Sebelum memasuki bulan Ramadhan tahun lalu, saya pernah posting menu untuk berbuka dan sahur. Tahun ini saya juga membuat hal yang sama. Lagi-lagi, menu ini disusun untuk 10 hari pertama puasa. Hari ke-11 tinggal mengacu menu hari pertama lagi, maksudnya bisa dengan bahan yang sama tapi berbeda bumbu. Misalnya hari ke-11 dengan menu sup daging plus sayuran, tempe/tahu bumbu Bali. Kelihatan kan persamaan dan perbedaannya dengan menu hari pertama?! Begitu pula hari-hari berikutnya.
Susunan menu puasa kali ini, hampir sama dengan yang tahun lalu. Hanya ada sebagian perubahan saja. Yang sama adalah menghindari santan. Karena suami saya belum bisa menikmati masakan bersantan, kecuali santan encer. Bagi yang suka menu bersantan, silahkan disesuaikan. Dan tentu saja, hampir semua menu tersebut posted di dapur ini. Sehingga bila ada yang belum tahu resepnya, silahkan 'search recipe' ya.... :)
Ada beberapa masakan yang bisa dicicil dari beberapa hari sebelumnya. Seperti empal gepuk bisa dibumbui 2 hari sebelumnya lalu simpan di kulkas, jadi tinggal digeprek dan digoreng sebelum disajikan. Rolade tahu biasanya tahan 2-3 hari di dalam kulkas asalkan masih terbungkus. Begitu pula dengan bacem yang sudah dibumbui, masukin kulkas dengan wadah tertutup rapat lalu digoreng saat mau disajikan. Dengan begitu, kita bisa menghemat waktu di dapur.
Semoga bermanfaat dan silahkan mengutak-atik menu bila dirasa kurang pas dengan selera.
Dan saat sahur, usahakanlah untuk mengurangi makanan yang berminyak agar tenggorokan tidak terlalu kering di waktu siang.
Dapur mungil mengucapkan, Selamat menunaikan shaum Ramadhan.
Note : klik pada gambar untuk lebih jelas.
Sunday, June 30, 2013
Thursday, June 27, 2013
Cerita Seks Dewasa Menggilir Nova Sampai Puas
Cerita Dewasa: Kami Menggilir Nova Sampai Puas | Cerita Dewasa - Ini adalah sebagian kisahku dengan 3 orang kawanku dulu. Kami selalu ngumpul bersama sebagai teman satu geng. Dan kami semua sangat suka dengan fantasi liar seksual. Awalnya kami cuma coba-coba melakukan eksperimen seksual. Karena berhasil akhirnya kami jadi ketagihan.
3 orang temanku adalah Mira, Jo dan Deni. Mira adalah satu2nya teman kami yang perempuan tapi dia mahir ilmu hipnotis. Awalnya cuma ide iseng untuk menghipnotis wanita cantik untuk kemudian kami garap secara seksual beramai-ramai dan kami bikin dokumentasinya. Sekedar untuk bersenang-senang. Sebelum akhirnya ini jadi kegiatan rutin kami.
Namaku Anton, umur 30 tahun. Aku dan 3 temanku sering melakukan kegiatan ini untuk senang-senang dan mengisi waktu luang. Mira biasanya jadi orang pertama yang mendekati korban. Maklumlah selain diajago hipnotis, dia juga perempuan. Jadi kalau dia PDKT, korban tidak curiga.
Malam itu seperti biasa kami lagi nongkrong di sebuah kafe sekalian liat-liat siapa tau ada korban untuk memuaskan hasrat seksual kami. Tak lama Jo melihat seorang gadis duduk sendirian di pojok kafe. Ia sibuk dengan blackberry nya.
“wah ada mangsa ni kayaknya” bisik Jo padaku.
Kami semua menoleh ke arah gadis itu. Penampakannya biasa saja. Memakai t shirt dan celana jins. Wajahnya berparas manis, dengan rambut sepundak. Usianya kutaksir sekitar 25 tahun. Tapi bodynya lumayan seksi dan berisi. Setelah rembukan kami sepakat untuk menunggu bebrapa saat lagi. Siapa tahu dia sedang menunggu temannya.
30 menit hampir berlalu, gadis itu masih duduk sendirian. Akhirnya kami sepakat bahwa inilah mangsa kami malam itu. Mira seperti biasa menjalankan aksinya. Ia nyamperin gadis itu, kenalan dan mengajaknya ngobrol ngalor ngidul, entah apa yang dibicarakan mereka tapi kini mereka tampak akrab ngobrol.
Tak lama, Mira mengirim aku BBM. “aman” katanya. Itu berarti kami harus segera cari kamar di hotel yang letaknya tak jauh dari kafe. Tepat di seberang kafe ini. kami pun bergegas. Aku, Jo dan Deni segera mengurus cekin di kamar hotel tersebut.
Komunikasi kami dengan Mira terus berjalan melalui BBM. Dari BBM Mira, kami ketahui gadis itu adalah karyawati bernama Nova, usia 27 tahun dan tidak sedang menunggu siapa-siapa. Dengan kemampuan hipnotisnya, Mira dengan mudah mengorek informasi soal Nova.
20 menit kemudian semuanya sudah siap. Dengan segala ilmu sirepnya akhirnya Mira berhasil membawa Nova ke hotel. Kami semua sudah siap di kamar. Pintu diketok dan masuklah Mira dan Nova. Dari penampakannya, Nova memang berwajah cantik. Senyumnya manis, kulitnya putih bersih. Aku tak sabar membayangkan apa yang ada dibalik kaos dan celana jinsnya. Dari luar saja bodynya sudah keliatan seksi.
Biasanya dalam mengerjai korban, kami menghipnotis korban untuk mau jadi model bintang iklan atau sinetron. Dengan dalih wawancara, korban kami buat tak sadar untuk menuruti semua kehendak kami melampiaskan nafsu seksual kami.
Nova yang cantik itu duduk di kursi samping kasur. Wawancara kami mulai. Kamera video aku arahkan padanya dan mulai merekam.
“udah punya pacar belum Nov?” tanyaku
“lagi nggak ada, dulu pernah punya tapi sekarang putus,” kayanya sambil senyum manis.
“wah secantik ini kok masih sendiri?”
Nova cuma tersenyum saja tak menjawab.
“sama pacarnya sudah pernah ngapain aja? pasti udah pernah ciuman dong?” tanyaku menggoda.
“iya pernah… kami rajin ML juga kok tiap bulan” jelasnya
“wah udah pengalaman dong ni?... posisi ML yang paling suka apa Nov?”
“mmmm…aku suka banget doggy dan dijilatin vag|na aku. Rasanya enak banget.” Nova bercerita tanpa canggung sedikitpun. Maklum saja ia sedang dibawah pengaruh hipnotis Mira.
Setelah sedikit sesi wawancara basa basi yang menggoda, Nova aku suruh duduk di ranjang. Tapi sebelumnya Jo menyuruhnya untuk melepas celana jinsnya. Nova pun menurut karena masih berada di bawah pengaruh hipnotis Mira.
Ia memelorotkan jins nya dan tampak pahanya yang mulus dan sekel itu. Ia memakai cd warna abu abu yang keliatannya juga sudah agak kendor kaena agak melorot posisinya. Belahan pantatnya sedikit keliatan. Membuat penisku mulai menegang keras.
Jo mengambil alih kamera. Aku yang akan kerjain Nova di ranjang. Sambil masih ngajak ngobrol, aku mulai meraba pahanya yang mulus itu.
“kamu cantik dan seksi sekali ya, mantan pacarmu pasti puas banget dulu ML sama kamu” kataku
“nggak mas dia justru lari ke perempuan lain yang katanya lebih seksi” kata Nova
“ah mana mungkin.. kamu juga seksi kok. Coba buka bh kamu” kataku.
Nova pun melepas kaosnya dan juga bh nya. Kini tampaklah payudara seksi ukuran 34c menggantung di dadanya. Aku tak buang kesempatan. aku segera remas remas sambil mengecup puting susunya yang mengacung runcing itu.
“tuh toket kamu aja seksi banget. Boleh ya aku cium cium lagi” godaku
Nova hanya mengangguk sambil tersenyum. Desahan nikmat segera keluar dari mulutnya saat aku mulai menjilati toketnya sambil sekali sekali menggigit kecil putingnya. Tanganku mulai turun ke pahanya dan mulai mengelus elus vaginanya yang masih tertutup cd.
“oooohhhh…yyeeeaaa..” Nova mendesah keenakan dengan pasrah.
Tanpa sadar, Nova kini mulai membuka kedua belah pahanya. Aku pun leluasa mengorek memeknya sambil menyusupkan tanganku dibalik cd nya. Kujelajahi memeknya yang tertutup jembut yang agak tebal. Memeknya sudah sedikit basah rupanya. Dengan permainan lidahku di sekitar puting susunya dan memainkan klitoris, vag|na Nova kurasakan semakin becek.
Tak kusia-siakan kesempatan ini. aku mulai masukan jariku ke dalam vaginanya. Ia mulai agak keras mendesah pantatnya mulai naik turun.
Cewek 27 tahun ini lumayan juga, nafsunya gede karena memeknya cepat sekali basah.
Tanpa sadar, Nova sekarang mulai merebahkan dirinya di kasur. Aku tarik cd nya dan sekarang Nova dalam keadaan bugil. Aku buka kedua kakinya lebar lebar. Memeknya terlihat masih rapet dan dikelilingi jembut hitam yang cukup lebat. Tak apalah, aku suka memek dengan jembut tebal.
Aku buka sedikit memeknya dan kujilati dengan ganas. Nova semakin kelojotan. Pantatnya semakin naik turun.
“ooooooohhh…sssshhhhh…aaaaaaaaaahhhhhhh” Nova meracau tak karuan.
Tanganku kini sambil meremas kedua toketnya. Nova kelojotan tak karuan, kepalanya menggeleng geleng ke samping. Tangannya kini menekan kepalaku ke memeknya. Aku terus menjilatinya dengan ganas. Klitorisnya aku mainkan dengan lidahku dan kusedot sambil kadang aku gigit.
Tak lama, tubuh Nova mengejang, pantatnya naik turun dan kedua pahanya mengapit kepalaku yang masih asyik menikmati vaginanya. Nampaknya Nova sudah orgasme duluan. Aku segera merubah posisi. Aku kini melepas semua pakaianku. Nova tampak bengong melihat kontolku yang sudah menegang keras dengan urat-urat dipinggirnya.
Aku menggesek-gesek kontolku pada bibir memeknya yang sudah basah membanjir. Zzllleebb.. kontolku masuk dengan mudah ke liang vaginanya. Sudah tak perawan tampaknya gadis ini. tapi dinding vaginanya masih terasa menekan dan memijat kontolku. Enak juga rasanya.
Aku memompanya pelan sambil kujilat toked Nova yang putingnya mengacung keras. Nova hanya pasrah dan semakin melebarkan kakinya yang mengangkang. Aku dengan leluasa menciumi lehernya, kupingnya dan mengulum bibirnya. Enak sekali rasanya memek cewek ini. aku memompa memeknya makin keras dan Nova semakin mendesah nikmat.
Nova melingkarkan kakinya di pinggulku dan aku semakin cepat mengocok memeknya. Tak lama kemudian spermaku keluar menyembur didalam liang vaginanya.
“wah kamu hot banget deh. memek kamu enak banget rasanya” bisikku dan Nova hanya terengah-engah sambil tersenyum.
Selanjutnya kami mulai dengan permainan yang lebih hot lagi. Jo sebagai cameramen mengarahkan adegan berikutnya.
“Nova, sekarang ada tes buat sinetron. Skenarionya kamu jadi korban perkosaan. Gimana, kamu bisa lakukan ini? ini penting buat casting kamu nanti” kata Jo
Nova hanya mengangguk setuju sambil terlentang bugil di kasur.
Memeknya masih basah kena spermaku yang banyak dan kental tadi. Mira kemudian menghampiri Nova dengan pakaian kemeja dan rok mini.
“Nova, sekarang kamu pake baju ini ya. Ceritanya kamu karyawati yang diculik pas pulang kantor terus diperkosa sama 3 lelaki”
Nova kemudian mengenakan pakaian itu. Meski rambutnya masih acak acakan, tapi gadis ini tetap terlihat cantik dan manis. Kini ia mengenakan kemeja layaknya cewek kantoran dan rok hitam mini. Di dalamnya ia mengenakan cd nya lagi yang sudah kendor.
“belum pernah ngerasain 3some kan?” tanyaku
“belum tuh…” Nova senyum malu-malu, “kayak apa ya rasanya dikeroyok gitu?”
“Nah makanya tes adegan ini nanti kamu rasain aja sendiri. Nggak rugi deh. kamu pasti lulus kok asal pasrah aja nikmatin apapun yang kita lakuin dan suruh ke kamu,” jelasku. Ilmu hipnotis Mira memang manjur. Sampai saat ini Nova masih berada dalam pengaruh sirepnya.
Adegan dimulai. Mira mengarahkan Nova agar berakting sebagai korban penculikan untuk sedikit meronta ronta, ketakutan dan menangis. Mira kini mengambil alih kamera. Deni berpura-pura sebagai penculik Nova. Ia menutup mata Nova dengan kain, menodongkan pisau mainan dan menyeretnya ke kasur. Nova pun jatuh terlentang. Aku dan Jo masih berdiri di pojokan nunggu giliran adegan main.
“heh denger ya cewek sialan, sekarang lu mau gue perkosa,” akting Deni.
Nova pun pura pura menangis dan ketakutan. Deni segera menyerang Nova. Ia merebahkan tubuhnya diatas tubuh Nova dan langsung melumat bibir dan leher Nova. Gadis itu meronta ronta. Deni bertambah ganas sambil menarik kemeja Nova dan terlepaslah kancing kancingnya. Dalam sekejap, Nova sudah telanjang bulat. Deni kini melepas semua pakaiannya dan siap menggarap Nova.
Deni kemudian mengikat kedua tangan Nova di kedua ujung kasur. Nova kini terlentang tangannya terikat dengan tubuhnya yang bugil. Deni melebarkan kedua paha Nova dan langsung menghujamkan kontolnya. Aku dan Jo kemudian bergabung. Kami sudah telanjang bulat dan siap menggilir Nova habis-habisan.
Deni memasukkan kontolnya ke dalam memek Nova dan memompanya keluar masuk. Aku mengarahkan kontolku ke wajah Nova dan menyuruhnya menyepong kontolku sementara Jo mengulum toket Nova sambil meremas-remasnya.
