigu, maizena, coklat bubuk dan baking powder. Sisihkan.
2. Cairkan DCC dan salad oil dengan cara ditim.
3. Kocok bahan A sampai mengembang dan terbentuk soft peak. Sisihkan.
4. Bahan B, kocok kuning telur, gula pasir dan vanila sampai semua gula larut.
5. Masukkan susu cair, kocok hingga rata.
6. Masukkan campuran DCC dan salad oil, kocok hingga rata lalu matikan mixer.
7. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan spatula.
8. Tambahkan adonan putih telur secara bertahap (4-5x masuk) dengan menggunakan sendok. Aduk rata dengan spatula. Jika putih telur berair, ambil busanya saja dan usahakan airnya tidak terbawa.
9. Siapkan loyang chiffon diameter 17-18 cm. Tuang adonan ke dalam loyang.
10. Panggang pada suhu 180 C selama 20 menit, lanjutkan dengan suhu 170 C selama 20 menit lagi.
11. Keluarkan cake dari oven, lalu balikkan loyangnya. Biarkan dingin selama beberapa jam agar cake bisa terlepas sendiri dari loyang atau bantu dengan menyelipkan pisau panjang tipis.
Resepnya masih dari ibu Fatmah Bahalwan (NCC), tapi saya hilangkan beberapa bahan dan saya tambahkan dark cooking chocolate (DCC) biar lebih mantap rasa coklatnya.
Bahan / Ingredients A :
3 putih telur / egg whites
60 gr gula pasir /castor sugar
1/4 sdt garam halus / tsp salt
1 sdt air lemon / tsp lemon juice (pengganti cream of tartar)
Bahan / ingredients B :
3 kuning telur / yolk
20 gr gula pasir / castor sugar
1/4 sdt vanila / tsp vanila
5 gr tepung maizena / corn starch
10 gr coklat bubuk /cacao powder
45 gr tepung terigu / all purpose fluor
1/2 sdt / tsp baking powder
40 ml salad oil
25 gr dark cooking chocolate (DCC)
40 ml susu cair / milk
Directions :
1. Campur dan ayak tepung terigu, maizena, coklat bubuk dan baking powder. Sisihkan.
2. Cairkan DCC dan salad oil dengan cara ditim.
3. Kocok bahan A sampai mengembang dan terbentuk soft peak. Sisihkan.
4. Bahan B, kocok kuning telur, gula pasir dan vanila sampai semua gula larut.
5. Masukkan susu cair, kocok hingga rata.
6. Masukkan campuran DCC dan salad oil, kocok hingga rata lalu matikan mixer.
7. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk dengan spatula.
8. Tambahkan adonan putih telur secara bertahap (4-5x masuk) dengan menggunakan sendok. Aduk rata dengan spatula. Jika putih telur berair, ambil busanya saja dan usahakan airnya tidak terbawa.
9. Siapkan loyang chiffon diameter 17-18 cm. Tuang adonan ke dalam loyang.
10. Panggang pada suhu 180 C selama 20 menit, lanjutkan dengan suhu 170 C selama 20 menit lagi.
11. Keluarkan cake dari oven, lalu balikkan loyangnya. Biarkan dingin selama beberapa jam agar cake bisa terlepas sendiri dari loyang atau bantu dengan menyelipkan pisau panjang tipis.
Sunday, June 24, 2012
Es Pisang Ijo
Dessert ini asalnya dari Makasar tapi sekarang sudah ada dimana-mana dengan berbagai variasi rasa. Yang ini hampir mirip rasa original tapi ga pake santan kental. Khawatir kolesterol naik, santan kentalnya saya ganti susu kental manis aja.
Bahan pisang ijo:
150 gr tepung beras
1 sdm tepung kanji
400 ml santan encer + 2 sdt pandan pasta
50 gr gula pasir
1/2 sdt garam halus
6-8 buah pisang kepok/raja yang matang
daun pisang / plastik tebal secukupnya.
Cara membuat :
1. Campur terigu, kanji, gula, garam dan santan. Aduk rata.
2. Panaskan dengan api kecil. Diaduk terus sampai meletup-letup. Angkat.
3. Siapkan selembar daun pisang/plastik tebal sebagai alas (saja). Ratakan kurleb 3-4 sdm adonan hijau. Letakkan sebuah pisang di tengahnya, lalu rapatkan adonan hijau sehingga pisang tertutup. Lakukan untuk semua pisang.
4. Siapkan kukusan. Bila pisang ijo agak lengket, alasi kukusan dengan daun pisang atau allue foil secukupnya. Kukus selama kurleb 25-30 menit. Lalu angkat, biarkan dingin.
Bahan bubur sumsum :
75 gr tepung beras
750 ml santan encer
1/2 sdt garam halus
1 lembar daun pandan
Cara membuat :
Campur dan aduk rata semua bahan. Panaskan hingga meletup-letup lalu angkat dan biarkan dingin.
Pelengkap : susu kental manis (bisa pake santan kental hangat, kalo suka), syrup merah/cocopandan dan es serut.
Penyajian :
1. Siapkan mangkuk saji. Masukkan 3 sdm bubur sumsum.
2. Iris pisang ijo. Letakkan di atas bubur sumsum.
3.Beri susu kental manis dan syrup merah secukupnya.
4. Tambahkan es serut secukupnya.
Bahan pisang ijo:
150 gr tepung beras
1 sdm tepung kanji
400 ml santan encer + 2 sdt pandan pasta
50 gr gula pasir
1/2 sdt garam halus
6-8 buah pisang kepok/raja yang matang
daun pisang / plastik tebal secukupnya.
Cara membuat :
1. Campur terigu, kanji, gula, garam dan santan. Aduk rata.
2. Panaskan dengan api kecil. Diaduk terus sampai meletup-letup. Angkat.
3. Siapkan selembar daun pisang/plastik tebal sebagai alas (saja). Ratakan kurleb 3-4 sdm adonan hijau. Letakkan sebuah pisang di tengahnya, lalu rapatkan adonan hijau sehingga pisang tertutup. Lakukan untuk semua pisang.
