Tuesday, April 24, 2012
Order : Lemper - Lapis Pandan - Risoles
Ini order dari Umi Rina yang punya blog sebelah. Agak kaget awalnya, waktu sms mau order karena setahu saya, dia biasanya selalu nyiapain waktu untuk bikin snack sendiri kalo ada acara. Terutama acara di keluarganya. Kebetulan saya ada waktu, ya udah jadi deh.
Pilihannya jajanan pasar semua; lemper ayam, lapis pandan dan risoles. Trus setelah order diantar dapat testimoni, "kue-nya enak semua, terutama lapisnya bikin ketagihan." Hihihi.... jadi berbunga-bunga nih. Jazakillah ya Umi Rina.
Monday, April 16, 2012
Chiffon Cake : Tips & Trik
Ada beberapa komentar yang mampir ke inbox saya tentang cake ini. Sebagian besar, meminta tips agar tidak gagal dalam pembuatannya. Padahal saya juga masih sama-sama belajar dalam dunia baking terutama cake. Ya udah, saya kasih tips berdasarkan pengalaman aja ya...
Dari referensi yang saya baca, kunci sukses membuat chiffon cake ada pada kocokan putih telur.Untuk adonan kuning telur ga terlalu berpengaruh, asalkan takarannya tepat dan wadah pengaduknya bebas air dan lemak serta adonan dikocok sampai rata dan gula larut. Nah pada tips ini saya akan lebih banyak menekankan pada putih telurnya.
1. Pastikan wadah dan alat pengocok putih telur kering, bebas dari air dan lemak/minyak.
2. Loyang tidak perlu dioles dengan margarin.
3. Saat mengocok putih telur, jangan mencampur gula pasir sekaligus tetapi masukkan sedikit demi sedikit. Kalo sekaligus, adonan jadi berat saat dikocok dan susah naik. Saat putih telur mulai berbusa baru masukkan air jeruk nipis / lemon (pengganti cream of tartar).
4. Gunakan mixer dengan kecepatan rendah, kocok sampai mengembang kaku. Kalo skala kecepatannya ada 5, pake kecepatan skala 3 atau 2 aja. Ini supaya terbentuk soft peak, kalo kecepatan tinggi hasilnya cenderung hard peak. Pengalaman saya, kalo hard peak ntar hasil setelah cake dipanggang, permukaannya agak cekung. Kalo pake soft peak, permukaannya datar.
Putih telur yang soft ataupun hard peak, sama-sama mengembang kaku dan bila wadahnya dimiringkan, adonan tidak bergerak. Bedanya kalo soft peak, warna adonan putih mengkilap /shiny/glossy. Kalo hard peak, ga mengkilap.
5. Kocokan putih telur dimasukkan sedikit demi sedikit (kira-kira 4-5x masuk) ke dalam adonan terigu. Tiap kali dimasukkan sambil diaduk rata dengan sendok kayu atau whisker, jangan pake mixer listrik ya... Ambil busanya saja pake sendok jangan dituang langsung. Soalnya kocokan putih telur sering berair di dasar wadah. Air ini kalo tercampur dengan adonan terigu bikin bantat. Jadi cukup ambil adonan busanya aja.
6.Chiffon cake tidak perlu dipanggang pada suhu tinggi seperti sponge atau butter cake. Kalo suhu terlalu panas, cake cepat naik tapi permukaannya akan pecah. Sebaliknya kalo suhu agak direndahkan, cake naik perlahan-lahan dan permukaannya akan rata dan mulus.
Waktu masih tinggal di Jepang saya pake oven listrik 2 in 1 dengan microwave, untuk chiffon cake pake suhu 170 derajat Celcius selama 20 menit trus dilanjutkan suhu 160 derajat selama 10-15 menit. Di Cibinong saya masih pake oven tangkring (otang) merk Mickey Mouse yang ga ada pengatur suhunya. Tapi tetap bisa bikin chiffon cake loh.. :) Caranya dengan mengontrol api kompor (saya pake kompor gas). Di kompor saya, untuk cake lain (yang perlu suhu oven 180 derajat Celcius) pake skala api 3/4 dari api maksimum. Nah untuk chiffon, pakenya kurang dari 3/4 skala maksimum tetapi lebih dari 1/2 (medium). Smoga bisa dimengerti ya maksudnya. Memang butuh waktu pemanggangan sedikit lebih lama. Untuk loyang diameter 17 cm, kurleb 40 menit, tapi tetap suhunya saya turunkan pada 15 menit terakhir. Atau saat cake sudah naik sampai batas atas loyang, walaupun belum 25 menit kecilkan sedikit api kompornya. Ini biar adonan ga tumpah/luber saat dipanggang.
7. Setelah cake matang, biarkan dingin dengan meletakkan secara terbalik. Biasanya loyang chiffon dilengkapi kaki untuk menyangga secara terbalik. Bila loyang tidak ada kakinya, bantu dengan botol sebagai penyangga. Atau cara lainnya, diletakkan terbalik di atas rak kawat. Prinsipnya, diltakkan terbalik namun tetap ada aliran udara dan cake bisa turun sendiri. Biasanya saya dinginkan kurleb 4 jam. Bila cake belum bisa lepas sendiri, lepaskan dengan menyelipkan pisau tipis di bagian pinggirnya sambil diputar mengelilingi cake dan loyang bisa dilepaskan.