Posisi ini kami lakukan bergantian dan bergantian pula kami menyemprotkan sperma di tubuh Nova yang terikat itu. Setelah itu, kami melepaskan ikatan tangan Nova dan istirahat sebentar. Mira kembali menghipnotis Nova agar kesadarannya tidak kembali dulu.
Dalam keadaan tak sadar, Nova kembali kami wawancara di depan kamera.
“gimana rasanya Nov? kayaknya kamu cocok nih buat casting sinetron”
“iya mas, rasanya enak kok” jawab Nova yang kelelahan sambil bugil. Dadanya masih belepotan sperma.
“coba kasih liat memek kamu. Kita pingin liat nih” kataku
Kamera kemudian menyorot memek Nova yang belepotan sperma. Karena dientot bergiliran, memeknya kini basah dan berwarna merah.
“iya nih… basah banget, abis kalian tadi crot di dalem si” katanya sambil senyum manis.
Setelah cukup istirahat, kami kembali membujuk Nova untuk ngesex lagi dengan alasan casting sinetron. Nova kini nungging dan kami menggilirnya lagi dengan gaya doggy.
Menjelang subuh, kami semua sudah puas. Nova teler berat karena habis kami gilir habis-habisan, ia terlelap kelelahan masih dalam keadaan telanjang bulat. Dan seperti korban-korban kami lainnya, kami tinggalkan dia bugil begitu saja.
3 orang temanku adalah Mira, Jo dan Deni. Mira adalah satu2nya teman kami yang perempuan tapi dia mahir ilmu hipnotis. Awalnya cuma ide iseng untuk menghipnotis wanita cantik untuk kemudian kami garap secara seksual beramai-ramai dan kami bikin dokumentasinya. Sekedar untuk bersenang-senang. Sebelum akhirnya ini jadi kegiatan rutin kami.
Namaku Anton, umur 30 tahun. Aku dan 3 temanku sering melakukan kegiatan ini untuk senang-senang dan mengisi waktu luang. Mira biasanya jadi orang pertama yang mendekati korban. Maklumlah selain diajago hipnotis, dia juga perempuan. Jadi kalau dia PDKT, korban tidak curiga.
Malam itu seperti biasa kami lagi nongkrong di sebuah kafe sekalian liat-liat siapa tau ada korban untuk memuaskan hasrat seksual kami. Tak lama Jo melihat seorang gadis duduk sendirian di pojok kafe. Ia sibuk dengan blackberry nya.
“wah ada mangsa ni kayaknya” bisik Jo padaku.
Kami semua menoleh ke arah gadis itu. Penampakannya biasa saja. Memakai t shirt dan celana jins. Wajahnya berparas manis, dengan rambut sepundak. Usianya kutaksir sekitar 25 tahun. Tapi bodynya lumayan seksi dan berisi. Setelah rembukan kami sepakat untuk menunggu bebrapa saat lagi. Siapa tahu dia sedang menunggu temannya.
30 menit hampir berlalu, gadis itu masih duduk sendirian. Akhirnya kami sepakat bahwa inilah mangsa kami malam itu. Mira seperti biasa menjalankan aksinya. Ia nyamperin gadis itu, kenalan dan mengajaknya ngobrol ngalor ngidul, entah apa yang dibicarakan mereka tapi kini mereka tampak akrab ngobrol.
Tak lama, Mira mengirim aku BBM. “aman” katanya. Itu berarti kami harus segera cari kamar di hotel yang letaknya tak jauh dari kafe. Tepat di seberang kafe ini. kami pun bergegas. Aku, Jo dan Deni segera mengurus cekin di kamar hotel tersebut.
Komunikasi kami dengan Mira terus berjalan melalui BBM. Dari BBM Mira, kami ketahui gadis itu adalah karyawati bernama Nova, usia 27 tahun dan tidak sedang menunggu siapa-siapa. Dengan kemampuan hipnotisnya, Mira dengan mudah mengorek informasi soal Nova.
20 menit kemudian semuanya sudah siap. Dengan segala ilmu sirepnya akhirnya Mira berhasil membawa Nova ke hotel. Kami semua sudah siap di kamar. Pintu diketok dan masuklah Mira dan Nova. Dari penampakannya, Nova memang berwajah cantik. Senyumnya manis, kulitnya putih bersih. Aku tak sabar membayangkan apa yang ada dibalik kaos dan celana jinsnya. Dari luar saja bodynya sudah keliatan seksi.
Biasanya dalam mengerjai korban, kami menghipnotis korban untuk mau jadi model bintang iklan atau sinetron. Dengan dalih wawancara, korban kami buat tak sadar untuk menuruti semua kehendak kami melampiaskan nafsu seksual kami.
Nova yang cantik itu duduk di kursi samping kasur. Wawancara kami mulai. Kamera video aku arahkan padanya dan mulai merekam.
“udah punya pacar belum Nov?” tanyaku
“lagi nggak ada, dulu pernah punya tapi sekarang putus,” kayanya sambil senyum manis.
“wah secantik ini kok masih sendiri?”
Nova cuma tersenyum saja tak menjawab.
“sama pacarnya sudah pernah ngapain aja? pasti udah pernah ciuman dong?” tanyaku menggoda.
“iya pernah… kami rajin ML juga kok tiap bulan” jelasnya
“wah udah pengalaman dong ni?... posisi ML yang paling suka apa Nov?”
“mmmm…aku suka banget doggy dan dijilatin vag|na aku. Rasanya enak banget.” Nova bercerita tanpa canggung sedikitpun. Maklum saja ia sedang dibawah pengaruh hipnotis Mira.
Setelah sedikit sesi wawancara basa basi yang menggoda, Nova aku suruh duduk di ranjang. Tapi sebelumnya Jo menyuruhnya untuk melepas celana jinsnya. Nova pun menurut karena masih berada di bawah pengaruh hipnotis Mira.
Ia memelorotkan jins nya dan tampak pahanya yang mulus dan sekel itu. Ia memakai cd warna abu abu yang keliatannya juga sudah agak kendor kaena agak melorot posisinya. Belahan pantatnya sedikit keliatan. Membuat penisku mulai menegang keras.
Jo mengambil alih kamera. Aku yang akan kerjain Nova di ranjang. Sambil masih ngajak ngobrol, aku mulai meraba pahanya yang mulus itu.
“kamu cantik dan seksi sekali ya, mantan pacarmu pasti puas banget dulu ML sama kamu” kataku
“nggak mas dia justru lari ke perempuan lain yang katanya lebih seksi” kata Nova
“ah mana mungkin.. kamu juga seksi kok. Coba buka bh kamu” kataku.
Nova pun melepas kaosnya dan juga bh nya. Kini tampaklah payudara seksi ukuran 34c menggantung di dadanya. Aku tak buang kesempatan. aku segera remas remas sambil mengecup puting susunya yang mengacung runcing itu.
“tuh toket kamu aja seksi banget. Boleh ya aku cium cium lagi” godaku
Nova hanya mengangguk sambil tersenyum. Desahan nikmat segera keluar dari mulutnya saat aku mulai menjilati toketnya sambil sekali sekali menggigit kecil putingnya. Tanganku mulai turun ke pahanya dan mulai mengelus elus vaginanya yang masih tertutup cd.
“oooohhhh…yyeeeaaa..” Nova mendesah keenakan dengan pasrah.
Tanpa sadar, Nova kini mulai membuka kedua belah pahanya. Aku pun leluasa mengorek memeknya sambil menyusupkan tanganku dibalik cd nya. Kujelajahi memeknya yang tertutup jembut yang agak tebal. Memeknya sudah sedikit basah rupanya. Dengan permainan lidahku di sekitar puting susunya dan memainkan klitoris, vag|na Nova kurasakan semakin becek.
Tak kusia-siakan kesempatan ini. aku mulai masukan jariku ke dalam vaginanya. Ia mulai agak keras mendesah pantatnya mulai naik turun.
Cewek 27 tahun ini lumayan juga, nafsunya gede karena memeknya cepat sekali basah.
Tanpa sadar, Nova sekarang mulai merebahkan dirinya di kasur. Aku tarik cd nya dan sekarang Nova dalam keadaan bugil. Aku buka kedua kakinya lebar lebar. Memeknya terlihat masih rapet dan dikelilingi jembut hitam yang cukup lebat. Tak apalah, aku suka memek dengan jembut tebal.
Aku buka sedikit memeknya dan kujilati dengan ganas. Nova semakin kelojotan. Pantatnya semakin naik turun.
“ooooooohhh…sssshhhhh…aaaaaaaaaahhhhhhh” Nova meracau tak karuan.
Tanganku kini sambil meremas kedua toketnya. Nova kelojotan tak karuan, kepalanya menggeleng geleng ke samping. Tangannya kini menekan kepalaku ke memeknya. Aku terus menjilatinya dengan ganas. Klitorisnya aku mainkan dengan lidahku dan kusedot sambil kadang aku gigit.
Tak lama, tubuh Nova mengejang, pantatnya naik turun dan kedua pahanya mengapit kepalaku yang masih asyik menikmati vaginanya. Nampaknya Nova sudah orgasme duluan. Aku segera merubah posisi. Aku kini melepas semua pakaianku. Nova tampak bengong melihat kontolku yang sudah menegang keras dengan urat-urat dipinggirnya.
Aku menggesek-gesek kontolku pada bibir memeknya yang sudah basah membanjir. Zzllleebb.. kontolku masuk dengan mudah ke liang vaginanya. Sudah tak perawan tampaknya gadis ini. tapi dinding vaginanya masih terasa menekan dan memijat kontolku. Enak juga rasanya.
Aku memompanya pelan sambil kujilat toked Nova yang putingnya mengacung keras. Nova hanya pasrah dan semakin melebarkan kakinya yang mengangkang. Aku dengan leluasa menciumi lehernya, kupingnya dan mengulum bibirnya. Enak sekali rasanya memek cewek ini. aku memompa memeknya makin keras dan Nova semakin mendesah nikmat.
Nova melingkarkan kakinya di pinggulku dan aku semakin cepat mengocok memeknya. Tak lama kemudian spermaku keluar menyembur didalam liang vaginanya.
“wah kamu hot banget deh. memek kamu enak banget rasanya” bisikku dan Nova hanya terengah-engah sambil tersenyum.
Selanjutnya kami mulai dengan permainan yang lebih hot lagi. Jo sebagai cameramen mengarahkan adegan berikutnya.
“Nova, sekarang ada tes buat sinetron. Skenarionya kamu jadi korban perkosaan. Gimana, kamu bisa lakukan ini? ini penting buat casting kamu nanti” kata Jo
Nova hanya mengangguk setuju sambil terlentang bugil di kasur.
Memeknya masih basah kena spermaku yang banyak dan kental tadi. Mira kemudian menghampiri Nova dengan pakaian kemeja dan rok mini.
“Nova, sekarang kamu pake baju ini ya. Ceritanya kamu karyawati yang diculik pas pulang kantor terus diperkosa sama 3 lelaki”
Nova kemudian mengenakan pakaian itu. Meski rambutnya masih acak acakan, tapi gadis ini tetap terlihat cantik dan manis. Kini ia mengenakan kemeja layaknya cewek kantoran dan rok hitam mini. Di dalamnya ia mengenakan cd nya lagi yang sudah kendor.
“belum pernah ngerasain 3some kan?” tanyaku
“belum tuh…” Nova senyum malu-malu, “kayak apa ya rasanya dikeroyok gitu?”
“Nah makanya tes adegan ini nanti kamu rasain aja sendiri. Nggak rugi deh. kamu pasti lulus kok asal pasrah aja nikmatin apapun yang kita lakuin dan suruh ke kamu,” jelasku. Ilmu hipnotis Mira memang manjur. Sampai saat ini Nova masih berada dalam pengaruh sirepnya.
Adegan dimulai. Mira mengarahkan Nova agar berakting sebagai korban penculikan untuk sedikit meronta ronta, ketakutan dan menangis. Mira kini mengambil alih kamera. Deni berpura-pura sebagai penculik Nova. Ia menutup mata Nova dengan kain, menodongkan pisau mainan dan menyeretnya ke kasur. Nova pun jatuh terlentang. Aku dan Jo masih berdiri di pojokan nunggu giliran adegan main.
“heh denger ya cewek sialan, sekarang lu mau gue perkosa,” akting Deni.
Nova pun pura pura menangis dan ketakutan. Deni segera menyerang Nova. Ia merebahkan tubuhnya diatas tubuh Nova dan langsung melumat bibir dan leher Nova. Gadis itu meronta ronta. Deni bertambah ganas sambil menarik kemeja Nova dan terlepaslah kancing kancingnya. Dalam sekejap, Nova sudah telanjang bulat. Deni kini melepas semua pakaiannya dan siap menggarap Nova.
Deni kemudian mengikat kedua tangan Nova di kedua ujung kasur. Nova kini terlentang tangannya terikat dengan tubuhnya yang bugil. Deni melebarkan kedua paha Nova dan langsung menghujamkan kontolnya. Aku dan Jo kemudian bergabung. Kami sudah telanjang bulat dan siap menggilir Nova habis-habisan.
Deni memasukkan kontolnya ke dalam memek Nova dan memompanya keluar masuk. Aku mengarahkan kontolku ke wajah Nova dan menyuruhnya menyepong kontolku sementara Jo mengulum toket Nova sambil meremas-remasnya.
Posisi ini kami lakukan bergantian dan bergantian pula kami menyemprotkan sperma di tubuh Nova yang terikat itu. Setelah itu, kami melepaskan ikatan tangan Nova dan istirahat sebentar. Mira kembali menghipnotis Nova agar kesadarannya tidak kembali dulu.
Dalam keadaan tak sadar, Nova kembali kami wawancara di depan kamera.
“gimana rasanya Nov? kayaknya kamu cocok nih buat casting sinetron”
“iya mas, rasanya enak kok” jawab Nova yang kelelahan sambil bugil. Dadanya masih belepotan sperma.
“coba kasih liat memek kamu. Kita pingin liat nih” kataku
Kamera kemudian menyorot memek Nova yang belepotan sperma. Karena dientot bergiliran, memeknya kini basah dan berwarna merah.
“iya nih… basah banget, abis kalian tadi crot di dalem si” katanya sambil senyum manis.
Setelah cukup istirahat, kami kembali membujuk Nova untuk ngesex lagi dengan alasan casting sinetron. Nova kini nungging dan kami menggilirnya lagi dengan gaya doggy.
Menjelang subuh, kami semua sudah puas. Nova teler berat karena habis kami gilir habis-habisan, ia terlelap kelelahan masih dalam keadaan telanjang bulat. Dan seperti korban-korban kami lainnya, kami tinggalkan dia bugil begitu saja.