4. Siapkan kukusan. Bila pisang ijo agak lengket, alasi kukusan dengan daun pisang atau allue foil secukupnya. Kukus selama kurleb 25-30 menit. Lalu angkat, biarkan dingin.
Bahan bubur sumsum :
75 gr tepung beras
750 ml santan encer
1/2 sdt garam halus
1 lembar daun pandan
Cara membuat :
Campur dan aduk rata semua bahan. Panaskan hingga meletup-letup lalu angkat dan biarkan dingin.
Pelengkap : susu kental manis (bisa pake santan kental hangat, kalo suka), syrup merah/cocopandan dan es serut.
Penyajian :
1. Siapkan mangkuk saji. Masukkan 3 sdm bubur sumsum.
2. Iris pisang ijo. Letakkan di atas bubur sumsum.
3.Beri susu kental manis dan syrup merah secukupnya.
4. Tambahkan es serut secukupnya.
Saturday, June 16, 2012
Brownies Kukus Coklat Pandan
Sebelumnya kan pernah posting brownies kukus juga, nah yang ini ada lapisan pandannya. Membuat cake ini memang agak ribet. Apalagi kalo kerja sendiri. Kalo saya, semua bahan (baik lapisan coklat ataupun pandan) disiapkan bersamaan. Jadi selesai mengocok adonan coklat, tinggal cuci kocokan trus dilap sampai kering, lanjut ngocok adonan pandan. Jadi kukusannya ga lama-lama nungguin adonan pandan.
Pada resep, lapisan pandan pake coklat putih. Karena saya ga punya stok, lagipula pakenya cuma sedikit, mau beli juga tanggung soalnya jarang dipake. Jadi di-skip aja. Karena ga pake coklat putih jadi ada perbedaan rasa dan tekstur. Lapisan coklat, pake dark cooking chocolate (DCC), teksturnya agak padat. Nah, yang lapisan pandan, tanpa white cooking coklat (WCC), lebih spongie atau lebih ringan.
Menurut saya, aroma pandan yang membaur dengan coklat membuat rasa cake ini jadi legit. Over all, it's still moist and yummy.
Bahan coklat :
4 butir telur
130 gr gula pasir
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili
100 gr terigu,diayak
25 gr coklat bubuk, diayak
100 gr margarin, dilelehkan
75 gr DCC, dilelehkan
Cara membuat :
1. Kocok telur, gula, gram dan vanili sampai mengembang.
2. Turunkan kecepatan mixer, masukkan campuran terigu dan coklat bubuk sedikit demi sedikit sambil diaduk rata.
3. Masukkan campuran margarin dan DCC, aduk rata sambil dibalik.
4. Panaskan kukusan hingga beruap banyak, alasi tutupnya dengan serbet. Siapkan loyang 22 x 22 cm, alasi dengan kertas roti.
5. Tuang adonan ke dalam loyang. Kukus selama 15 menit.
Bahan pandan :
4 butir telur
130 gr gula pasir
1/2 sdt garam
1/2 sdt vanili
125 gr terigu, diayak
100 gr margarin, dilelehkan
75 gr WCC, dilelehkan
2 sdm pandan pasta
Cara membuat :
Step 1 sampai 3, sama dengan di atas. Berikutnya langsung tuang adonan pandan ke loyang yang berisi lapisan coklat tadi. Kukus selama 20 menit. Angkat lalu dinginkan.
Note : saya bikin 1/2 resep pake loyang 18 x 18 cm.
Recipe source : Fatmah Bahalwan (NCC)
Thursday, June 7, 2012
Schotel Kentang
Ga cuma macaroni yang bisa dijadiin schotel. Yang satu ini bahannya memakai kentang. Resepnya dari Umi Rina (trims ya mbak), dibuat untuk bekal reuni di kebun raya Bogor minggu lalu. Makanan ini cukup mengeyangkan. Dinikmati dengan saos sambal jadi tambah sedap. Saya bikinnya sengaja di cup allue foil kecil, biar praktis ga perlu dipotong-potong.
Selain buat bekal, schotel kentang ini juga cocok untuk sarapan ataupun sajian arisan. Cobain yuuk...!
Bahan :
500 gr kentang, dipotong dadu
100 gr kacang polong (bisa diganti sayuran lain)
3 buah sosis, diiris tipis (bisa diganti daging giling / smoked beef / kornet)
500 ml susu cair
4 butir telur, dikocok lepas
3 sdm margarin untuk menumis
100 gr keju cheddar, diparut
Bumbu :
1 buah bawang bombay, dicincang halus
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/4 sdt pala bubuk
1 sdm merica bubuk
1/2 sdt oregano bubuk (optional)
1/2 sdt oregano bubuk (optional)
Gula dan garam secukupnya
Cara membuat :
1. Kukus kentang hingga setengah matang, kurleb 10 menit.
2. Panaskan margarin, tumis bumbu sampai wangi, masukkan irisan sosis / daging. Aduk-aduk, masak hingga sosis / daging berubah warna.
3.Campur susu dan kocokan telur. Masukkan bumbu yang telah ditumis tadi.
4. Siapkan pinggan tahan panas/pyrex (yang diolesi margarin) ataupun cup allue foil. Tata kentang di dasarnya, masukkan kacang polong / sayuran. Siram dengan campuran susu dan taburi keju parut.
5. Panggang pada suhu 180 C selama 45 menit, atau sampai tidak nempel bila dicek pakai tusuk gigi .
Friday, June 1, 2012
Lupis
Harus saya akui, tinggal di kampung sendiri itu kadang membuat terlena dan memanjakan. Salah satunya, saya merasakan curious yang menurun pada makanan. Maksudnya, karena tinggal beli dan banyak variasi jadinya tantangan untuk membuat makanan sendiri (homemade) jauh berkurang dibanding sewaktu merantau di negeri orang. Ini pengalaman saya pribadi lhoo...
