Ini ceritaku saat aq masih umur 14 tahun dan lagi mencari – cari cara buat melakukan hubungan ‘lagi’ setelah dengan Cynthia yang sebelumnya aku cerita kan . Pembantuku yang ini (18 tahun)sangat cantik gak tau mengapa dia mau kerja seperti ini memang dia sudah melamar di berbagai tempat tetapi belum ada jawaban dari tempat dia ingin bekerja untuk itu aku merekrut lagi pembokat yang baru dan kebetulan ada 2 yang melamar kerja tetapi sebagai karyawan toko tetapi mereka ber-2 minta tempat tinggal jadi mereka masuk de jadi pembokat plus karyawan mereka ber dua tidak secantik yang sebelumnya tetapi masuklah dalam kawasan sedang tetapi payudara yang besar (yang pertama bernama Sinta[samaran] dan yang dua itu Yarti dan Jovi[samaran lah pasti masa pembantu namanya sebagus ini] . ceritanya bermulai dari aku sudah tidak bisa melakukan lagi karena aku mencari-cari lagi dan tetapi belum ketemu dan saat itu aku berpikir melakukan dengan dia tetapi tidak tau caranya bagaimana?.
Saat itu aku mencoba merangsang dia dengan memasukan jari ke antara tangan aku yang menggenggam tetapi dia tidak melihat dan karena saat itu ga ada orang lagi selain aku dan ketiga pembantu itu aku berpikir nekat dengan lansung aja memegang payudaranya dan merangsang Sinta dan ternyata berhasil dia sama sekali tidak melawan malah memegang tanganku dan membuat genggaman itu lebih keras lagi dan aku diajak masuk ke kamarnya dan dia berkata “nyo mau lihat dalemnya dan memasukan itu ke memek ini{sambil menunjukan vaginanya}” trus aku lansung aja jawab mau bahkan mau banget . trus aku membuka bajunya dan lansung memeras payudaranya yang masih tertutup BH yang bermotif bunga-bunga karena sudah tidak tahan lagi aku dengan segera membuka BH yang menghalangi itu dan ternyata tidak seperti yang kupikirkan ternyata setelah membuka itu ‘susu’nya lansung ‘meninju’ angina karena besarnya ‘susu’ itu dan mulai keras putting susunya aku tanpa berlama-lama mengemut dan tangan ku memeras ‘toket’nya setelah kira-kira 5 menit aku bosan dan dia meminta ganti tempat atau gaya . Aku meminta dia menghisap alat kelaminku dan dia lansung mengemut ‘itu’rasanya geli-geli enak dan stelah agak lama aku merubah posisi menjadi katanya sih 69 setelah aku menemukan benjolan kecil itu aku lansung menghisap dan menggigit-gigit kecil takut dia kesakitan dan trauma.
Setelah bosan aku bermaksud memintanya memasukan alat kelaminku ke dalam memeknya tetapi dia yang memintanya terlebih dahulu {dia membukacelana dan sekaligus dalemannya )dengan tergesa-gesa aku memasukan ‘barang’ku ke dalam liang itu tetapi karena tergesa-gesa sulit masuk dan dia yang membantu masuk ke memeknya dengan tanganya dan “clek” masuk dehh tapi ada yang menghalangi wahhh pasti masih perawan pikirku dan aku menyuruhnya menahan karena agak sakit dan dengan dorongan akhirnya blesss masuk sepenuhnya dan aku memulai gerakan – gerakan maju – mundur karena dia minta perlahan karena masih sakit tetapi setelah beberapa menit dia yang mempercepat gerakan dan dia terus menerus mendesah kenikmatan yang ku berikan [oh yaa saat itu posisinya dia mengkangkang dan aku memasukandari bagian agak atas. Aku merubah posisi ke doggy style agar dia dapat merasakan yang lebih(karena aku membaca di internet posisi itu membuat penis yang kecil jadi nikmat) setelah itu dia berteriak “ahhh-enakkkk ahhh terrussin nyoooo”dan setelah beberapa menit dia berteriak “aku amu kencing dullllluuuuuuu(dia mengeluarkan cairan itu) ahhh enaknyaaa terus nyooo masih kuat jangan berhenti”trus aku kecapekan aku minta dia yang naik –turun dengan merubah posisi aku berbaring .
Dia mempercepat gerakan itu dengan sangat cepat sehingga aku ingin berorgasme sebelum itu aku mendorong nya karena seperti yang cerita dulu aku ingin dengan wanita yang aku idam-idamkan dank arena ‘gak nutut’ keluar deh di perutnya dan aku masih kuat aku memasukan kontolku ke mulutnya untuk dihisap sisa-sisa sperma itu dan aku kembali memasukan ke vaginanya dengan gaya yang hamper sama tetapi dia orgasme sampai dua kali dan aku berhasil menyemprotkan ke mulutnya seperti alasan sebelumnya dan kami sering melakukan itu lagi.
No comments:
Post a Comment