Cerita Seks Anak SMA dengan Adiknya
Cerita Sex Anak SMA dengan Adiknya Sendiri - Nama gw radit (bukan nama yang sebenarnya) gw masih kuliah di salah satu PTS di jakarta. gw orangnya biasa aja… tapi banyak yang bilang badan gw gagah… tinggi gw 175…. dulu di SMU gw termasuk salah satu cowo yang di PUJA” sama wanita… dari Kelas 1 sampai kelas 3.
Cerita ini berawal pas gw duduk di SMU.. pertama kali gw masuk kelas 3.. gw pindahan dari surabaya.. SMA gw di jakarta cuma sampai kelas 2 semester1.. kelas 2 SMA.. selanjutnya gw terusin di surabaya.. maklum ORANG TUA pindah kerja melulu… terpaksa gw ikut juga……
waktu itu hari pertama gw masuk kelas 3.. gw di kenalin di salah satu kelas kalu nggak salah 3 IPA… gw orang pinter wajar masuk IPA… hauahahhauah!!.. gw di kenalin sama guru gw n kepsek di kelas… udah gitu gw di suruh duduk di samping cewe yang langsung gw kenal namanya meita tingginya sebahy gw.. badannya sintel banget payudaranya yang selalu buat gw ndisir melulu klo deket dya…. gw sempet tuker-tukeran no. hp sama dya… setelah gw tau dya kaya’ gimana… gw coba aja jadian sama dya…
Gw jalan sama dya masih sampai sekarang… dya klo deket gw rada” binal… Napsuan… bersyukur banget gw dapet cewek macem gitu… waktu itu pelajaran biologi, kebetulan gurunya nggak masuk… gw sama meita ngobrol aja dipojok kelas.. maklum tempat duduk gw sama dya di taro di pojok sama walas… pertama gw sich nggak berani ngapangapain dya di kelas tapi klo udah masuk ke mobil gw abis tuch cewe…. waktu itu gw liat temen gw lagi cipokan di depan kelas…. balakng meja guru… tiba” aja cewe gw ngomong gini
“tuch rido aja berani.. masa’ kamu kalah sama dya??”
“ha? aku kalah……
belum sempet selesai bibir gw di lahap sama meita… di bales aja dengan ciuman n sedotan yang bikin dya ampun”an sama gw… meita sempet ngasih lidahnya ke gw.. tapi gw lepas ciumannya “kenapa??” gw bilang aja begini “aku nggak mau maen lidah di kelas.. takut kelewatan”… “y udah.. maen biasa aja”… gw lanjutin ciuman gw di bawah.. bangku meja gw gw dorong ke depan supaya lebih luas gw ngelakuin ciuman demi ciuman……”ahhhhhh…. ahhhh…… dittttt..” kata” itu selalu keluar dari mulutnya…. setelah gw puas ciumin tuch bibir… gw turun ke bawah ke lehernya dya yang makin membuat dya kewalahan… dan tangan gw ngeremes” payudara dya.. yang ukurannya gw taksir 35 tau A B C D.. cuz setiap gw tanya dya g pernah mau jawab…. gw remes tuch dadanya sampe dya kelojotan…
setelah gw nandain tanda merah di lehernya… dya ngeremes remes kontol gw… yang membuat ni “ADEK” kagak kuat lagi buat nahan di dalam kancut…. maupun masih make baju seragam n gw ngelakuin di dalam kelas… gw tetep nggak gentar…. gw bukan resleting seragam gw… n gw keluarin tuch siADEK.. dan si meita udah siap dengan mulutnya yang menganga…. gw sempet nutupin dya pake jaket gw… sehingga misalnya temen gw nanya gw bilang aja lagi sakit…..
jilatan demi jilatan dya beri untuk gw….. isapan dya bikin gw nggak kuat lagi buat nahan keluarnya mani gw….. lidahnya bergoyang” di ADEK gw…. “akhhhhhhh………. crotttttt…… croooootttt crotttttttttttt….” keluar mani gw….. meita membersihkannya dengan mulutnya… dan di kocok” trus di ADEK gw…….. selesai itu gw bersiin mulutnya dya pake tissue yang ada di kantongnya…. gw sama meita kembali berciuman… freenc kiss,,, lidahnya dya ber gelugit” di dalam mulut gw……
jam 12.00 gw balik sekolah…. sebelum gw gas mobil gw ke rumah gw di bilangan bekasi.. nggak jauh dari rumahnya meita.. gw bermain dadanya meita dolo di mobil gw…. gw buka kancing seragam pelan” di bantu meita… dengan napsu yang ganas… meita ngerti maksud gw and dya nge buka tali BHNya dan 2 buah gunung merapi yang bakal mengeluarkan volcano gara isapan gw muncul di depan gw….. dengan napsu di ujung rambut gw isap puting susunya tangan kiri gw megangin kepala belakang dya.. and tangan kanan gw ngeremes” dada yang satu lagi…. “ahhhhh…….. radit…… pelan” donkkk……. meita udah nggak bisa nahannnnn lagiiiii nehhhhhhhh”….. puting meita yang berwarna merah ke merah” mudaan tertelan abis oleh mulut gw and tiba” aja tubuhhhhh meita mejelijang seperti cacing kepanasan……. gw sedot trus dada meita…. sampai puting itu terasa keras banget di mulut gw…. meita cuma diam dan terkulai lemas di mobil gw…. gw liat parkiran mobil di sekolahan gw udah sepi…. meita mengancingi baju seragamnya satu gw bantu supaya cepet….
selama perjalanan pulang meita tetap lemas dan memejamkan matanya… gw kecup keningnya sesampai di rumah gw….
meita bangun dan dya pengen ke kamar kecil… gw suruh dy ganti seragam dengan baju kaos yang dya bawa dari rumah sebelum berangkat kesekolah…. selesai dari kamar mandi gw liat meita nyopot BHnya…. terlihat jelas putingnya dan bongkahan susu sebesar melon itu…..
belum sempat masukin baju ke tasnya dya… dya gw dorong gw tempat tidur… dan gw lahap bibirnya dan dya membalas nya dengan penuh hot panas bercampur dengan napsu… gw yang cuma make bokser doank… ke walahan tangan dy bermain” di selangakangan gw….. gw bermain di leher dya dan gw buat cap merah lagi di lehernya…. gw sibak SMA negeri yang hanya sampai lutut itu dy cuma make CD G string… dengan perlahan” dya nurunin roknya dan dy hanya menggunakan CDnya… gw copot dan gw jilatin vaginanya….. ” ahhhhhhhhhhhhhhhhhh……….. . dit…………………..ahhh hhhhhhh” cuma kata” itu yang keluar daru mulutnya….. gw rasain vagina meita semakin keras… dan gw gigit kelentitnya dya terik semakin kencang untung di rumah cuma da pembantu gw….. “dit…….. puasin gwwww dunkkkkkkk.”…… nggak pake cing cong gw jilat n gw sodok” tuch vagina pake telunjuk gw… ” dittttttttttttttttt……….. .. gw keluarrrrrrrrrrrrrrrr……..” vagina meita basah ketika di depan mata gw……… di sedot sampai bersih tuch vagina…… udah gitu gw liat dya memegang bantal dengan keras……. gw deketin dya dan gw cium bibir dya……. ternyata dya blum lemas….. dy bangkit dan memegang kontol gw dan di kocokinnya sampe si ADEK mengacung sangat keras….. kontol gw di masukin ke mulutnya meita…. di masukan di keuarkan…. sampai” di sedot….uhhhhhhhhh….. nikmat banget yang sekarang dari pada yang di kelas tadi……. biji zakar gw juga nggak lupa ikut ke sedot….. pass biji gw di sedot rasanya gw pengen FLY……. kocokin meita semakin panas dan hisapannya semakin nggak manusiawi lagi…… wajahnya tambah maniss kalo dya sambil horny begini…….. ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. …. crottttttttttttttttttttttttttt tt many gw tumpah semua ke lantai kamar gw…. yang sisanya di jilatin meita sampai bersuh…………………… …… gw bangkit dan menarik tangan meita… gw ciumin dadanya gw kenyot”lagi putingnya sampai merah……….. gw cupang di sebelah putingnya…. manis banget susunya……. membuat gw semakin napsu sama dya……………
“meitaku sayang…. masukinnn sekarang yach??”
“ya udahhhh cepetannn aku dari tadi Nungggu kamu…..”
gw bertukar posisi meita di bawah…. dan gw di atas… sebelum gw masukan gw gesek” dolo di depan vaginanya… belum gw masukin aja meita udah meringis”…. gw dorong perlan”… “Dit… pelan” sakit. nee”….. di bantu dengan tangannya dya perlahan” kontol gw masuk…. baru seperempatnya masukkk gw cabut lagi dannn gw sodok lagi…. dan akhirnya masuk semua….. gw lihat meita sangat menderita…… tapi sepertinya dya seneng banget……. udah semuanya masuk gw goyangin… gw maju mundurin perlahan lahan….. bokong meita pun ikut bergoyang yang membuatku kewalahan….. setelah beberapa menit gw goyang” tiba” badan meita mengejang semua….. dan akhirnya… meita orgasme untuk ke 3xnya…..
gw cabut kembali penisg w dan meita berada di atas gw….. posisi ini membuat gw lebih rileks…. meita memasukannya pelan” di genggamnya penisku dan di masukannya penisku ke vaginanya…. dan blesssss ternanam semua di dalam vaginanya….. badan meita naik turun mengikuti irama…. meita mengambil bantal yang da di sebelahnya dan menarohnya di pala gw…. posisi ini membuat gw bisa ngerasaain 2 gerakan sekaligus… gw emut” kecil putingnya meita dan meremas remasnya….. bokong meita terusss bergoyaanggg…….. ” ahhhhhhhhh…… ahhhhhhhhh…….. isappp teruss dit…………” badan meita mengenjang dan ” radittttttttttttttt akuuu pengen keluar lagi….”….. ” akuuu juga pengennnnn selesaiiiiii metttt……… tahannnn sebentarrrrrrr lagi…….”….. gw dan meita mempercepat permainan dan akhirnya……………”ahhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhh……………….. … gw keluar….. kata” itu yang menngakiri permainan ini..
sampaiiii sekarang pun meita tetep bermain sama gw… kami tetap melakukan banyakk hal…. dan gw di tunangin sama meita karena orang tua kami sama” setuju atas hubungan kami
Cerita ini berawal pas gw duduk di SMU.. pertama kali gw masuk kelas 3.. gw pindahan dari surabaya.. SMA gw di jakarta cuma sampai kelas 2 semester1.. kelas 2 SMA.. selanjutnya gw terusin di surabaya.. maklum ORANG TUA pindah kerja melulu… terpaksa gw ikut juga……
waktu itu hari pertama gw masuk kelas 3.. gw di kenalin di salah satu kelas kalu nggak salah 3 IPA… gw orang pinter wajar masuk IPA… hauahahhauah!!.. gw di kenalin sama guru gw n kepsek di kelas… udah gitu gw di suruh duduk di samping cewe yang langsung gw kenal namanya meita tingginya sebahy gw.. badannya sintel banget payudaranya yang selalu buat gw ndisir melulu klo deket dya…. gw sempet tuker-tukeran no. hp sama dya… setelah gw tau dya kaya’ gimana… gw coba aja jadian sama dya…
Gw jalan sama dya masih sampai sekarang… dya klo deket gw rada” binal… Napsuan… bersyukur banget gw dapet cewek macem gitu… waktu itu pelajaran biologi, kebetulan gurunya nggak masuk… gw sama meita ngobrol aja dipojok kelas.. maklum tempat duduk gw sama dya di taro di pojok sama walas… pertama gw sich nggak berani ngapangapain dya di kelas tapi klo udah masuk ke mobil gw abis tuch cewe…. waktu itu gw liat temen gw lagi cipokan di depan kelas…. balakng meja guru… tiba” aja cewe gw ngomong gini
“tuch rido aja berani.. masa’ kamu kalah sama dya??”
“ha? aku kalah……
belum sempet selesai bibir gw di lahap sama meita… di bales aja dengan ciuman n sedotan yang bikin dya ampun”an sama gw… meita sempet ngasih lidahnya ke gw.. tapi gw lepas ciumannya “kenapa??” gw bilang aja begini “aku nggak mau maen lidah di kelas.. takut kelewatan”… “y udah.. maen biasa aja”… gw lanjutin ciuman gw di bawah.. bangku meja gw gw dorong ke depan supaya lebih luas gw ngelakuin ciuman demi ciuman……”ahhhhhh…. ahhhh…… dittttt..” kata” itu selalu keluar dari mulutnya…. setelah gw puas ciumin tuch bibir… gw turun ke bawah ke lehernya dya yang makin membuat dya kewalahan… dan tangan gw ngeremes” payudara dya.. yang ukurannya gw taksir 35 tau A B C D.. cuz setiap gw tanya dya g pernah mau jawab…. gw remes tuch dadanya sampe dya kelojotan…
setelah gw nandain tanda merah di lehernya… dya ngeremes remes kontol gw… yang membuat ni “ADEK” kagak kuat lagi buat nahan di dalam kancut…. maupun masih make baju seragam n gw ngelakuin di dalam kelas… gw tetep nggak gentar…. gw bukan resleting seragam gw… n gw keluarin tuch siADEK.. dan si meita udah siap dengan mulutnya yang menganga…. gw sempet nutupin dya pake jaket gw… sehingga misalnya temen gw nanya gw bilang aja lagi sakit…..
jilatan demi jilatan dya beri untuk gw….. isapan dya bikin gw nggak kuat lagi buat nahan keluarnya mani gw….. lidahnya bergoyang” di ADEK gw…. “akhhhhhhh………. crotttttt…… croooootttt crotttttttttttt….” keluar mani gw….. meita membersihkannya dengan mulutnya… dan di kocok” trus di ADEK gw…….. selesai itu gw bersiin mulutnya dya pake tissue yang ada di kantongnya…. gw sama meita kembali berciuman… freenc kiss,,, lidahnya dya ber gelugit” di dalam mulut gw……
jam 12.00 gw balik sekolah…. sebelum gw gas mobil gw ke rumah gw di bilangan bekasi.. nggak jauh dari rumahnya meita.. gw bermain dadanya meita dolo di mobil gw…. gw buka kancing seragam pelan” di bantu meita… dengan napsu yang ganas… meita ngerti maksud gw and dya nge buka tali BHNya dan 2 buah gunung merapi yang bakal mengeluarkan volcano gara isapan gw muncul di depan gw….. dengan napsu di ujung rambut gw isap puting susunya tangan kiri gw megangin kepala belakang dya.. and tangan kanan gw ngeremes” dada yang satu lagi…. “ahhhhh…….. radit…… pelan” donkkk……. meita udah nggak bisa nahannnnn lagiiiii nehhhhhhhh”….. puting meita yang berwarna merah ke merah” mudaan tertelan abis oleh mulut gw and tiba” aja tubuhhhhh meita mejelijang seperti cacing kepanasan……. gw sedot trus dada meita…. sampai puting itu terasa keras banget di mulut gw…. meita cuma diam dan terkulai lemas di mobil gw…. gw liat parkiran mobil di sekolahan gw udah sepi…. meita mengancingi baju seragamnya satu gw bantu supaya cepet….