Sampai ada kejadian suami saya sakit, dan menu makanannya jadi terbatas. Saya seakan disadarkan kembali bahwa homemade foods are better! Makanan enak banyak jualnya tapi yang enak, aman dan menyehatkan tetaplah buatan rumah. Setidaknya, makanan buatan rumah menggunakan bahan-bahan pilihan terbaik dari semua bahan yang ada. Maksudnya buatan rumah sendiri, bukan orang lain yang tidak kita kenal dengan baik.
Begitu pula ketika orang tua saya berkunjung beberapa waktu lalu. Mama cerita kalo papa sejak pensiun lebih sering ngemil dibanding sebelumnya. Mau beli khawatir, soalnya sudah berumur gini harus lebih menjaga makanan. Jadi mama berusaha bikin cemilan sendiri. Kalo tentang masakan/lauk, sejak dulu mama selalu memasak sendiri. Karena papa termasuk pemilih, dan kayaknya terlanjur addict sama masakan mama :D Kebetulan juga, mama memang senang masak dan selalu belajar menu-menu baru. Buat kami, masakan mama paling top deh.
Mama juga yang menyarankan saya, buat nyediain cemilan bikinan sendiri di rumah. Kata mama, jangan bikin roti aja tapi divariasiin, usahakan juga cemilan yang mengenyangkan. Hehehe...ketahuan deh, kalo seringnya bikin roti. Soalnya roti yang aman dan disukai suami saya. Dari ngobrol-ngobrol, akhirnya saya belajar bikin lupis. Mama cukup sering bikin lupis di rumah karena itu salah satu kesukaan papa. Kelapanya bisa diabaikan kalo takut kolesterol. Lagi pula, kalo merebusnya pake panci presto ga perlu lama-lama.
Thanks for the recipe, mom.
Bahan :
2 gelas beras ketan
1 sdt air kapur sirih (optional)
Daun pisang secukupnya
Lidi secukupnya
Kuah : 150 gr gula merah dipanaskan dengan 300 ml air + 1/2 sdt garam
Pelengkap : kelapa parut + sedikit garam dikukus sebentar.
Cara membuat :
1. Rendam beras ketan selama 1 jam lalu tiriskan.
2. Percikkan air kapur sirih pada beras ketan, aduk-aduk.
3. Siapkan selembar daun pisang dengan lebar kurleb 3 ruas jari. Salah satu ujungnya bentuk menjadi kerucut. Isi dengan 2-3 sdm beras ketan. Tutup hingga membentuk segitiga, sematkan dengan lidi. Usahakan tidak ada lubang di setiap ujungnya, kalau perlu ujungnya diikat dengan benang supaya ketannya tidak keluar. Lakukan terus hingga beras ketan habis.
4. Siapkan panci presto, beri air yang banyak atau hingga semua lupis tenggelam di dasar panci. Rebus selama 45 menit sejak panci berbunyi. Lalu angkat, dan tiriskan.
5. Nikmati setelah lupis dingin dan memadat. Dilengkapi dengan kuah gula merah dan taburan kelapa parut.
Note : kalo pakai panci biasa, butuh waktu sekurangnya 2 jam untuk merebus lupis.
Sampai ada kejadian suami saya sakit, dan menu makanannya jadi terbatas. Saya seakan disadarkan kembali bahwa homemade foods are better! Makanan enak banyak jualnya tapi yang enak, aman dan menyehatkan tetaplah buatan rumah. Setidaknya, makanan buatan rumah menggunakan bahan-bahan pilihan terbaik dari semua bahan yang ada. Maksudnya buatan rumah sendiri, bukan orang lain yang tidak kita kenal dengan baik.
Begitu pula ketika orang tua saya berkunjung beberapa waktu lalu. Mama cerita kalo papa sejak pensiun lebih sering ngemil dibanding sebelumnya. Mau beli khawatir, soalnya sudah berumur gini harus lebih menjaga makanan. Jadi mama berusaha bikin cemilan sendiri. Kalo tentang masakan/lauk, sejak dulu mama selalu memasak sendiri. Karena papa termasuk pemilih, dan kayaknya terlanjur addict sama masakan mama :D Kebetulan juga, mama memang senang masak dan selalu belajar menu-menu baru. Buat kami, masakan mama paling top deh.
Mama juga yang menyarankan saya, buat nyediain cemilan bikinan sendiri di rumah. Kata mama, jangan bikin roti aja tapi divariasiin, usahakan juga cemilan yang mengenyangkan. Hehehe...ketahuan deh, kalo seringnya bikin roti. Soalnya roti yang aman dan disukai suami saya. Dari ngobrol-ngobrol, akhirnya saya belajar bikin lupis. Mama cukup sering bikin lupis di rumah karena itu salah satu kesukaan papa. Kelapanya bisa diabaikan kalo takut kolesterol. Lagi pula, kalo merebusnya pake panci presto ga perlu lama-lama.
Thanks for the recipe, mom.
Bahan :
2 gelas beras ketan
1 sdt air kapur sirih (optional)
Daun pisang secukupnya
Lidi secukupnya
Kuah : 150 gr gula merah dipanaskan dengan 300 ml air + 1/2 sdt garam
Pelengkap : kelapa parut + sedikit garam dikukus sebentar.
Cara membuat :
1. Rendam beras ketan selama 1 jam lalu tiriskan.
2. Percikkan air kapur sirih pada beras ketan, aduk-aduk.
3. Siapkan selembar daun pisang dengan lebar kurleb 3 ruas jari. Salah satu ujungnya bentuk menjadi kerucut. Isi dengan 2-3 sdm beras ketan. Tutup hingga membentuk segitiga, sematkan dengan lidi. Usahakan tidak ada lubang di setiap ujungnya, kalau perlu ujungnya diikat dengan benang supaya ketannya tidak keluar. Lakukan terus hingga beras ketan habis.