Dari referensi yang saya baca, kunci sukses membuat chiffon cake ada pada kocokan putih telur.Untuk adonan kuning telur ga terlalu berpengaruh, asalkan takarannya tepat dan wadah pengaduknya bebas air dan lemak serta adonan dikocok sampai rata dan gula larut. Nah pada tips ini saya akan lebih banyak menekankan pada putih telurnya.
1. Pastikan wadah dan alat pengocok putih telur kering, bebas dari air dan lemak/minyak.
2. Loyang tidak perlu dioles dengan margarin.
3. Saat mengocok putih telur, jangan mencampur gula pasir sekaligus tetapi masukkan sedikit demi sedikit. Kalo sekaligus, adonan jadi berat saat dikocok dan susah naik. Saat putih telur mulai berbusa baru masukkan air jeruk nipis / lemon (pengganti cream of tartar).
4. Gunakan mixer dengan kecepatan rendah, kocok sampai mengembang kaku. Kalo skala kecepatannya ada 5, pake kecepatan skala 3 atau 2 aja. Ini supaya terbentuk soft peak, kalo kecepatan tinggi hasilnya cenderung hard peak. Pengalaman saya, kalo hard peak ntar hasil setelah cake dipanggang, permukaannya agak cekung. Kalo pake soft peak, permukaannya datar.
Putih telur yang soft ataupun hard peak, sama-sama mengembang kaku dan bila wadahnya dimiringkan, adonan tidak bergerak. Bedanya kalo soft peak, warna adonan putih mengkilap /shiny/glossy. Kalo hard peak, ga mengkilap.
5. Kocokan putih telur dimasukkan sedikit demi sedikit (kira-kira 4-5x masuk) ke dalam adonan terigu. Tiap kali dimasukkan sambil diaduk rata dengan sendok kayu atau whisker, jangan pake mixer listrik ya... Ambil busanya saja pake sendok jangan dituang langsung. Soalnya kocokan putih telur sering berair di dasar wadah. Air ini kalo tercampur dengan adonan terigu bikin bantat. Jadi cukup ambil adonan busanya aja.
6.Chiffon cake tidak perlu dipanggang pada suhu tinggi seperti sponge atau butter cake. Kalo suhu terlalu panas, cake cepat naik tapi permukaannya akan pecah. Sebaliknya kalo suhu agak direndahkan, cake naik perlahan-lahan dan permukaannya akan rata dan mulus.
Waktu masih tinggal di Jepang saya pake oven listrik 2 in 1 dengan microwave, untuk chiffon cake pake suhu 170 derajat Celcius selama 20 menit trus dilanjutkan suhu 160 derajat selama 10-15 menit. Di Cibinong saya masih pake oven tangkring (otang) merk Mickey Mouse yang ga ada pengatur suhunya. Tapi tetap bisa bikin chiffon cake loh.. :) Caranya dengan mengontrol api kompor (saya pake kompor gas). Di kompor saya, untuk cake lain (yang perlu suhu oven 180 derajat Celcius) pake skala api 3/4 dari api maksimum. Nah untuk chiffon, pakenya kurang dari 3/4 skala maksimum tetapi lebih dari 1/2 (medium). Smoga bisa dimengerti ya maksudnya. Memang butuh waktu pemanggangan sedikit lebih lama. Untuk loyang diameter 17 cm, kurleb 40 menit, tapi tetap suhunya saya turunkan pada 15 menit terakhir. Atau saat cake sudah naik sampai batas atas loyang, walaupun belum 25 menit kecilkan sedikit api kompornya. Ini biar adonan ga tumpah/luber saat dipanggang.
7. Setelah cake matang, biarkan dingin dengan meletakkan secara terbalik. Biasanya loyang chiffon dilengkapi kaki untuk menyangga secara terbalik. Bila loyang tidak ada kakinya, bantu dengan botol sebagai penyangga. Atau cara lainnya, diletakkan terbalik di atas rak kawat. Prinsipnya, diltakkan terbalik namun tetap ada aliran udara dan cake bisa turun sendiri. Biasanya saya dinginkan kurleb 4 jam. Bila cake belum bisa lepas sendiri, lepaskan dengan menyelipkan pisau tipis di bagian pinggirnya sambil diputar mengelilingi cake dan loyang bisa dilepaskan.
Saturday, April 14, 2012
Lapis Pepe
Akhirnya kesampaian juga bikin kue yang satu ini. Sejak kembali ke tanah air, rasanya lidah dimanja sama beragam kue dan makanan tradisional Indonesia. Termasuk kue lapis pepe ini. Kue ini termasuk salah satu jajanan pasar populer, jualnya ada dimana-mana dan harganya juga terjangkau. Makanya jadi males bikin sendiri padahal gampang. Ini bikin karena masih punya tepung tapioka yang lumayan banyak dan udah hampir expired.