selama perjalanan pulang meita tetap lemas dan memejamkan matanya… gw kecup keningnya sesampai di rumah gw….
meita bangun dan dya pengen ke kamar kecil… gw suruh dy ganti seragam dengan baju kaos yang dya bawa dari rumah sebelum berangkat kesekolah…. selesai dari kamar mandi gw liat meita nyopot BHnya…. terlihat jelas putingnya dan bongkahan susu sebesar melon itu…..
belum sempat masukin baju ke tasnya dya… dya gw dorong gw tempat tidur… dan gw lahap bibirnya dan dya membalas nya dengan penuh hot panas bercampur dengan napsu… gw yang cuma make bokser doank… ke walahan tangan dy bermain” di selangakangan gw….. gw bermain di leher dya dan gw buat cap merah lagi di lehernya…. gw sibak SMA negeri yang hanya sampai lutut itu dy cuma make CD G string… dengan perlahan” dya nurunin roknya dan dy hanya menggunakan CDnya… gw copot dan gw jilatin vaginanya….. ” ahhhhhhhhhhhhhhhhhh……….. . dit…………………..ahhh hhhhhhh” cuma kata” itu yang keluar daru mulutnya….. gw rasain vagina meita semakin keras… dan gw gigit kelentitnya dya terik semakin kencang untung di rumah cuma da pembantu gw….. “dit…….. puasin gwwww dunkkkkkkk.”…… nggak pake cing cong gw jilat n gw sodok” tuch vagina pake telunjuk gw… ” dittttttttttttttttt……….. .. gw keluarrrrrrrrrrrrrrrr……..” vagina meita basah ketika di depan mata gw……… di sedot sampai bersih tuch vagina…… udah gitu gw liat dya memegang bantal dengan keras……. gw deketin dya dan gw cium bibir dya……. ternyata dya blum lemas….. dy bangkit dan memegang kontol gw dan di kocokinnya sampe si ADEK mengacung sangat keras….. kontol gw di masukin ke mulutnya meita…. di masukan di keuarkan…. sampai” di sedot….uhhhhhhhhh….. nikmat banget yang sekarang dari pada yang di kelas tadi……. biji zakar gw juga nggak lupa ikut ke sedot….. pass biji gw di sedot rasanya gw pengen FLY……. kocokin meita semakin panas dan hisapannya semakin nggak manusiawi lagi…… wajahnya tambah maniss kalo dya sambil horny begini…….. ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh….. …. crottttttttttttttttttttttttttt tt many gw tumpah semua ke lantai kamar gw…. yang sisanya di jilatin meita sampai bersuh…………………… …… gw bangkit dan menarik tangan meita… gw ciumin dadanya gw kenyot”lagi putingnya sampai merah……….. gw cupang di sebelah putingnya…. manis banget susunya……. membuat gw semakin napsu sama dya……………
“meitaku sayang…. masukinnn sekarang yach??”
“ya udahhhh cepetannn aku dari tadi Nungggu kamu…..”
gw bertukar posisi meita di bawah…. dan gw di atas… sebelum gw masukan gw gesek” dolo di depan vaginanya… belum gw masukin aja meita udah meringis”…. gw dorong perlan”… “Dit… pelan” sakit. nee”….. di bantu dengan tangannya dya perlahan” kontol gw masuk…. baru seperempatnya masukkk gw cabut lagi dannn gw sodok lagi…. dan akhirnya masuk semua….. gw lihat meita sangat menderita…… tapi sepertinya dya seneng banget……. udah semuanya masuk gw goyangin… gw maju mundurin perlahan lahan….. bokong meita pun ikut bergoyang yang membuatku kewalahan….. setelah beberapa menit gw goyang” tiba” badan meita mengejang semua….. dan akhirnya… meita orgasme untuk ke 3xnya…..
gw cabut kembali penisg w dan meita berada di atas gw….. posisi ini membuat gw lebih rileks…. meita memasukannya pelan” di genggamnya penisku dan di masukannya penisku ke vaginanya…. dan blesssss ternanam semua di dalam vaginanya….. badan meita naik turun mengikuti irama…. meita mengambil bantal yang da di sebelahnya dan menarohnya di pala gw…. posisi ini membuat gw bisa ngerasaain 2 gerakan sekaligus… gw emut” kecil putingnya meita dan meremas remasnya….. bokong meita terusss bergoyaanggg…….. ” ahhhhhhhhh…… ahhhhhhhhh…….. isappp teruss dit…………” badan meita mengenjang dan ” radittttttttttttttt akuuu pengen keluar lagi….”….. ” akuuu juga pengennnnn selesaiiiiii metttt……… tahannnn sebentarrrrrrr lagi…….”….. gw dan meita mempercepat permainan dan akhirnya……………”ahhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhh……………….. … gw keluar….. kata” itu yang menngakiri permainan ini..
sampaiiii sekarang pun meita tetep bermain sama gw… kami tetap melakukan banyakk hal…. dan gw di tunangin sama meita karena orang tua kami sama” setuju atas hubungan kami
Akibat Ke Dukun
Akibat Ke DukunAku dilahirkan dalam keluarga pengusaha. Papa dan Mamaku adalah pengusaha. Mereka membangun bisnis bersama dari nol. Usaha keluarga kami cukup menghasilkan. Kami mampu membeli rumah di daerah Kelapa Gading dan beberapa rumah peristirahatan di luar kota Jakarta. Keluarga kami terdiri dari Papaku, Hermawan berusia empat puluh tahun, Mamaku, Lenny berusia tiga puluh enam tahun dan aku, sekarang usiaku delapan belas tahun. Namaku Kenny, tapi sering dipanggil Koko.
Kami keturunan Tionghoa. Papaku tampak seperti pengusaha biasa, dengan rambut mulai membotak dan perut buncit. Mama, di lain pihak, adalah perempuan yang senang merawat diri. Tubuh Mama tidak pernah gendut. Ia tampak langsing dan memiliki postur yang tegap bagai peragawati. Walaupun dadanya tidak terlalu membusung, namun tetap saja terlihat indah dan mancung di balik pakaiannya. Kulit Mama yang putih dengan rambut panjang sebahu dan wajah yang runcing dan cantik, seringkali membuat teman-temanku membicarakan Mamaku sebagai obyek seks. Hal yang sering membuatku bertengkar dengan teman-temanku.
Tetapi jujur saja, aku mengagumi kecantikan Mamaku. Pernah juga aku masturbasi membayangkan tubuh Mamaku namun setelah itu aku merasa bersalah. Alasan aku pernah membayangkan tubuh Mama adalah kami punya kolam renang dan biasa berenang. Biasanya Mama memakai baju renang one piece. Dan karena biasa aku jadi tidak terlalu memikirkannya, namun suatu kali Mama memakai bikini kuning dan aku dapat melihat tubuh Mama yang hampir telanjang. Payudara Mama memang tidak besar, namun gundukkan teteknya cukup jelas terlihat dan bentuknya tegak bukan kendor, dengan puting menyembul di kain penutup dadanya. Perut Mama begitu rata dengan pinggang ramping, namun pantat sedikit besar. Tinggi badannya 160 cm, lebih pendek dariku yang bertinggi 170 cm. Kulitnya begitu putih bagai pualam. Tiba-tiba saja aku ngaceng dan akhirnya aku ke kamar mandi untuk masturbasi.
BAB SATU
KE DUKUN KARENA PUTUS ASA
Kisahku dimulai tahun lalu. Saat itu aku berusia tujuh belas tahun. Aku saat itu kelas 3 SMA. Berhubung aku sudah dewasa dan memiliki KTP, aku dihadiahkan mobil sedan yang sering kupakai untuk sekolah maupun jalan-jalan.
Pada saat itu, usaha Papa dan Mama mengalami kemunduran, kemunduran ini mulai semenjak tiga tahun belakangan. Kami tertipu ratusan juta rupiah. Selain itu, banyak juga rekan bisnis yang memilih untuk berbisnis dengan saingan kami. Juga ada investasi yang tidak menguntungkan, maka makin lama, keuangan kami mulai menipis. Bahkan dua rumah peristirahatan kamipun dijual untuk menutupi hutang-hutang.
Segala hal telah dicoba, mulai dengan menawarkan discount ke rekan bisnis ataupun customer, berhutang ke bank untuk ditanam sebagai modal (yang membuat hutang semakin banyak) dan bahkan pergi ke orang pintar untuk meminta bantuan. Namun semuanya tidak berhasil mengangkat perekonomian keluarga kami.
Suatu hari, teman dekat Mamaku datang berkunjung. Mereka asyik berbincang ngalor ngidul. Akhirnya sampai pada topic keuangan. Teman Mamaku itu juga memiliki bisnis keluarga yang dibangun bersama suaminya. Mama bertanya kepada temannya mengenai kiat mereka sehingga dalam jaman susah begini usahanya makin maju.
Cerita Dewasa. Sungguh terperanjat Mama ketika tahu, bahwa temannya itu pergi ke dukun di luar kota. Mulanya Mama tidak percaya, namun temannya tetap bersikukuh bahwa semua karena dukun itu. Akhirnya setelah bicara panjang lebar, Mama menjadi yakin dan ingin mencoba dukun itu. Anehnya, teman Mama berkata,
“Tetapi, Ci. Ada syaratnya.”
“Syarat? Apa syaratnya?”
“Cici harus berangkat berdua ke dukun itu. Harus membawa teman lelaki, tetapi tidak boleh membawa suami.”
“Loh, kenapa?”
“Itu memang syaratnya. Pokoknya cici percaya saja. Saya sudah membuktikan sendiri. Dan segala perkataan dukun itu telah terbukti.”
“Terus harus sama siapa?”
“Pokoknya harus lelaki dewasa yang bukan suami sendiri. Cici kan punya sopir? Saya sarankan bawa sopir aja. Kan sekalian ada yang ngatar juga. Nah, begitu sampai, Cici dan supir Cici harus menghadap dukun itu.”
Tak lama kemudian teman Mama pulang setelah memberitahukan alamat dukun itu dengan peta buram untuk mencapai ke sana. Malamnya, Mama dan Papa berembuk. Papa yang juga sudah tak berdaya menghadapi keadaan akhirnya setuju.
“Tapi, Ma,” kata Papa,” Papa ga mau Mama dianter sopir ke tempat dukun itu di luar kota. Papa ga merasa nyaman.”
“Loh, Pak Mo itu kan sudah lama jadi supir kita? Hampir sepuluh tahun.”
“Papa tetap ga setuju.”
“Tapi syaratnya kan harus ada lelaki yang ngantar Mama.”
“Begini saja, deh. Si Koko itu kan sudah besar, lagian dia juga sudah bisa bawa mobil. Mending kalian berdua saja yang pergi. Papa merasa kalau Koko yang nganter, maka lebih aman dan nyaman. Baik bagi Mama maupun bagi Papa.”
Akhirnya mereka menyetujui hal ini. Aku jadi sopirnya Mama. Pada mulanya aku menolak, berhubung akhir minggu aku ada kencan dengan pacarku. Tapi Papa malah marah dan mengatakan aku anak durhaka yang tak mau menolong keluarga. Akhirnya aku terpaksa menurut juga dengan hati penuh rasa sebal dan marah.
Malam Sabtu kami berangkat sore. Perjalanan ke tempat dukun itu memakan waktu sekitar lima jam. Sekitar pukul sepuluh kami sampai di tempat itu. Tampak banyak pengunjung. Ada sekitar dua puluhan pasangan menunggu. Setelah kamipun ada sekitar lima atau enam pasangan yang datang.
Dari kesemua pasien dukun itu, tampak sepertinya adalah majikan dan sopir. Namun ada juga yang bagaikan suami isteri yang sepantaran. Mungkin juga supir tapi ganteng, entahlah. Mama dan aku berpandangan. Jangan-jangan harus dengan sopir. Wah bisa berabe nih. Namun karena nasi sudah menjadi bubur, maka kami tetap menunggu giliran kami dipanggil dukun itu.
Akhirnya kami dipanggil masuk kamar dukun itu. Dukun itu tampak sedikit terkejut. Kami bersila di depannya dengan tempat kemenyan yang berasap di antara kami dan dukun itu. Setelah jeda yang agak lama ia berkata,
“Maaf, Mama. Mama membawa siapa?”
“Ini anak saya, Ki.”
Dukun itu mengangguk-angguk dan terdiam berfikir selama beberapa saat. Akhirnya ia berkata,
“Biasanya yang datang adalah pasien dengan sopirnya atau temannya. Tapi Mama bawa anak sendiri. Bagus, bagus.”
“Apanya yang bagus, dok?” tanyaku penasaran. Tapi dukun itu tidak menjawab malah menerawang jauh seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat. Akhirnya ia berkata lagi,
“Ada keinginan apa, sehingga Mama datang ke sini?”
Mamaku menjawab,
“Begini, Ki. Kami sekeluarga memiliki usaha yang besar. Tetapi akhir-akhir ini terus merugi. Kami sudah melakukan segalanya untuk memperbaiki usaha kami, tapi selalu gagal. Nah, menurut teman saya, Aki ini katanya pintar sekali dan manjur. Maka kami ke sini minta bantuan Aki agar usaha kami sukses.”
Dukun itu manggut-manggut. Setelah terdiam (lagi) beberapa saat ia berkata,
“Bisa. Bisa. Tapi, syarat untuk mencapai keinginan ini berat sekali. Kalian harus bersumpah kepada Aki untuk melakukan syaratnya. Bila syarat ini tidak dilakukan, maka hasilnya adalah harta kalian akan habis sekejap dan kalian akan jadi miskin.”
“Syarat apa itu, Ki? Kalau tidak berat maka kami pasti akan melakukannya,” kata Mamaku.
“Syarat ini jelas berat. Namun, Aki tidak boleh membicarakan syarat sebelum kalian bersumpah dahulu. Ini adalah keharusan dari ilmu yang Aki miliki.”