4. Siapkan panci presto, beri air yang banyak atau hingga semua lupis tenggelam di dasar panci. Rebus selama 45 menit sejak panci berbunyi. Lalu angkat, dan tiriskan.
5. Nikmati setelah lupis dingin dan memadat. Dilengkapi dengan kuah gula merah dan taburan kelapa parut.
Note : kalo pakai panci biasa, butuh waktu sekurangnya 2 jam untuk merebus lupis.
Friday, May 25, 2012
Puding Bolu Koja
Bolu koja adalah salah satu kue dari Palembang. Jaman saya kecil, kue ini ditunggu-tunggu kalo mama saya pulang dari arisan. Karena sering banget jadi isi snack box acara-acara seperti arisan atau pertemuan lainnya.
Beberapa waktu yang lalu ada tetangga yang membawa kue mirip bolu koja ke pengajian. Saat dicicip, rasanya mirip banget sama bolu koja tetapi kok tekstur bagian dalamnya halus seperti baked puding (puding yang dipanggang), pinggir/luarnya tetap padat. Seingat saya, bolu koja tidak sehalus itu. Saya tanya deh resepnya, ternyata pake agar-agar dan dipanggangnya lama (bisa sampai 3 jam) pada kompor minyak tanah. Pantas saja dalamnya halus karena pake agar-agar. Pas ditanya nama kue, ibu itu lupa tapi katanya ini kue dari Palembang (dia dapat resep dari teman lamanya yang berasal dari Palembang).
Untuk lama memanggang, saya ubah menjadi 6o menit saja, trus lanjut dengan dikukus. Sayang gas-nya boo... Hemat energi, hemat biaya :D Trus karena mirip puding, ya sudah namanya saya ganti seperti judul di atas. Resepnya juga sudah dimodifikasi, telur dan gulanya saya kurangi biar tidak eneg.
Penasaran ama rasanya? Cobain yuuk! Dan kelebihannya, ga ada kata gagal atau bantat untuk kue ini.
Bahan :
3 butir telur
1 bungkus agar-agar hijau/bening
140 gr gula
165 gr terigu, diayak
750 ml santan + air pandan & suji
2 sdm susu bubuk
1/2 sdt vanili
1/2 sdt garam halus
Cara membuat :
1. Panaskan santan hingga mendidih, jaga jangan sampai pecah lalu diamkan agar menjadi hangat. Sisihkan.
2. Kocok telur, gula, garam halus dan vanili hingga mengembang.
3. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan kecepetan rendah, selingi dengan dengan menambahkan santan hangat.
4. Masukkan susu bubuk dan agar-agar, aduk rata dengan spatula.
5. Siapkan loyang tulban diameter 22 cm, olesi margarin dan taburi dengan terigu. Tuang adonan ke dalam loyang.
6. Panggang pada suhu 170 derajat C selama 60 menit atau hingga permukaannya mengering, lalu angkat.
7. Kemudian kukus selama 30 menit, agar matang sempurna dan tidak cepat basi.
8. Dinginkan di dalam lemari es sekurangnya selama 1 jam, setelah itu baru dipotong-potong.
Beberapa waktu yang lalu ada tetangga yang membawa kue mirip bolu koja ke pengajian. Saat dicicip, rasanya mirip banget sama bolu koja tetapi kok tekstur bagian dalamnya halus seperti baked puding (puding yang dipanggang), pinggir/luarnya tetap padat. Seingat saya, bolu koja tidak sehalus itu. Saya tanya deh resepnya, ternyata pake agar-agar dan dipanggangnya lama (bisa sampai 3 jam) pada kompor minyak tanah. Pantas saja dalamnya halus karena pake agar-agar. Pas ditanya nama kue, ibu itu lupa tapi katanya ini kue dari Palembang (dia dapat resep dari teman lamanya yang berasal dari Palembang).
Untuk lama memanggang, saya ubah menjadi 6o menit saja, trus lanjut dengan dikukus. Sayang gas-nya boo... Hemat energi, hemat biaya :D Trus karena mirip puding, ya sudah namanya saya ganti seperti judul di atas. Resepnya juga sudah dimodifikasi, telur dan gulanya saya kurangi biar tidak eneg.
Penasaran ama rasanya? Cobain yuuk! Dan kelebihannya, ga ada kata gagal atau bantat untuk kue ini.
Bahan :
3 butir telur
1 bungkus agar-agar hijau/bening
140 gr gula
165 gr terigu, diayak
750 ml santan + air pandan & suji
2 sdm susu bubuk
1/2 sdt vanili
1/2 sdt garam halus
Cara membuat :
1. Panaskan santan hingga mendidih, jaga jangan sampai pecah lalu diamkan agar menjadi hangat. Sisihkan.
2. Kocok telur, gula, garam halus dan vanili hingga mengembang.
3. Masukkan terigu sedikit demi sedikit sambil dikocok dengan kecepetan rendah, selingi dengan dengan menambahkan santan hangat.