Sengaja warnanya dimiripin sama lapis pepe yang suka dijual di pasar. Itu tuh, yang ada lapisan merahnya. Tapi agak beda, kalo yang dijual lapisan paling bawah biasanya putih. Yang ini salah perhitungan, jadi lapisan bawahnya hijau. Ya ga papa deh, rasanya tetap legit-kenyal-enak :D
Bahan :
250 gr tepung tapioka
100 gr tepung beras
300 gr gula pasir (saya 260 gr aja udah manis kok)
1/2 sdt vanili
800 ml santan
1 sdt garam
2 lembar daun pandan
Cara membuat :
1. Panaskan santan, garam dan daun pandan, sambil diaduk hingga mendidih. Angkat, lalu biarkan samapai hangat.
2. campur kedua tepung, gula dan vanili. Masukkan santan hangat sedikit demi sedikit, sambil diaduk hingga adonan tidak bergerindil.
3. Bagi adonan menjadi 2, salah satunya beri pasta pandan dan yang lain biarkan tetap putih.
4. Siapkan kukusan. Olesi loyang 18x18 cm dengan minyak, lalu panaskan di dalam kukusan hingga beruap banyak.
5. Tuang 2-3 sendok sayur lapisan pertama. Kalo mau kayak yg difoto, 3 sendok sayur adonan putih ditambah setetes pasta strawberry. Kukus selama 5 menit. lanjutkan dengan lapisan berikut, kukus juga selama 5 menit. Begitu seterusnya hingga semua adonan habis. Lapisan terakhir dikukus selama 30 menit.
6. Biarkan kue dingin, lalu potong-potong dengan pisau yang dialasi plastik.
Recipe source : Muylinda
Recipe source : Muylinda
Monday, April 9, 2012
Sup Tomat
Butuh yang segar-segar saat makan siang di tengah cuaca yang terik? Cobain deh sajian yang satu ini sebagai pelengkap menu makan siang. Sup tomat, sup yang dominan rasa asem-manis. Kuahnya terdiri dari puree tomat yang dipadu dengan bawang putih, bawang bombay dan merica.
Kalo rasa, saya lebih suka sedikit manis. Perut ga kuat asem soalnya. Trus untuk isi, saya campur dengan sayuran lain ditambah sosis. Kalo ga suka sosis, silahkan diganti atau skip aja. Tidak masalah kok memvariasikan bahan asal tercipta rasa sedap dan menyegarkan.
Bikin yuuk....!
Bahan & cara membuat puree :
2 buah tomat matang, ukuran sedang, dicuci bersih. Lalu direbus dengan 300-400 ml air hingga kulitnya mengelupas. Setelah itu ditiriskan. Buang kulitnya dan haluskan tomat/diblender. Sisihkan.
Bahan :
2 buah tomat ukuran kecil, potong 4 (kalo ada tomat cherry lebih baik).
1/2 bongkol Kembang kol, potong perkuntum
1 genggam kapri atau buncis.
3 buah sosis, iris sesuai selera (bisa diganti bakso ayam)
400 ml air kaldu ayam
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/2 butir bawang bombay, dicincang halus (kurleb 3 sdm)
Merica halus secukupnya
Gula dan garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis.
Cara Membuat :
1. Tumis bawang butih, bawang bombay dan merica hingga wangi. Masukkan air kaldu lalu biarkan hingga mendidih.
2. Masukkan sayuran (kecuali tomat iris) dan sosis. Masak setengah matang.
3. Tambahkan puree tomat, gula dan garam. Biarkan mendidih lalu angkat.
4. Sajikan sup bersama irisan tomat.
Kalo rasa, saya lebih suka sedikit manis. Perut ga kuat asem soalnya. Trus untuk isi, saya campur dengan sayuran lain ditambah sosis. Kalo ga suka sosis, silahkan diganti atau skip aja. Tidak masalah kok memvariasikan bahan asal tercipta rasa sedap dan menyegarkan.
Bikin yuuk....!
Bahan & cara membuat puree :
2 buah tomat matang, ukuran sedang, dicuci bersih. Lalu direbus dengan 300-400 ml air hingga kulitnya mengelupas. Setelah itu ditiriskan. Buang kulitnya dan haluskan tomat/diblender. Sisihkan.
Bahan :
2 buah tomat ukuran kecil, potong 4 (kalo ada tomat cherry lebih baik).
1/2 bongkol Kembang kol, potong perkuntum
1 genggam kapri atau buncis.
3 buah sosis, iris sesuai selera (bisa diganti bakso ayam)
400 ml air kaldu ayam
2 siung bawang putih, dicincang halus
1/2 butir bawang bombay, dicincang halus (kurleb 3 sdm)
Merica halus secukupnya
Gula dan garam secukupnya
2 sdm minyak untuk menumis.
Cara Membuat :
1. Tumis bawang butih, bawang bombay dan merica hingga wangi. Masukkan air kaldu lalu biarkan hingga mendidih.
2. Masukkan sayuran (kecuali tomat iris) dan sosis. Masak setengah matang.
3. Tambahkan puree tomat, gula dan garam. Biarkan mendidih lalu angkat.
4. Sajikan sup bersama irisan tomat.
Subscribe to:
Posts (Atom)