“Maksudnya, kami harus bersumpah tanpa tahu syaratnya apa?” Tanya Mama.
“Betul.”
“Gimana, ya Ki? Kami harus tahu dulu agar kami bisa menentukan bisa atau tidaknya. Contoh, bila syaratnya membunuh orang, tentu kami tidak akan melakukannya.”
“tidak perlu membunuh. Syarat ini tidak akan menyakiti orang lain malahan akan memberikan kebaikan pada diri sendiri.”
“Aki tidak akan bilang syaratnya sebelum kami bersumpah?”
Dukun itu mengangguk-angguk lagi.
Mama menatapku dan bertanya,
“Gimana?”
“Koko sih setuju aja bila tidak harus menyakiti orang lain. Kan semua demi keluarga.”
Akhirnya kami setuju. Dan ritual sumpah itu dilakukan. Kami bersumpah sendiri-sendiri dengan sang dukun memegang jidat kami dan mengasapi dengan kemenyan. Anehnya, aku hanya bersumpah akan melakukan satu syarat, sementara Mama harus bersumpah melakukan dua syarat. Barulah kemudian ia kembali duduk di tempat semula dan berkata,
“Perlu diingat bahwa kalian sudah bersumpah. Dan dalam sumpah itu, kalian juga menerima bahwa apabila menolak melakukan syarat-syarat, maka harta kalian akan hilang dari muka bumi.”
Kami berdua mengangguk.
“Sebenarnya syaratnya adalah kalian harus melakukan ritual dalam sebulan tiga kali, untuk membuat jin-jin membantu kalian mengumpulkan uang. Bila ritual ini tidak dijalankan, maka jin-jin itu akan menghabiskan uang kalian, alias akan merugikan kalian sendiri. Ritual itu harus dilakukan kalian berdua sebagai pasangan yang datang kemari minta bantuan.”
Sang dukun berdehem dan kemudian melanjutkan pembicaraan,
“Ritual ini adalah ritual seks.”
“Apaaaa?”
Kami berdua kaget setengah mati. Ritual seks? Mama dan anak?”
“Tapi, Ki. Kami Mama dan anak!” kata Mamaku.
“Justru disitulah kuncinya. Selama ini, Aki menganjurkan ritual dengan lelaki yang bukan suami. Demikian tuntutan ilmu itu. Berselingkuh dengan lelaki lain membuat jin-jin itu akan datang menonton dan bekerja kepada pasangan tidak sah itu. Sedangkan bila Mama dengan anak melakukan ritual, dapat dipastikan jin-jin yang datang akan lebih banyak. Karena selain berselingkuh itu adalah sesuatu yang disukai jin-jin itu, maka berselingkuh dengan anak sendiri adalah hal yang paling disukai mereka. Dipastikan akan lebih banyak Jin yang datang.”
“Tapi…… tapi………..”
Sang Dukun memotong,
“Yang perlu diingat sumpah si lelaki hanya satu syarat, tetapi sumpah si perempuan ada 2 syarat. Yang satu adalah melakukan ritual dengan pasangan yang di bawa ke sini, yang satu adalah untuk menghentikan hubungan seksual dengan suami sendiri. Ini adalah kesenangan Jin yang lain, melihat bahwa si suami tidak mendapatkan tubuh isterinya, sementara isterinya memberikan diri kepada orang lain.”
Mama tambah membelalakan matanya. Seks dengan anak sudah parah, kini tidak boleh berhubungan seks dengan suaminya. Rupanya dukun ini adalah dukun ilmu hitam. Ada rasa penyesalan yang terlihat di wajah Mama. Aku pun kaget jadinya.
Dukun ini berwajah angker dan berwibawa. Mama tidak berani menolak melainkan hanya mengangguk saja untuk memperlihatkan persetujuan. Akhirnya Mama membayar mahar sekitar sepuluh juta rupiah lalu kami pergi dari situ.
Sepanjang jalan Mama ngomel-ngomel. Untung saja Pak Mo, supir kami tidak ikut. Pak Mo itu sudah tua dan tampangnya juga jelek. Mama mana nafsu dengan lelaki itu. Aku sepanjang jalan terdiam karena ketika mendengar syarat itu aku terkejut seperti Mama, namun aku tidak semarah Mama, melainkan aku menjadi membayangkan tubuh Mama saat memakai bikini dan kontolku langsung bangun. Sungguh tak percaya aku mendengarnya. Aku malahan Bahagia. Moga-moga saja Mama mau melakukannya ketika sampai rumah.
Namun, dalam perjalanan kami itu, Mama menekankan bahwa kami tidak akan berhubungan seks. Dukun itu memang gila. Masa harus begituan dengan anak sendiri? Aku menjadi kecewa dan sedih, namun aku berusaha tidak menunjukkannya.
Kami sampai di Jakarta keesokan paginya. Aku langsung tidur karena letih dan begitu juga Mama. Sampai beberapa minggu hal ini tidak pernah kami bicarakan.
BAB DUA
KARENA TERPAKSA
Cerita Dewasa. Tiga minggu kemudian, saat itu malam hari. Mama mengetuk pintu kamarku dan masuk ke kamarku. Mama memakai daster yang panjang ke lutut namun bagian atasnya merupakan gaun berleher rendah dengan tali daster yang tipis memeluk bahunya. Sayangnya Mama pakai BH, dapat kulihat tali BHnya yang ada di bawah tali dasternya dan sedikit cup BH yang menyembul karena leher gaun yang cukup rendah. Aku sedang nonton TV sambil tiduran dengan hanya memakai celana boxer, karena memang seperti itu kebiasaanku.
“Ko, kamu inget dukun yang pernah kita datangi bersama-sama waktu itu?”
“Oh, yang gila itu?” kataku sambil terus menonton TV untuk menunjukkan aku tidak terlalu memikirkan hal itu, padahal selama ini aku selalu masturbasi membayangkan Mama semenjak pulang dari dukun itu.
“Begini, Ko. kamu inget ga, apa kata dukun itu bila kita tidak melakukan ritual?”
Aku belagak mendengus tak percaya, padahal aku ingat sekali semua perkataan dukun itu. Dukun itu bilang, kalau kami berdua tidak juga berhubungan seks, maka keluarga kami akan bangkrut. Aku diam-diam berharap sekali bahwa usaha keluarga kami merugi agar aku bisa tidur dengan Mama.
“Dukun itu benar, Jun. tiga minggu ini, usaha kita rugi terus. hampir 1 M melayang selama tiga minggu ini. Dan bila ini terus terjadi, kita terpaksa harus menjual hampir seluruh harta kita.”
“Apa?” aku berkata dengan memasang muka sedih, kecewa, kaget dan lain-lain. Namun hatiku berbunga-bunga. Pucuk dicinta ulam tiba, kata orang tua. Dalam hati aku begitu bahagianya hingga aku susah payah menahan senyum di wajahku. Rasanya ingin berteriak. Apakah ini berarti Mamaku mengajakku ML?
Mama mendehem sekali. Tampak ia gugup.
“Nah, Mama dan Papa tak pernah menyimpan rahasia. Dulu sewaktu pulang, Papamu telah Mama beritahu tentang dukun ini. Maka, sekarangpun Papamu tahu bahwa kita merugi karena ulah sumpah kita sendiri.”
“Terus?” dalam hati aku berteriak kegirangan. Tampaknya, harapanku akan segera terwujud.
“Mama dan Papa sepakat untuk mengikuti ritual ini selama sebulan ini. Terus kita lihat apakah ada perubahan? Bila tidak ada, maka kami berdua mohon agar kamu melupakan semua ini dan memaafkan kami berdua.”
“Bila ada perubahan dan usaha kita untung?”
Mama hanya menggeleng,
“Kita lihat saja nanti.”
Kemudian Mama menghampiriku. Aku deg-degan sekali. Mama menarik boxerku sehingga lepas. Kaget juga ia ketika melihat kontolku yang besar sudah tegak berdiri akibat pembicaraan ini. Terlihat di raut mukanya bahwa ia kaget.
“Mama agak bingung bagaimana seharusnya kita melakukannya. Tapi Mama berpendapat, kita tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan percintaan, karena kita Mama dan anak.”
“Maksud Mama?”
“Kita tidak perlu ciuman, buka seluruh pakaian dan lain-lain seperti sepasang kekasih. Mama tetap akan pakai daster. Kamu tidak boleh memegang Mama. Biar Mama di atas saja. Kamu diam saja di bawah.”
Maka aku berbaring diam. Mamaku menekan kontolku sampai menempel di perutku dengan tangan kirinya, lalu ia menduduki kontolku. Ternyata di balik daster Mama, tidak ada celana dalam sehingga batang kontolku merasakan bibir memek Mama menekan di batang kontolku.
“Kemaluan perempuan harus basah dulu. Jadi, mama akan gesek-gesek sebentar sampai kemaluan Mama basah, lalu kita akan melanjutkan ke ritual.”
Lalu Mama menopang tubuhnya dengan memegang dadaku, kemudian ia mulai menggesekkan memeknya di batang kontolku. Aku dapat merasakan bibir memeknya membuka dan kontolku kini dijepit bibir itu, sementara bagian bawah batang kontolku menekan bagian dalam memek Mama, tepatnya dinding di mana labium minoranya terletak.
Lama kelamaan keluar cairan pelumas. Aku dapat merasakan memek Mama perlahan mulai lembap dan licin lalu basah karena lendir yang keluar dari memeknya. Selama proses ini Mama memejamkan matanya. Akhirnya setelah beberapa menit, selangkangan Mama dan batang kontolku sudah licin karena lendir Mama.
Pengalaman ini terus kuingat sepanjang hidupku. Walaupun Mama tidak membuka pakaiannya, namun aku merasakan sensualitas yang sangat tinggi menguasai tubuhku. Saat vagina Mama sudah basah dan membasahi batang kontolku, aku dapat mencium bau badan Mamaku yang perlahan memasuki hidungku. Selain itu, tubuh Mama hari itu wangi karena tampaknya baru saja mandi. Jadi, aku dapat mencium wangi sabun dan juga wangi kemaluan Mamaku tercampur di udara.
Setelah yakin bahwa memeknya telah licin dan siap untuk dimasuki penisku, Mama berlutut sebentar, tangannya memegang kontolku dan diacungkan ke atas, lalu ia memposisikan kontolku di depan lubang memeknya. Setelah posisinya pas, maka ia duduk perlahan di kontolku.
Nikmatnya merasakan kontolku perlahan menembus memek Mama. Pertama-tama lingkar luar lubang vagina Mama dilewati oleh kepala kontolku dengan susah payah. Untuk beberapa saat ujung penisku tidak berhasil masuk lubang kecil itu, lalu plop! Tiba-tiba kepala kontolku sudah masuk ke dalam liang senggama Mama. Lubang memek Mama sempit sekali, kepala kontolku bagai sedang dijepit tabung silinder yang sempit. Mama mendesah bagai sedang makan cabe. Lalu perlahan menurunkan tubuhnya lagi sampai tiga perempat kontolku menggeleser lebih jauh dalam lubang kencingnya itu. Namun, tiba-tba saja gerakan Mama berhenti karena kontolku menancap di lingkaran lubang masuk ke rahim milik Mama.
“Punya kamu besar dan panjang. Belum masuk semua udah ada di ujung rahim Mama,” kata Mama dengan nafas tersengal. Sementara itu, memek Mama berdenyut-denyut, dan menjepit kontolku begitu kuatnya. Aku merasa linu di lututku dan aku mengerang nikmat sekali walaupun kontolku berasa sedikit sakit karena sempitnya memek Mamaku.
Desahan Mama makin jelas, lalu tiba-tiba Mama menghempaskan tubuhnya ke bawah sehingga kini kontolku ambles ke dalam liang persenggamaan Mamaku. Aku dapat merasakan kepala kontolku melewati lubang masuk rahim Mama dan kini kepala kontolku dan sedikit bagian batang kontolku sudah ada di dalam rahim Mama.
Mama melenguh kecil,
“Uuuuuuuh………………. Belum pernah ada yang masuk sejauh ini………… tahan sebentar, ya………”
Mata Mama terpejam erat. Wajahnya meringis. Nafas Mama memburu. Sementara itu, Aku menjadi serba salah. Ingin rasanya kupeluk Mama lalu kuentot dengan buas tubuhnya, namun aku takut dimarahi. Kepalaku pusing menahan birahi ini. Dinding vagina Mama yang halus dan basah itu begitu kuat menjepit kontolku lagi lubang itu seakan mengenyot batangku karena membuka dan menutup seiring irama nafas Mama. Beberapa saat kemudian barulah Mama mulai menaik turunkan pantatnya. Mamaku mulai mengentoti aku dengan perlahan-lahan.
Kedua tanganku meremas seprai, sementara mataku berusaha melihat selangkangan kami berdua, namun daster Mama menghalangi. Kupandangi wajah Mama yang cantik itu. Dahi Mama mengerut seakan menahan sakit dan matanya terpejam rapat. Nafasnya yang mulai memburu mengeluarkan suara desahan nafas yang ditahan. Semakin lama nafas Mama semakin cepat dan hembusannya makin terasa di wajahku. Nafas Mama begitu segar dalam indera penciumanku.
Memek Mama masih mengocoki burungku. Selangkanganku kini sudah basah oleh lendir vagina Mamaku. Bau tubuh Mama yang menguar dari dalam kemaluannya menjadi makin kuat, mengalahkan wangi sabun yang merebak dari tubuhnya. Bau tubuh Mama yang sedang birahi, Bau yang Belum pernah kucium sebelum malam ini, karena selama ini Mama selalu memakai parfum mahal, sehingga aku tidak pernah tahu bau tubuh Mama yang sebenarnya.
Aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan. Kontolku yang tadinya perjaka kini sudah mengalami hubungan seks dengan perempuan. Memek Mamaku menyedot-nyedot kontolku, mengirimkan sensasi sensual yang menjalar dari burungku hingga ke seluruh ujung tubuhku. Aku seakan berada di suatu tempat fantasi yang indah, bukan lagi di bumi. Suatu perasaan yang begitu nikmatnya sehingga barulah aku setuju dengan orang-orang bahwa ngentot itu adalah pekerjaan yang paling enak dilakukan.
Makin lama pantat Mama makin cepat digoyang. Selangkangan Mama menumbuki selangkanganku dengan bunyi yang terdengar makin keras. Mulut Mama mulai membuka dan desahan mulutnya mulai berubah menjadi erangan.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhh………….. aaaaaaaaarhhhhh…………. Aaaaaaaaaaaahhh……..”