4. Masukkan susu bubuk dan agar-agar, aduk rata dengan spatula.
5. Siapkan loyang tulban diameter 22 cm, olesi margarin dan taburi dengan terigu. Tuang adonan ke dalam loyang.
6. Panggang pada suhu 170 derajat C selama 60 menit atau hingga permukaannya mengering, lalu angkat.
7. Kemudian kukus selama 30 menit, agar matang sempurna dan tidak cepat basi.
8. Dinginkan di dalam lemari es sekurangnya selama 1 jam, setelah itu baru dipotong-potong.
Thursday, May 17, 2012
Brownies Kukus
Punya resep brownies kukus ini sejak jaman di Tsukuba dulu, sampe lupa sumbernya dari mana. Kalo ga salah, judulnya brownies kukus ala Amanda. Itu lho... brownies kukus yang asalnya dari Bandung. Berhubung resepnya udah dimodifikasi, jadi ini brownies kukus ala Shinta :D
Coba deh perhatikan foto-foto di atas, kelihatan ada bolong-bolong ya?! Hehehe... Itu karena setelah adonan dituang ke dalam loyang, langsung dikukus. Setelah browniesnya matang, dipotong-potong baru kelihatan kalo banyak bolong (rongga udara). Trus saya baca lagi cara pembuatannya, baru 'ngeh' kalo ini seperti membuat sponge cake. Seharusnya setelah dituang ke dalam loyang, dibanting-banting sedikit supaya rongga udaranya pecah (proses 'banting' ini yang ga ada di resep aslinya).
Soal rasa, mirip sama brownies kukus Bandung itu tapi kurang moist. Jadi saya basahi dengan simpel syrup yang ga terlalu manis. Soalnya brownies udah manis, kalo syrupnya manis juga, ntar blenger deh. Lagipula saya lebih suka kalo dominan rasa coklat dengan manis yang penasaran.
Bahan :
6 butir telur
225 gr gula kastor (saya 200 gr aja)
1/2 sdt vanili
1/2 sdt garam halus
125 gr terigu
50 gr coklat bubuk
75 ml salad oil
100 gr Dark cooking chocolate /DCC
75 ml susu kental manis/SKM (saya pake 50 ml)
Simpel syrup : 3 sdm gula/madu dilarutkan dengan 100 ml air panas, ditambah 1 sdm air lemon biar wangi.
Cara membuat :
1. Siapkanloyang, beri alas kertas roti dan panaskan kukusan, alasi tutupnya dengan serbet.
2. Lelehkan DCC dan salad oil dengan cara ditim. sisihkan.
3. Ayak terigu dan coklat bubuk , sisihkan.
4. Kocok telur dan gula sampai mengembang lalu matikan mixer.
5. Masukkan campuran terigu sedikit demi sedikit sambil diaduk rata dengan spatula.
6. Ambil kurleb 5 sdm adonan, campurkan dengan coklat dan salad oil. Aduk rata lalu masukkan lagi ke dalam adonan terigu. Aduk dengan spatula hingga benar-benar rata dan pastikan tidak ada adoan coklat yang mengendap di dasar wadah.
7. Bagi adonan menjadi 3 bagian yaitu A, B dan C.
8. Adonan B dicampur dengan SKM, aduk rata.
9. Tuang adonan A ke dalam loyang, kukus selama 10 menit dengan api besar. Lalu tuang lagi adonan B, kukus 10 menit. Terakhir baru tuang adonan C, dan dikukus selama 20 menit.
10. Dinginkan brownies lalu keluarkan dari loyangnya. Siram dengan simpel syrup sambil diratakan. Biarkan selama beberapa saat, baru dipotong-potong.
Wednesday, May 9, 2012
Asam Padeh Tempe
Masakan ini memang tidak sepopuler rendang, walaupun sama-sama berasal dari tanah Minang. Perbedaannya dengan masakan Padang lainnya adalah tidak menggunakan santan. Jarang-jarang kan masakan Padang tanpa santan?! Tapi tetap memakai banyak cabe merah. Untuk mengimbangi rasa pedas, diperbanyak asamnya. Kalo saya, ditambah gula sedikit karena udah kebiasaan masak pake gula. Aslinya, masakan ini ga pake gula ya.
Biasanya yang dimasak dengan bumbu asam padeh ini, ikan laut (seperti tongkol) dan tetelan/daging bergajih. Tapi ada yang bilang pake tempe juga enak, makanya saya coba pake tempe. Ternyata emang sedap, apalagi dinikmati bersama nasi hangat, hmm.... nikmat sampe keringatan :D
Bahan :
1 papan tempe, potong 5x5 cm atau sesuai selera
6 buah tahu goreng (optional)
700 ml air
1 tangkai daun ruku-ruku/kemangi
1 lembar daun kunyit
1 biji asam kandis / 2 sdm air asam
Gula dan garam secukupnya
Bumbu halus :
6-8 butir cabe merah (kalo suka pedas, boleh ditambah)
3 siung bawang merah
Cara membuat :
1. Campur bumbu halus dengan air. Masak sampai mendidih.
2. Masukkan potongan tempe dan tahu. Masukkan pula daun-daun serta asam.
3. Masak dengan api kecil hingga bumbu meresap, lalu angkat.
Thursday, May 3, 2012
Pisang Aroma
Melihat pisang aroma yang dijual di pinggir jalan kok rasanya pengen banget nyicipin. Apalagi pas sedang digoreng, wanginya benar-benar menggugah selera. Tapi pas didekati, jadi ga selera gara-gara melihat minyak gorengnya yang berwarana gelap. Mungkin minyaknya dah dipake berhari-hari. Apalagi menggoreng pisang kan harus pake minyak banyak, pasti selalu ada sisa jadinya dipake berkali-kali deh. Untuk alasan ekonomis sih cocok, tapi kalo untuk kesehatan, wuaa... itu sumber penyakit. Ya udah deh, mending bikin sendiri. Bikinnya sedikit aja, jadi minyaknya juga ga sisa banyak. Lagipula, bikinnya gampang kok.
Karena ga terlalu suka manis, di dalamnya tidak saya taburi gula pasir ataupun meises. Tapi atasnya saya beri keju parut dengan sedikit susu kental manis. Jadi ada rasa gurih dan creamy dari keju.
Bahan :
10 lembar kulit lumpia
5 buah pisang raja / uli / kepok (sesuai selera)
gula pasir secukupnya (optional)
Minyak untuk menggoreng
Bahan tambahan (optional) : meises coklat, keju parut, susu kental manis
Cara membuat :
1. Belah pisang menjadi dua.
2. Ambil selembar kulit lumpia, letakkan sepotong pisang. Taburi gula pasir secukupnya. Kalo suka rasa coklat, taburi meises secukupnya.