Tiba-tiba Mama merebahkan diri di tubuhku dengan mata masih terpejam. Kedua tangannya memeluk pundakku dari luar kedua tanganku, sehingga menjepit kedua tanganku di samping tubuhku dengan telapak tangan mengarah kedepan sehingga ia memegang pundakku dari belakang. Dapat kurasakan kedua payudara Mama menekan dadaku dari balik daster dan BHnya. Aku tidak tahu kekenyalan yang kurasakan apakah karena busa BH ataukah karena tetek itu sendiri. Maklum, inilah pertama kalinya aku ngentot sehingga masih buta segala sesuatunya.
Bau tubuh Mama yang begitu erotis dan sensual membuatku gila, Aku ingin sekali merengkuh tubuh Mama dan balas mengentotinya dengan liar. Aku pikir karena Mama sudah memelukku, maka akupun tak apa memeluknya. Oleh Karena itu, ku peluk Mama dengan telapak tanganku memegang pantatnya.
Ketika aku mulai meremasi pantat Mama, Mama kurasakan kaget karena menarik nafas tiba-tiba. Kupikir ia akan marah, namun ternyata ia melanjutkan erangannya.
“Yeeeeaaaaaaaaaaah…… aaaaaaaaaaaaaahhhhh………. Ahhhhhhhhhhhh………..”
Pipi kami berdua kini menempel. Pelukan Mama makin erat saja, dan selangkangan kami kini sudah basah kuyup oleh cairan vagina Mama. Suara selangkangan kami yang beradu begitu cepatnya dank eras memenuhi kamar tidurku.
“plokplokplokplokplok……..”
Ditingkahi erangan Mama yang terus menerus mengatakan ‘yeah’ dan ‘ah’ diulang-ulang. Aku juga menjadi ikut terbawa suasana. Aku memberanikan diri mengerang juga.
“aaaaahhhhhh….. ahhhhhhhhhhhhhhh…… maaaa…………. Aaaaaaaaaaaahhhhhh……… Maaaa……”
Sengaja kupanggil Mama disela-sela eranganku karena hal ini membuat aku makin bernafsu. Dengan memanggil Mama, maka tersirat bahwa aku menyadari bahwa aku sedang bersetubuh dengan Mamaku dan aku menyukai bersenggama dengan Mamaku. Entah apakah Mama menyadarinya…
Namun reaksi Mama hanya terus mengerang, namun pipinya kini diusap-usapkan ke pipiku. Sementara pelukan Mama kurasa kini sudah erat sekali. Pantat Mamapun kini digerakkan naik turun begitu cepat dan keras, untungnya spring bed ku mahal sehingga mengikuti gerakan tubuh kami sehingga aku tidak merasa sakit.
Tiba-tiba Mama menekan pantatnya dalam-dalam sambil memeluk erat sekali. Pipinya pun ditekan keras-keras juga di pipiku. Dan kini Mama tidak mengerang, melainkan berteriak keras-keras,
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh………………..”
Kurasakan selangkangannya dan terutama dinding memeknya bergetar bagaikan tubuh orang yang kedinginan sambil menjepit kontolku erat-erat. Kejadian berikutnya berlangsung begitu cepat. Aku tak kuasa menahan birahi yang sedari tadi coba kutahan-tahan. Rasanya begitu nikmat dijepit memeknya yang hangat dan licin itu. Entah bagaimana, naluriku yang mengambil alih, aku lepas kedua tangan dari pantat Mama, lalu kupeluk tubuhnya erat-erat, kemudian aku putar badan, bagaikan pegulat professional sehingga kini aku yang ada di atas tubuh Mama. Mama masih orgasme namun membalas dengan merangkulku dengan satu tangan mendekap belakang kepalaku sementara satu tangan memeluk bahuku, dan kedua kakinya kini merangkul bagian bawah tubuhku dengan kedua tumit kaki ditekan ke pantatku.
Setelah Mama kutindih, dengan secepat mungkin dan sekuat mungkin aku kocok lubang meki Mama. Kusedot leher Mama dengan mulutku pula. Mama masih mengerang dengan keras dan memelukku erat-erat. Kulit leher Mama begitu halus di mulutku. Kucupang leher itu dengan mengenyotinya keras-keras. Sementara Memek Mama yang sempit itu kuhujami berkali-kali sekuatnya. Akhirnya aku sampai juga. Kutumpahkan maniku di dalam rahim Mama.
Kami terdiam beberapa lama. Lalu tanpa bicara, Mama mendorong tubuhku sehingga tak lagi menindihnya, lalu ia pergi ngeloyor keluar. Di antara perasaan kecewaku, ada perasaan Bahagia dan puas juga. Akhirnya, pikirku. Lalu aku tertidur.
BAB TIGA
SEKS TANPA CINTA
Cerita Dewasa. Keesokan harinya, sarapan pagi dengan kedua orangtuaku menjadi canggung. Kami bertiga tidak banyak bercakap-cakap seperti biasanya. Mama dan Papa hanya berbicara seperlunya saja. Aku sendiri malah hanya terdiam saja sambil mengunyah. Kami bertiga tahu apa yang terjadi tadi malam, sehingga masing-masing terbelenggu dengan fakta bahwa Mama dan anak tadi malam baru saja melakukan perhubungan yang tabu.
Papa pergi bekerja, sementara Mama menyMamakkan diri di dapur untuk cuci piring dan lainnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sehingga memutuskan untuk sekolah tanpa berbicara apa-apa lagi. Hubungan keluarga kami sekarang sudah berbeda dan tidak dapat dirubah lagi. Entah aku ini senang atau tidak, namun kini, tiap kali aku lihat Mama maka aku pasti ngaceng.
Ketika hari makin cepat berlalu, aku jadi semakin kecewa. Karena Mamaku tidak pernah lagi datang ke kamarku untuk begituan. Apakah dukun itu gagal? Pikirku. Apakah Papa masih merugi walaupun aku dan Mama telah melakukan ritual? Aku menjadi sangat sedih ketika kulihat pada bulan ini, tinggal tersisa dua hari lagi. Malam ini akan terlihat apakah Mama akan meneruskan ritual itu, karena sesuai pesanan pak dukun, kami harus melakukannya tiga kali dalam sebulan.
Hari telah malam dan menunjukkan pukul sepuluh. Aku duduk di kamar dengan hanya memakai celana boxer saja. Jantungku berdetak kacau menunggu Mama. Di satu pihak aku berharap sangat Mama akan datang, di lain pihak aku ketakutan bila Mama tidak datang hari ini.
Tiba-tiba saja pintu perlahan terbuka, dan Mama masuk ke dalam kamar dengan memakai daster yang sama. Aku merasa lega sekali. Perasaanku berbunga-bunga dan perlahan burungku mulai mengeras. Aku menanti-nanti dengan jantung yang berdebar-debar ketika Mama naik ke tempat tidur pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara, matanya tak pernah menatap mataku, lalu ia memelorotkan celanaku sampai lepas dan menduduki kontolku seperti sebelumnya. Hanya saja, saat ini aku sedang duduk di tempat tidur dan bukan tiduran seperti sebelumnya.
Kini posisinya Mama menduduki kedua pahaku dan kemaluannya menempel di batang kontolku yang kini mengacung ke atas terjepit antara memek Mama dan perutku sendiri, lalu Mama memeluk kepalaku sehingga jatuh di pundaknya. Namun aku dapat melihat bahwa kini teteknya tidak ditutupi BH sehingga aku menjadi girang tak terkira. Apalagi saat dadaku merasakan tetek Mama yang hanya berlapiskan daster untuk pertama kalinya. Tetek Mama begitu empuk dan kenyal dengan puting yang menonjol bagaikan pensil.
Mama tidak bau sabun. Tampaknya ia tidak mandi sebelum ke sini seperti sebelumnya, tapi aku tidak kecewa. Malah aku senang jadinya. Aroma memek Mama yang pernah kucium sedikit tercium dari ketiak Mama. Mama mulai menggesekkan kemaluannya di batang kontolku. Namun, kali ini gesekkannya lebih cepat dan nafas Mama pun kali ini memburu lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan lagi pelukan Mama begitu eratnya. Akupun memeluk badan Mama dan Mama tampaknya tidak marah.
Apakah Mama sudah horny duluan? Pikirku dalam hati. Ada kemungkinan begitu, karena aku ingat bahwa dukun bilang Mama hanya boleh bersenggama denganku, sementara sudah duapuluh hari yang lalu kami berdua melakukan hubungan seksual. Kemungkinan selama ini Mama seringkali berhubungan seks dengan Papa. Aku pun kalau menjadi Papa akan selalu ingin berhubungan seks dengan isteri secantik Mama.
Tak lama memek Mama sudah basah sekali. Kemudian Mama melepaskan pelukannya, lalu sedikit menaikan pantat, memegang kontolku dan akhirnya memasukkan memeknya ke kontolku yang sudah tegang dari tadi hingga kepala kontolku memasuki liang senggamanya. Mama lalu menaruh kedua tangannya di pundakku lalu perlahan-lahan merendahkan tubuhnya sehingga perlahan memeknya membungkus kontolku.
Sepanjang perjalanan masuknya kontolku, Mama memejamkan matanya dan melenguh,
“oooooohhhhhh…………. Yeaaaaaahhhhhhhhhh……..”
“Maaaamaaaaaaahhhhhhh…..” kataku tak mau kalah,” yeeeaaaaaaah…… Maaaaa……….”
Ketika kontolku sampai lagi di ujung rahimnya, Mama melingkarkan tangannya di leherku dan dengan satu tangan mendekap kepalaku. Lalu tiba-tiba pantatnya dihenyakkan ke bawah sehingga kontolku menghujam masuk rahimnya secara cepat.
Reaksiku adalah memeluk Mama erat-erat karena kaget dan sedikit sakit. Rangkulan Mamapun juga makin erat. Mama mengerang-ngerang dan aku mendesah-desah merasakan sensasi kontolku yang dMamangkus dinding memek Mama sedang dipijat-pijat dinding memek itu.
Lalu Mama mulai menggoyang pantatnya. Aku merasakan nikmat sekali. Apalagi kini kami dalam posisi duduk dan berpelukan. Rasanya kami adalah dua pasang kekasih. Kuingat Mama tidak mau berciuman denganku, namun aku tak tahan dengan keintiman tanpa cinta ini. Aku ingin sekali menciumi tubuh Mamaku. Akhirnya aku masa bodo dan mulai mengenyot pundak Mama yang telanjang.
Mama mulai mendesis-desis seperti kepedesan. Aku kini menjilati pundak Mama dan mengarah ke lehernya. Kukecupi dan kujilati leher Mama yang halus. Wajahku terbenam di lehernya, rambut Mama menutupi kepalaku. Wangi shampoo Mama dan bau tubuh Mama bercampur di hidungku. Ini adalah bau surgawi, pikirku dalam hati. Mulutku tidak pernah tinggal diam. Leher Mama sudah habis aku ciumi, jilati dan kenyoti. Mama makin keras mendesahnya. Semakin lama Mama mempercepat goyangannya pula.
Kedua tanganku kugerakkan ke bawah sehingga meremas kedua pantat Mama yang bahenol. Otot pantat Mama sungguh kenyal dan tidak lembek. Ini mungkin karena Mama rajin ke gym untuk berolahraga. Sementara itu, kedua pantat Mama yang masih ditutupi daster telah kuremas-remas sambil kutarik-tarik seirama dengan goyangan pantat Mama.
Suatu saat ketika aku meremas-remas pantat Mama, tak sengaja kain daster Mama sudah tertarik ke atas. Aku baru menyadari ketika ujung jari tangan kiriku menyentuh kulit Mama. Aku serentak mendapatkan ilham. Aku mulai meremasi pantat Mama sambil berusaha menyingkap daster Mama ke atas lagi. Usahaku perlahan berhasil. Pada akhirnya kedua tanganku berhasil menggenggam kedua pantat Mama tanpa dihalangi kain daster itu.
Mama masih sMamak menggoyangkan pantat dan mengerang-erang kenikmatan. Aku mengambil kesempatan dengan menyusupkan tangan kananku ke atas sehingga kini tangan kananku sudah berada dalam daster dan memegang punggung Mamaku secara langsung.
Tiba-tiba Mama memelukku begitu eratnya aku sampai aku merasa sedikit sesak. Selangkangan Mama tiba-tiba berhenti bergerak. Mama menekan kontolku keras sekali sambil berseru,
“Yeeeeaaaahhhhhh…… Mama sampaaaaiiiiiiii……………”
Mamaku orgasme duluan. Akhirnya Mama melepaskan pelukannya beberapa saat kemudian. Aku kecewa begitu Mamaku menarik kedua tanganku sampai lepas dari tubuhnya. Ia menatapku lalu berkata,
“Ko, kamu itu bandel ya. Kamu kok cium-cium leher Mama kayak gitu. Kan Mama sudah bilang, kita ini bukan kekasih. Kita ini Mama dan anak. Jangan berperilaku ga sopan gitu donk.”
Aku hanya menunduk saja karena kecewa. Tapi setidaknya tanganku yang menggerepe dia tidak diprotes. Artinya aku boleh lagi nanti. Mama meninggalkan pangkuanku, untuk sementara aku kecewa sekali karena belum sampai orgasme, namun Mama tidak keluar kamar melainkan ia merangkak di tempat tidur bagai anjing, hanya saja sedikit nungging karena kepalanya ia taruh di bantal. Mama lalu menoleh ke arahku yang berada di belakangnya dan berkata,
“Kamu masukkin dari belakang saja ya. Biar kamu ga cium-cium Mama lagi.”
Tanpa disuruh kedua kalinya, Aku segera memposisikan diri di belakang Mama, berhubung aku lebih tinggi dari Mama, maka aku hanya sedikit menekuk lutut agar kontolku sejajar dengan memeknya. Aku menyingkap dasternya yang saat itu menutup pantatnya. Karena Mama tidak bilang apa-apa, aku beranikan diri menyingkap daster itu hingga tersingkap hingga setengah punggungnya. Aku belum berani terlalu jauh takut dimarahi.
Aku tekan kontolku di depan lubang memek Mama dengan dipandu tangan kananku, tangan kiriku menyibak pantatnya agar terlihat lubang itu. Setelah pas posisinya, aku dorong pantatku perlahan demi menikmati sensasi gesekan kontolku yang memasuki liang vagina Mamaku, suatu sensasi gerakan menggeser di mana gesekkan antara dinding vagina Mama dan batang kontolku menyebabkan nafsu birahiku yang sudah tinggi menjadi semakin tinggi lagi.
Gerakanku terhenti ketika kontolku sudah di ujung lubang dalam vagina Mama dan mencapai awal rahimnya. Kini kedua tanganku memegang kedua pinggul Mama. Sambil menghentakkan pantatku ke depan, kedua tanganku menarik pinggulnya untuk menambah tenaga tumbukkan. Dengan suara plok tanda selangkanganku menampar pantat Mama, kepala kontolku kini sudah memasuki rahim Mama.
“Ooooooooh……………” teriak Mama perlahan,” dalam banget rasanya…………….”
Dalam posisi seperti ini, aku rasakan seluruh kepala kontolku masuk ke rahim Mama, sementara sebelumnya hanya tiga perempat saja yang masuk. Posisi ini ternyata memberikan jarak penetrasi yang lebih jauh.
Aku terpaku pada pemandangan indah di bawahku. Mamaku yang sedang setengah telanjang dengan daster terbuka setengah punggung dan bagian bawah yang telanjang, dalam posisi doggy style dengan kontolku ambles memasuki memeknya. Aku tarik kedua pantatnya menggunakan kedua tanganku agar pemandangan ini lebih jelas. Kulihat anus Mama begitu rapat tanda Mama sedang mengencangkan otot vaginanya yang membuat kontolku merasa nikmat karena diremas otot vaginanya itu.
Perlahan kutarik kontolku hingga hanya setengah yang keluar dari memek Mama, lalu kudorong lagi sehingga seluruh kontolku terbenam di sana. Kulakukan berulang-ulang masih dengan gerakan pelan, karena pemandangan kontolku keluar masuk lubang kehormatan Mamaku itu begitu indah di mataku. Begitu sucinya selangkangan Mama. Begitu sucinya kemaluan Mama. Kemaluan yang hanya pernah dijelajah oleh ayahku dan kini aku yang menjelajahi tiap jengkalnya. Bahkan Papaku itu belum pernah menjelajah sampai ke dalam rahim Mama. Aku menjelajahi alat reproduksi Mama lebih jauh daripada siapapun di dunia ini! Saat itulah aku berketetapan dalam hati, bahwa Mama harus menjadi milikku dan bukan milik orang lain. Perempuan keturunan Tionghoa ini harus menjadi milikku. Seluruh jengkal tubuh perempuan ini harus jadi milikku. Aku harus menjelajahi tiap senti tubuh seksi ini. Tubuh seorang bidadari yang turun dari surga.
Entah beberapa menit aku asyik menarik dan mendorong kontolku untuk menggeleser dalam lubang kenikmatan Mamaku, aku baru sadar ketika Mamaku mulai balas mendorong dan menarik pantatnya. Selain itu, suara Mama mulai terdengar lagi,
“Yeaaah…… yeaaaaaaaaaaaaah……. Lebih cepat….. lebih cepat…….. yeaaaahhhhh..”
Maka aku mulai mempercepat gerakanku. Di samping tempat tidurku ada lemari dengan kaca besar di salah satu pintunya. Aku melihat bayangan kami berdua di cermin itu. Cermin yang menunjukkan seorang remaja sedang mengentot perempuan dewasa dalam posisi doggy style. Kepala perempuan itu bergerak-gerak dan di wajahnya tampak kenikmatan dalam bersenggama. Aku lihat dasternya yang terbuka sampai setengah tubuh Mama. Mungkin kalau aku dorong sedikit-sedikit, aku dapat melihat tetek Mama dari cermin.
Aku segera bertindak. Kedua tanganku yang sedang memegang pantatnya mulai kugerakan untuk meremas-remas pantat itu. Mama mulai memperkeras suaranya, kurasa Mama tidak sengaja melainkan kenikmatan ini sudah menguasai pikirannya.
“Yeeeeahhhhhhhhhh!! Cepaaat……….!! Teruuuuus……… Yeeeeaaaaaaaaaaahhhh…….”
Kedua tanganku kini mulai mengusap-usap pantatnya diselingi oleh remasan. Makin lama kedua telapakku bergerak ke atas. Kini punggung bawahnya aku belai. Sebenarnya belai tidak tepat, melainkan aku mengusap-usap punggungnya. Akhirnya usapanku makin memanjang, dari bawah punggung ke bagian tengah punggung Mama tepat di kain dasternya yang terlipat di sana.
Punggung Mama begitu licin karena Mama sudah keringatan. Kulit putihnya mengkilat dijilat oleh cahaya lampu kamar. Begitu erotis, pikirku. Usapanku itu terus ku lakukan hingga jari tanganku mulai mendorongi daster Mama sedikit demi sedikit. Namun agak susah mendorongnya karena daster itu terlipat. Aku mendapat ilham lagi lalu aku mengusap ke atas lagi namun kali ini bukan mendorong daster melainkan tanganku menyusup. Setelah setengah telapakku menyusup di balik daster di bagian tengah punggung di antara belikatnya, aku segera mengusap balik ke bawah dan menunggu reaksi Mama. Mama tetap hanya mengerang-ngerang.
“Yeaaaaah……… teruuuuuusssss!!!!”
Aku susupkan lagi tanganku di bawah dasternya, namun kali ini ketika jariku hendak masuk, aku menggerakkan kedua telunjukku ke atas dan aku mengkaitkan kain daster itu di kedua telunjukku, menyebabkan bagian bawah daster mama terjepit antara telunjuk dan jari tengahku, lalu kuteruskan mengusap ke atas dengan kedua tanganku, sehingga kini kain daster Mama ikut bergerak ke atas. Untung saja posisi Mama sedikit nungging, sehingga daster itu kini berjumbel di dada bagian atasnya dan tidak kembali jatuh ke bawah.
Dari cermin kulihat toket Mama yang bulat dan mancung menjuntai. Yang menakjubkan adalah toket itu tampak lebih besar daripada yang tersirat ketika Mama memakai baju. Aku ingin sekali meraba dada itu namun takut dimarahi. Makanya aku kini kembali mengusap-usap punggung Mama. Tak terasa karena aku semakin bernafsu, aku kini mengentoti Mama dengan kuat. Selangkanganku menumbuki pantat Mama dengan mengeluarkan suara PLOK! PLOK! PLOK! Yang keras terdengar.
“YEAAAH……!” tahu-tahu kini suara Mama keras sekali. Mama sudah berteriak dan suaranya memenuhi ruangan kamarku,”TERUUUUSS……. KOCOK TERUUUUS…….. KOCOK MEMEK MAMAAAA……. MAMA SAMPAIIIII……..”
Aku kaget. Kemarin Mama tidak seliar ini. Entah apa yang ada dipikirannya. Aku menjadi gelap mata. Kuraih kedua payudaranya dari belakang. Kurasakan bulatan payudara Mama melebihi kapasitas genggamanku. Ternyata cukup lebar lingkar payudara Mama. Aku remasi payudara Mama yang lembut dan kenyal itu. Dan aku tiba-tiba saja tak dapat menahan lagi dan memuntahkan peju di dalam rahim Mama.
Setelah beberapa saat aku merebahkan diri di samping Mama. Entah bagaimana aku merasa sangat puas dan tenteram sehingga tak lama kemudian aku tertidur.
Kami keturunan Tionghoa. Papaku tampak seperti pengusaha biasa, dengan rambut mulai membotak dan perut buncit. Mama, di lain pihak, adalah perempuan yang senang merawat diri. Tubuh Mama tidak pernah gendut. Ia tampak langsing dan memiliki postur yang tegap bagai peragawati. Walaupun dadanya tidak terlalu membusung, namun tetap saja terlihat indah dan mancung di balik pakaiannya. Kulit Mama yang putih dengan rambut panjang sebahu dan wajah yang runcing dan cantik, seringkali membuat teman-temanku membicarakan Mamaku sebagai obyek seks. Hal yang sering membuatku bertengkar dengan teman-temanku.
Tetapi jujur saja, aku mengagumi kecantikan Mamaku. Pernah juga aku masturbasi membayangkan tubuh Mamaku namun setelah itu aku merasa bersalah. Alasan aku pernah membayangkan tubuh Mama adalah kami punya kolam renang dan biasa berenang. Biasanya Mama memakai baju renang one piece. Dan karena biasa aku jadi tidak terlalu memikirkannya, namun suatu kali Mama memakai bikini kuning dan aku dapat melihat tubuh Mama yang hampir telanjang. Payudara Mama memang tidak besar, namun gundukkan teteknya cukup jelas terlihat dan bentuknya tegak bukan kendor, dengan puting menyembul di kain penutup dadanya. Perut Mama begitu rata dengan pinggang ramping, namun pantat sedikit besar. Tinggi badannya 160 cm, lebih pendek dariku yang bertinggi 170 cm. Kulitnya begitu putih bagai pualam. Tiba-tiba saja aku ngaceng dan akhirnya aku ke kamar mandi untuk masturbasi.
BAB SATU
KE DUKUN KARENA PUTUS ASA
Kisahku dimulai tahun lalu. Saat itu aku berusia tujuh belas tahun. Aku saat itu kelas 3 SMA. Berhubung aku sudah dewasa dan memiliki KTP, aku dihadiahkan mobil sedan yang sering kupakai untuk sekolah maupun jalan-jalan.
Pada saat itu, usaha Papa dan Mama mengalami kemunduran, kemunduran ini mulai semenjak tiga tahun belakangan. Kami tertipu ratusan juta rupiah. Selain itu, banyak juga rekan bisnis yang memilih untuk berbisnis dengan saingan kami. Juga ada investasi yang tidak menguntungkan, maka makin lama, keuangan kami mulai menipis. Bahkan dua rumah peristirahatan kamipun dijual untuk menutupi hutang-hutang.
Segala hal telah dicoba, mulai dengan menawarkan discount ke rekan bisnis ataupun customer, berhutang ke bank untuk ditanam sebagai modal (yang membuat hutang semakin banyak) dan bahkan pergi ke orang pintar untuk meminta bantuan. Namun semuanya tidak berhasil mengangkat perekonomian keluarga kami.
Suatu hari, teman dekat Mamaku datang berkunjung. Mereka asyik berbincang ngalor ngidul. Akhirnya sampai pada topic keuangan. Teman Mamaku itu juga memiliki bisnis keluarga yang dibangun bersama suaminya. Mama bertanya kepada temannya mengenai kiat mereka sehingga dalam jaman susah begini usahanya makin maju.
Cerita Dewasa. Sungguh terperanjat Mama ketika tahu, bahwa temannya itu pergi ke dukun di luar kota. Mulanya Mama tidak percaya, namun temannya tetap bersikukuh bahwa semua karena dukun itu. Akhirnya setelah bicara panjang lebar, Mama menjadi yakin dan ingin mencoba dukun itu. Anehnya, teman Mama berkata,
“Tetapi, Ci. Ada syaratnya.”
“Syarat? Apa syaratnya?”
“Cici harus berangkat berdua ke dukun itu. Harus membawa teman lelaki, tetapi tidak boleh membawa suami.”
“Loh, kenapa?”
“Itu memang syaratnya. Pokoknya cici percaya saja. Saya sudah membuktikan sendiri. Dan segala perkataan dukun itu telah terbukti.”
“Terus harus sama siapa?”
“Pokoknya harus lelaki dewasa yang bukan suami sendiri. Cici kan punya sopir? Saya sarankan bawa sopir aja. Kan sekalian ada yang ngatar juga. Nah, begitu sampai, Cici dan supir Cici harus menghadap dukun itu.”
Tak lama kemudian teman Mama pulang setelah memberitahukan alamat dukun itu dengan peta buram untuk mencapai ke sana. Malamnya, Mama dan Papa berembuk. Papa yang juga sudah tak berdaya menghadapi keadaan akhirnya setuju.
“Tapi, Ma,” kata Papa,” Papa ga mau Mama dianter sopir ke tempat dukun itu di luar kota. Papa ga merasa nyaman.”
“Loh, Pak Mo itu kan sudah lama jadi supir kita? Hampir sepuluh tahun.”
“Papa tetap ga setuju.”
“Tapi syaratnya kan harus ada lelaki yang ngantar Mama.”
“Begini saja, deh. Si Koko itu kan sudah besar, lagian dia juga sudah bisa bawa mobil. Mending kalian berdua saja yang pergi. Papa merasa kalau Koko yang nganter, maka lebih aman dan nyaman. Baik bagi Mama maupun bagi Papa.”
Akhirnya mereka menyetujui hal ini. Aku jadi sopirnya Mama. Pada mulanya aku menolak, berhubung akhir minggu aku ada kencan dengan pacarku. Tapi Papa malah marah dan mengatakan aku anak durhaka yang tak mau menolong keluarga. Akhirnya aku terpaksa menurut juga dengan hati penuh rasa sebal dan marah.
Malam Sabtu kami berangkat sore. Perjalanan ke tempat dukun itu memakan waktu sekitar lima jam. Sekitar pukul sepuluh kami sampai di tempat itu. Tampak banyak pengunjung. Ada sekitar dua puluhan pasangan menunggu. Setelah kamipun ada sekitar lima atau enam pasangan yang datang.
Dari kesemua pasien dukun itu, tampak sepertinya adalah majikan dan sopir. Namun ada juga yang bagaikan suami isteri yang sepantaran. Mungkin juga supir tapi ganteng, entahlah. Mama dan aku berpandangan. Jangan-jangan harus dengan sopir. Wah bisa berabe nih. Namun karena nasi sudah menjadi bubur, maka kami tetap menunggu giliran kami dipanggil dukun itu.
Akhirnya kami dipanggil masuk kamar dukun itu. Dukun itu tampak sedikit terkejut. Kami bersila di depannya dengan tempat kemenyan yang berasap di antara kami dan dukun itu. Setelah jeda yang agak lama ia berkata,
“Maaf, Mama. Mama membawa siapa?”
“Ini anak saya, Ki.”
Dukun itu mengangguk-angguk dan terdiam berfikir selama beberapa saat. Akhirnya ia berkata,
“Biasanya yang datang adalah pasien dengan sopirnya atau temannya. Tapi Mama bawa anak sendiri. Bagus, bagus.”
“Apanya yang bagus, dok?” tanyaku penasaran. Tapi dukun itu tidak menjawab malah menerawang jauh seperti sedang memikirkan sesuatu yang berat. Akhirnya ia berkata lagi,
“Ada keinginan apa, sehingga Mama datang ke sini?”
Mamaku menjawab,
“Begini, Ki. Kami sekeluarga memiliki usaha yang besar. Tetapi akhir-akhir ini terus merugi. Kami sudah melakukan segalanya untuk memperbaiki usaha kami, tapi selalu gagal. Nah, menurut teman saya, Aki ini katanya pintar sekali dan manjur. Maka kami ke sini minta bantuan Aki agar usaha kami sukses.”