3. Lipat kulit lumpia sehingga pisang tertutup semua. Bisa juga dilipat seperti risoles. Rekatkan kulit dengan sedikit air. Lakukan juga untuk sisa pisang lainnya.
4. Panaskan minyak, goreng pisang hingga kuning kecoklatan. Angkat lalu tiriskan.
5. Buat yang suka gurih, taburi keju parut dan sedikit susu kental manis saat disajikan.
Karena ga terlalu suka manis, di dalamnya tidak saya taburi gula pasir ataupun meises. Tapi atasnya saya beri keju parut dengan sedikit susu kental manis. Jadi ada rasa gurih dan creamy dari keju.
Bahan :
10 lembar kulit lumpia
5 buah pisang raja / uli / kepok (sesuai selera)
gula pasir secukupnya (optional)
Minyak untuk menggoreng
Bahan tambahan (optional) : meises coklat, keju parut, susu kental manis
Cara membuat :
1. Belah pisang menjadi dua.
2. Ambil selembar kulit lumpia, letakkan sepotong pisang. Taburi gula pasir secukupnya. Kalo suka rasa coklat, taburi meises secukupnya.
3. Lipat kulit lumpia sehingga pisang tertutup semua. Bisa juga dilipat seperti risoles. Rekatkan kulit dengan sedikit air. Lakukan juga untuk sisa pisang lainnya.
4. Panaskan minyak, goreng pisang hingga kuning kecoklatan. Angkat lalu tiriskan.
5. Buat yang suka gurih, taburi keju parut dan sedikit susu kental manis saat disajikan.
Tuesday, April 24, 2012
Order : Lemper - Lapis Pandan - Risoles
Ini order dari Umi Rina yang punya blog sebelah. Agak kaget awalnya, waktu sms mau order karena setahu saya, dia biasanya selalu nyiapain waktu untuk bikin snack sendiri kalo ada acara. Terutama acara di keluarganya. Kebetulan saya ada waktu, ya udah jadi deh.
Pilihannya jajanan pasar semua; lemper ayam, lapis pandan dan risoles. Trus setelah order diantar dapat testimoni, "kue-nya enak semua, terutama lapisnya bikin ketagihan." Hihihi.... jadi berbunga-bunga nih. Jazakillah ya Umi Rina.
Monday, April 16, 2012
Chiffon Cake : Tips & Trik
Ada beberapa komentar yang mampir ke inbox saya tentang cake ini. Sebagian besar, meminta tips agar tidak gagal dalam pembuatannya. Padahal saya juga masih sama-sama belajar dalam dunia baking terutama cake. Ya udah, saya kasih tips berdasarkan pengalaman aja ya...
Dari referensi yang saya baca, kunci sukses membuat chiffon cake ada pada kocokan putih telur.Untuk adonan kuning telur ga terlalu berpengaruh, asalkan takarannya tepat dan wadah pengaduknya bebas air dan lemak serta adonan dikocok sampai rata dan gula larut. Nah pada tips ini saya akan lebih banyak menekankan pada putih telurnya.
1. Pastikan wadah dan alat pengocok putih telur kering, bebas dari air dan lemak/minyak.
2. Loyang tidak perlu dioles dengan margarin.
3. Saat mengocok putih telur, jangan mencampur gula pasir sekaligus tetapi masukkan sedikit demi sedikit. Kalo sekaligus, adonan jadi berat saat dikocok dan susah naik. Saat putih telur mulai berbusa baru masukkan air jeruk nipis / lemon (pengganti cream of tartar).
4. Gunakan mixer dengan kecepatan rendah, kocok sampai mengembang kaku. Kalo skala kecepatannya ada 5, pake kecepatan skala 3 atau 2 aja. Ini supaya terbentuk soft peak, kalo kecepatan tinggi hasilnya cenderung hard peak. Pengalaman saya, kalo hard peak ntar hasil setelah cake dipanggang, permukaannya agak cekung. Kalo pake soft peak, permukaannya datar.
Putih telur yang soft ataupun hard peak, sama-sama mengembang kaku dan bila wadahnya dimiringkan, adonan tidak bergerak. Bedanya kalo soft peak, warna adonan putih mengkilap /shiny/glossy. Kalo hard peak, ga mengkilap.
5. Kocokan putih telur dimasukkan sedikit demi sedikit (kira-kira 4-5x masuk) ke dalam adonan terigu. Tiap kali dimasukkan sambil diaduk rata dengan sendok kayu atau whisker, jangan pake mixer listrik ya... Ambil busanya saja pake sendok jangan dituang langsung. Soalnya kocokan putih telur sering berair di dasar wadah. Air ini kalo tercampur dengan adonan terigu bikin bantat. Jadi cukup ambil adonan busanya aja.
6.Chiffon cake tidak perlu dipanggang pada suhu tinggi seperti sponge atau butter cake. Kalo suhu terlalu panas, cake cepat naik tapi permukaannya akan pecah. Sebaliknya kalo suhu agak direndahkan, cake naik perlahan-lahan dan permukaannya akan rata dan mulus.
Waktu masih tinggal di Jepang saya pake oven listrik 2 in 1 dengan microwave, untuk chiffon cake pake suhu 170 derajat Celcius selama 20 menit trus dilanjutkan suhu 160 derajat selama 10-15 menit. Di Cibinong saya masih pake oven tangkring (otang) merk Mickey Mouse yang ga ada pengatur suhunya. Tapi tetap bisa bikin chiffon cake loh.. :) Caranya dengan mengontrol api kompor (saya pake kompor gas). Di kompor saya, untuk cake lain (yang perlu suhu oven 180 derajat Celcius) pake skala api 3/4 dari api maksimum. Nah untuk chiffon, pakenya kurang dari 3/4 skala maksimum tetapi lebih dari 1/2 (medium). Smoga bisa dimengerti ya maksudnya. Memang butuh waktu pemanggangan sedikit lebih lama. Untuk loyang diameter 17 cm, kurleb 40 menit, tapi tetap suhunya saya turunkan pada 15 menit terakhir. Atau saat cake sudah naik sampai batas atas loyang, walaupun belum 25 menit kecilkan sedikit api kompornya. Ini biar adonan ga tumpah/luber saat dipanggang.
7. Setelah cake matang, biarkan dingin dengan meletakkan secara terbalik. Biasanya loyang chiffon dilengkapi kaki untuk menyangga secara terbalik. Bila loyang tidak ada kakinya, bantu dengan botol sebagai penyangga. Atau cara lainnya, diletakkan terbalik di atas rak kawat. Prinsipnya, diltakkan terbalik namun tetap ada aliran udara dan cake bisa turun sendiri. Biasanya saya dinginkan kurleb 4 jam. Bila cake belum bisa lepas sendiri, lepaskan dengan menyelipkan pisau tipis di bagian pinggirnya sambil diputar mengelilingi cake dan loyang bisa dilepaskan.
Dari referensi yang saya baca, kunci sukses membuat chiffon cake ada pada kocokan putih telur.Untuk adonan kuning telur ga terlalu berpengaruh, asalkan takarannya tepat dan wadah pengaduknya bebas air dan lemak serta adonan dikocok sampai rata dan gula larut. Nah pada tips ini saya akan lebih banyak menekankan pada putih telurnya.
1. Pastikan wadah dan alat pengocok putih telur kering, bebas dari air dan lemak/minyak.
2. Loyang tidak perlu dioles dengan margarin.
3. Saat mengocok putih telur, jangan mencampur gula pasir sekaligus tetapi masukkan sedikit demi sedikit. Kalo sekaligus, adonan jadi berat saat dikocok dan susah naik. Saat putih telur mulai berbusa baru masukkan air jeruk nipis / lemon (pengganti cream of tartar).
4. Gunakan mixer dengan kecepatan rendah, kocok sampai mengembang kaku. Kalo skala kecepatannya ada 5, pake kecepatan skala 3 atau 2 aja. Ini supaya terbentuk soft peak, kalo kecepatan tinggi hasilnya cenderung hard peak. Pengalaman saya, kalo hard peak ntar hasil setelah cake dipanggang, permukaannya agak cekung. Kalo pake soft peak, permukaannya datar.
Putih telur yang soft ataupun hard peak, sama-sama mengembang kaku dan bila wadahnya dimiringkan, adonan tidak bergerak. Bedanya kalo soft peak, warna adonan putih mengkilap /shiny/glossy. Kalo hard peak, ga mengkilap.
5. Kocokan putih telur dimasukkan sedikit demi sedikit (kira-kira 4-5x masuk) ke dalam adonan terigu. Tiap kali dimasukkan sambil diaduk rata dengan sendok kayu atau whisker, jangan pake mixer listrik ya... Ambil busanya saja pake sendok jangan dituang langsung. Soalnya kocokan putih telur sering berair di dasar wadah. Air ini kalo tercampur dengan adonan terigu bikin bantat. Jadi cukup ambil adonan busanya aja.
6.Chiffon cake tidak perlu dipanggang pada suhu tinggi seperti sponge atau butter cake. Kalo suhu terlalu panas, cake cepat naik tapi permukaannya akan pecah. Sebaliknya kalo suhu agak direndahkan, cake naik perlahan-lahan dan permukaannya akan rata dan mulus.
Waktu masih tinggal di Jepang saya pake oven listrik 2 in 1 dengan microwave, untuk chiffon cake pake suhu 170 derajat Celcius selama 20 menit trus dilanjutkan suhu 160 derajat selama 10-15 menit. Di Cibinong saya masih pake oven tangkring (otang) merk Mickey Mouse yang ga ada pengatur suhunya. Tapi tetap bisa bikin chiffon cake loh.. :) Caranya dengan mengontrol api kompor (saya pake kompor gas). Di kompor saya, untuk cake lain (yang perlu suhu oven 180 derajat Celcius) pake skala api 3/4 dari api maksimum. Nah untuk chiffon, pakenya kurang dari 3/4 skala maksimum tetapi lebih dari 1/2 (medium). Smoga bisa dimengerti ya maksudnya. Memang butuh waktu pemanggangan sedikit lebih lama. Untuk loyang diameter 17 cm, kurleb 40 menit, tapi tetap suhunya saya turunkan pada 15 menit terakhir. Atau saat cake sudah naik sampai batas atas loyang, walaupun belum 25 menit kecilkan sedikit api kompornya. Ini biar adonan ga tumpah/luber saat dipanggang.
7. Setelah cake matang, biarkan dingin dengan meletakkan secara terbalik. Biasanya loyang chiffon dilengkapi kaki untuk menyangga secara terbalik. Bila loyang tidak ada kakinya, bantu dengan botol sebagai penyangga. Atau cara lainnya, diletakkan terbalik di atas rak kawat. Prinsipnya, diltakkan terbalik namun tetap ada aliran udara dan cake bisa turun sendiri. Biasanya saya dinginkan kurleb 4 jam. Bila cake belum bisa lepas sendiri, lepaskan dengan menyelipkan pisau tipis di bagian pinggirnya sambil diputar mengelilingi cake dan loyang bisa dilepaskan.
Saturday, April 14, 2012
Lapis Pepe
Akhirnya kesampaian juga bikin kue yang satu ini. Sejak kembali ke tanah air, rasanya lidah dimanja sama beragam kue dan makanan tradisional Indonesia. Termasuk kue lapis pepe ini. Kue ini termasuk salah satu jajanan pasar populer, jualnya ada dimana-mana dan harganya juga terjangkau. Makanya jadi males bikin sendiri padahal gampang. Ini bikin karena masih punya tepung tapioka yang lumayan banyak dan udah hampir expired.
Sengaja warnanya dimiripin sama lapis pepe yang suka dijual di pasar. Itu tuh, yang ada lapisan merahnya. Tapi agak beda, kalo yang dijual lapisan paling bawah biasanya putih. Yang ini salah perhitungan, jadi lapisan bawahnya hijau. Ya ga papa deh, rasanya tetap legit-kenyal-enak :D
Bahan :
250 gr tepung tapioka
100 gr tepung beras
300 gr gula pasir (saya 260 gr aja udah manis kok)
1/2 sdt vanili
800 ml santan
1 sdt garam
2 lembar daun pandan
Cara membuat :
1. Panaskan santan, garam dan daun pandan, sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, lalu biarkan samapai hangat.
2. campur kedua tepung, gula dan vanili. Masukkan santan hangat sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga adonan tidak bergerindil.
3. Bagi adonan menjadi 2, salah satunya beri pasta pandan dan yang lain biarkan tetap putih.
4. Siapkan kukusan. Olesi loyang 18x18 cm dengan minyak, lalu panaskan di dalam kukusan hingga beruap banyak.
5. Tuang 2-3 sendok sayur lapisan pertama. Kalo mau kayak yg difoto, 3 sendok sayur adonan putih ditambah setetes pasta strawberry. Kukus selama 5 menit. lanjutkan dengan lapisan berikut, kukus juga selama 5 menit. Begitu seterusnya hingga semua adonan habis. Lapisan terakhir dikukus selama 30 menit.
6. Biarkan kue dingin, lalu potong-potong dengan pisau yang dialasi plastik.
Recipe source : Muylinda
Recipe source : Muylinda
Monday, April 9, 2012
Sup Tomat
Butuh yang segar-segar saat makan siang di tengah cuaca yang terik? Cobain deh sajian yang satu ini sebagai pelengkap menu makan siang. Sup tomat, sup yang dominan rasa asem-manis. Kuahnya terdiri dari puree tomat yang dipadu dengan bawang putih, bawang bombay dan merica.
Kalo rasa, saya lebih suka sedikit manis. Perut ga kuat asem soalnya. Trus untuk isi, saya campur dengan sayuran lain ditambah sosis. Kalo ga suka sosis, silahkan diganti atau skip aja. Tidak masalah kok memvariasikan bahan asal tercipta rasa sedap dan menyegarkan.
Bikin yuuk....!
Bahan & cara membuat puree :
2 buah tomat matang, ukuran sedang, dicuci bersih. Lalu direbus dengan 300-400 ml air hingga kulitnya mengelupas. Setelah itu ditiriskan. Buang kulitnya dan haluskan tomat/diblender. Sisihkan.
Bahan :
2 buah tomat ukuran kecil, potong 4 (kalo ada tomat cherry lebih baik).
1/2 bongkol Kembang kol, potong perkuntum
1 genggam kapri atau buncis.
3 buah sosis, iris sesuai selera (bisa diganti bakso ayam)
400 ml air kaldu ayam
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/2 butir bawang bombay, dicincang halus (kurleb 3 sdm)
Merica halus secukupnya
Gula dan garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis.
Cara Membuat :
1. Tumis bawang butih, bawang bombay dan merica hingga wangi. Masukkan air kaldu lalu biarkan hingga mendidih.
2. Masukkan sayuran (kecuali tomat iris) dan sosis. Masak setengah matang.
3. Tambahkan puree tomat, gula dan garam. Biarkan mendidih lalu angkat.
4. Sajikan sup bersama irisan tomat.
Kalo rasa, saya lebih suka sedikit manis. Perut ga kuat asem soalnya. Trus untuk isi, saya campur dengan sayuran lain ditambah sosis. Kalo ga suka sosis, silahkan diganti atau skip aja. Tidak masalah kok memvariasikan bahan asal tercipta rasa sedap dan menyegarkan.
Bikin yuuk....!
Bahan & cara membuat puree :
2 buah tomat matang, ukuran sedang, dicuci bersih. Lalu direbus dengan 300-400 ml air hingga kulitnya mengelupas. Setelah itu ditiriskan. Buang kulitnya dan haluskan tomat/diblender. Sisihkan.
Bahan :
2 buah tomat ukuran kecil, potong 4 (kalo ada tomat cherry lebih baik).
1/2 bongkol Kembang kol, potong perkuntum
1 genggam kapri atau buncis.
3 buah sosis, iris sesuai selera (bisa diganti bakso ayam)
400 ml air kaldu ayam
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/2 butir bawang bombay, dicincang halus (kurleb 3 sdm)
Merica halus secukupnya
Gula dan garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis.
Cara Membuat :
1. Tumis bawang butih, bawang bombay dan merica hingga wangi. Masukkan air kaldu lalu biarkan hingga mendidih.
2. Masukkan sayuran (kecuali tomat iris) dan sosis. Masak setengah matang.
3. Tambahkan puree tomat, gula dan garam. Biarkan mendidih lalu angkat.
4. Sajikan sup bersama irisan tomat.
Monday, February 20, 2012
Award
Dah lama ga nampilin award di dapur ini. Kalo ada yang kasih award, berarti masih ada yang bolak-balik mengunjungi dapur ini dong ya?! Soalnya akhir-akhir ini jarang banget posting. Syukurlah kalo isi dapur ini masih memberi manfaat buat orang lain.
Award ini saya dapat dari Christine. Thank you ya...
Selanjutnya award ini saya teruskan untuk Ummi - Dapurku Berasap Lagi dan Umi Rina - Underway Horizons . Silahkan diambil ya..
Subscribe to:
Posts (Atom)