Dukun itu manggut-manggut. Setelah terdiam (lagi) beberapa saat ia berkata,
“Bisa. Bisa. Tapi, syarat untuk mencapai keinginan ini berat sekali. Kalian harus bersumpah kepada Aki untuk melakukan syaratnya. Bila syarat ini tidak dilakukan, maka hasilnya adalah harta kalian akan habis sekejap dan kalian akan jadi miskin.”
“Syarat apa itu, Ki? Kalau tidak berat maka kami pasti akan melakukannya,” kata Mamaku.
“Syarat ini jelas berat. Namun, Aki tidak boleh membicarakan syarat sebelum kalian bersumpah dahulu. Ini adalah keharusan dari ilmu yang Aki miliki.”
“Maksudnya, kami harus bersumpah tanpa tahu syaratnya apa?” Tanya Mama.
“Betul.”
“Gimana, ya Ki? Kami harus tahu dulu agar kami bisa menentukan bisa atau tidaknya. Contoh, bila syaratnya membunuh orang, tentu kami tidak akan melakukannya.”
“tidak perlu membunuh. Syarat ini tidak akan menyakiti orang lain malahan akan memberikan kebaikan pada diri sendiri.”
“Aki tidak akan bilang syaratnya sebelum kami bersumpah?”
Dukun itu mengangguk-angguk lagi.
Mama menatapku dan bertanya,
“Gimana?”
“Koko sih setuju aja bila tidak harus menyakiti orang lain. Kan semua demi keluarga.”
Akhirnya kami setuju. Dan ritual sumpah itu dilakukan. Kami bersumpah sendiri-sendiri dengan sang dukun memegang jidat kami dan mengasapi dengan kemenyan. Anehnya, aku hanya bersumpah akan melakukan satu syarat, sementara Mama harus bersumpah melakukan dua syarat. Barulah kemudian ia kembali duduk di tempat semula dan berkata,
“Perlu diingat bahwa kalian sudah bersumpah. Dan dalam sumpah itu, kalian juga menerima bahwa apabila menolak melakukan syarat-syarat, maka harta kalian akan hilang dari muka bumi.”
Kami berdua mengangguk.
“Sebenarnya syaratnya adalah kalian harus melakukan ritual dalam sebulan tiga kali, untuk membuat jin-jin membantu kalian mengumpulkan uang. Bila ritual ini tidak dijalankan, maka jin-jin itu akan menghabiskan uang kalian, alias akan merugikan kalian sendiri. Ritual itu harus dilakukan kalian berdua sebagai pasangan yang datang kemari minta bantuan.”
Sang dukun berdehem dan kemudian melanjutkan pembicaraan,
“Ritual ini adalah ritual seks.”
“Apaaaa?”
Kami berdua kaget setengah mati. Ritual seks? Mama dan anak?”
“Tapi, Ki. Kami Mama dan anak!” kata Mamaku.
“Justru disitulah kuncinya. Selama ini, Aki menganjurkan ritual dengan lelaki yang bukan suami. Demikian tuntutan ilmu itu. Berselingkuh dengan lelaki lain membuat jin-jin itu akan datang menonton dan bekerja kepada pasangan tidak sah itu. Sedangkan bila Mama dengan anak melakukan ritual, dapat dipastikan jin-jin yang datang akan lebih banyak. Karena selain berselingkuh itu adalah sesuatu yang disukai jin-jin itu, maka berselingkuh dengan anak sendiri adalah hal yang paling disukai mereka. Dipastikan akan lebih banyak Jin yang datang.”
“Tapi…… tapi………..”
Sang Dukun memotong,
“Yang perlu diingat sumpah si lelaki hanya satu syarat, tetapi sumpah si perempuan ada 2 syarat. Yang satu adalah melakukan ritual dengan pasangan yang di bawa ke sini, yang satu adalah untuk menghentikan hubungan seksual dengan suami sendiri. Ini adalah kesenangan Jin yang lain, melihat bahwa si suami tidak mendapatkan tubuh isterinya, sementara isterinya memberikan diri kepada orang lain.”
Mama tambah membelalakan matanya. Seks dengan anak sudah parah, kini tidak boleh berhubungan seks dengan suaminya. Rupanya dukun ini adalah dukun ilmu hitam. Ada rasa penyesalan yang terlihat di wajah Mama. Aku pun kaget jadinya.
Dukun ini berwajah angker dan berwibawa. Mama tidak berani menolak melainkan hanya mengangguk saja untuk memperlihatkan persetujuan. Akhirnya Mama membayar mahar sekitar sepuluh juta rupiah lalu kami pergi dari situ.
Sepanjang jalan Mama ngomel-ngomel. Untung saja Pak Mo, supir kami tidak ikut. Pak Mo itu sudah tua dan tampangnya juga jelek. Mama mana nafsu dengan lelaki itu. Aku sepanjang jalan terdiam karena ketika mendengar syarat itu aku terkejut seperti Mama, namun aku tidak semarah Mama, melainkan aku menjadi membayangkan tubuh Mama saat memakai bikini dan kontolku langsung bangun. Sungguh tak percaya aku mendengarnya. Aku malahan Bahagia. Moga-moga saja Mama mau melakukannya ketika sampai rumah.
Namun, dalam perjalanan kami itu, Mama menekankan bahwa kami tidak akan berhubungan seks. Dukun itu memang gila. Masa harus begituan dengan anak sendiri? Aku menjadi kecewa dan sedih, namun aku berusaha tidak menunjukkannya.
Kami sampai di Jakarta keesokan paginya. Aku langsung tidur karena letih dan begitu juga Mama. Sampai beberapa minggu hal ini tidak pernah kami bicarakan.
BAB DUA
KARENA TERPAKSA
Cerita Dewasa. Tiga minggu kemudian, saat itu malam hari. Mama mengetuk pintu kamarku dan masuk ke kamarku. Mama memakai daster yang panjang ke lutut namun bagian atasnya merupakan gaun berleher rendah dengan tali daster yang tipis memeluk bahunya. Sayangnya Mama pakai BH, dapat kulihat tali BHnya yang ada di bawah tali dasternya dan sedikit cup BH yang menyembul karena leher gaun yang cukup rendah. Aku sedang nonton TV sambil tiduran dengan hanya memakai celana boxer, karena memang seperti itu kebiasaanku.
“Ko, kamu inget dukun yang pernah kita datangi bersama-sama waktu itu?”
“Oh, yang gila itu?” kataku sambil terus menonton TV untuk menunjukkan aku tidak terlalu memikirkan hal itu, padahal selama ini aku selalu masturbasi membayangkan Mama semenjak pulang dari dukun itu.
“Begini, Ko. kamu inget ga, apa kata dukun itu bila kita tidak melakukan ritual?”
Aku belagak mendengus tak percaya, padahal aku ingat sekali semua perkataan dukun itu. Dukun itu bilang, kalau kami berdua tidak juga berhubungan seks, maka keluarga kami akan bangkrut. Aku diam-diam berharap sekali bahwa usaha keluarga kami merugi agar aku bisa tidur dengan Mama.
“Dukun itu benar, Jun. tiga minggu ini, usaha kita rugi terus. hampir 1 M melayang selama tiga minggu ini. Dan bila ini terus terjadi, kita terpaksa harus menjual hampir seluruh harta kita.”
“Apa?” aku berkata dengan memasang muka sedih, kecewa, kaget dan lain-lain. Namun hatiku berbunga-bunga. Pucuk dicinta ulam tiba, kata orang tua. Dalam hati aku begitu bahagianya hingga aku susah payah menahan senyum di wajahku. Rasanya ingin berteriak. Apakah ini berarti Mamaku mengajakku ML?
Mama mendehem sekali. Tampak ia gugup.
“Nah, Mama dan Papa tak pernah menyimpan rahasia. Dulu sewaktu pulang, Papamu telah Mama beritahu tentang dukun ini. Maka, sekarangpun Papamu tahu bahwa kita merugi karena ulah sumpah kita sendiri.”
“Terus?” dalam hati aku berteriak kegirangan. Tampaknya, harapanku akan segera terwujud.
“Mama dan Papa sepakat untuk mengikuti ritual ini selama sebulan ini. Terus kita lihat apakah ada perubahan? Bila tidak ada, maka kami berdua mohon agar kamu melupakan semua ini dan memaafkan kami berdua.”
“Bila ada perubahan dan usaha kita untung?”
Mama hanya menggeleng,
“Kita lihat saja nanti.”
Kemudian Mama menghampiriku. Aku deg-degan sekali. Mama menarik boxerku sehingga lepas. Kaget juga ia ketika melihat kontolku yang besar sudah tegak berdiri akibat pembicaraan ini. Terlihat di raut mukanya bahwa ia kaget.
“Mama agak bingung bagaimana seharusnya kita melakukannya. Tapi Mama berpendapat, kita tidak boleh melakukan hubungan seksual dengan percintaan, karena kita Mama dan anak.”
“Maksud Mama?”
“Kita tidak perlu ciuman, buka seluruh pakaian dan lain-lain seperti sepasang kekasih. Mama tetap akan pakai daster. Kamu tidak boleh memegang Mama. Biar Mama di atas saja. Kamu diam saja di bawah.”
Maka aku berbaring diam. Mamaku menekan kontolku sampai menempel di perutku dengan tangan kirinya, lalu ia menduduki kontolku. Ternyata di balik daster Mama, tidak ada celana dalam sehingga batang kontolku merasakan bibir memek Mama menekan di batang kontolku.
“Kemaluan perempuan harus basah dulu. Jadi, mama akan gesek-gesek sebentar sampai kemaluan Mama basah, lalu kita akan melanjutkan ke ritual.”
Lalu Mama menopang tubuhnya dengan memegang dadaku, kemudian ia mulai menggesekkan memeknya di batang kontolku. Aku dapat merasakan bibir memeknya membuka dan kontolku kini dijepit bibir itu, sementara bagian bawah batang kontolku menekan bagian dalam memek Mama, tepatnya dinding di mana labium minoranya terletak.
Lama kelamaan keluar cairan pelumas. Aku dapat merasakan memek Mama perlahan mulai lembap dan licin lalu basah karena lendir yang keluar dari memeknya. Selama proses ini Mama memejamkan matanya. Akhirnya setelah beberapa menit, selangkangan Mama dan batang kontolku sudah licin karena lendir Mama.
Pengalaman ini terus kuingat sepanjang hidupku. Walaupun Mama tidak membuka pakaiannya, namun aku merasakan sensualitas yang sangat tinggi menguasai tubuhku. Saat vagina Mama sudah basah dan membasahi batang kontolku, aku dapat mencium bau badan Mamaku yang perlahan memasuki hidungku. Selain itu, tubuh Mama hari itu wangi karena tampaknya baru saja mandi. Jadi, aku dapat mencium wangi sabun dan juga wangi kemaluan Mamaku tercampur di udara.
Setelah yakin bahwa memeknya telah licin dan siap untuk dimasuki penisku, Mama berlutut sebentar, tangannya memegang kontolku dan diacungkan ke atas, lalu ia memposisikan kontolku di depan lubang memeknya. Setelah posisinya pas, maka ia duduk perlahan di kontolku.
Nikmatnya merasakan kontolku perlahan menembus memek Mama. Pertama-tama lingkar luar lubang vagina Mama dilewati oleh kepala kontolku dengan susah payah. Untuk beberapa saat ujung penisku tidak berhasil masuk lubang kecil itu, lalu plop! Tiba-tiba kepala kontolku sudah masuk ke dalam liang senggama Mama. Lubang memek Mama sempit sekali, kepala kontolku bagai sedang dijepit tabung silinder yang sempit. Mama mendesah bagai sedang makan cabe. Lalu perlahan menurunkan tubuhnya lagi sampai tiga perempat kontolku menggeleser lebih jauh dalam lubang kencingnya itu. Namun, tiba-tba saja gerakan Mama berhenti karena kontolku menancap di lingkaran lubang masuk ke rahim milik Mama.
“Punya kamu besar dan panjang. Belum masuk semua udah ada di ujung rahim Mama,” kata Mama dengan nafas tersengal. Sementara itu, memek Mama berdenyut-denyut, dan menjepit kontolku begitu kuatnya. Aku merasa linu di lututku dan aku mengerang nikmat sekali walaupun kontolku berasa sedikit sakit karena sempitnya memek Mamaku.
Desahan Mama makin jelas, lalu tiba-tiba Mama menghempaskan tubuhnya ke bawah sehingga kini kontolku ambles ke dalam liang persenggamaan Mamaku. Aku dapat merasakan kepala kontolku melewati lubang masuk rahim Mama dan kini kepala kontolku dan sedikit bagian batang kontolku sudah ada di dalam rahim Mama.
Mama melenguh kecil,
“Uuuuuuuh………………. Belum pernah ada yang masuk sejauh ini………… tahan sebentar, ya………”
Mata Mama terpejam erat. Wajahnya meringis. Nafas Mama memburu. Sementara itu, Aku menjadi serba salah. Ingin rasanya kupeluk Mama lalu kuentot dengan buas tubuhnya, namun aku takut dimarahi. Kepalaku pusing menahan birahi ini. Dinding vagina Mama yang halus dan basah itu begitu kuat menjepit kontolku lagi lubang itu seakan mengenyot batangku karena membuka dan menutup seiring irama nafas Mama. Beberapa saat kemudian barulah Mama mulai menaik turunkan pantatnya. Mamaku mulai mengentoti aku dengan perlahan-lahan.
Kedua tanganku meremas seprai, sementara mataku berusaha melihat selangkangan kami berdua, namun daster Mama menghalangi. Kupandangi wajah Mama yang cantik itu. Dahi Mama mengerut seakan menahan sakit dan matanya terpejam rapat. Nafasnya yang mulai memburu mengeluarkan suara desahan nafas yang ditahan. Semakin lama nafas Mama semakin cepat dan hembusannya makin terasa di wajahku. Nafas Mama begitu segar dalam indera penciumanku.
Memek Mama masih mengocoki burungku. Selangkanganku kini sudah basah oleh lendir vagina Mamaku. Bau tubuh Mama yang menguar dari dalam kemaluannya menjadi makin kuat, mengalahkan wangi sabun yang merebak dari tubuhnya. Bau tubuh Mama yang sedang birahi, Bau yang Belum pernah kucium sebelum malam ini, karena selama ini Mama selalu memakai parfum mahal, sehingga aku tidak pernah tahu bau tubuh Mama yang sebenarnya.
Aku merasakan sesuatu yang belum pernah kurasakan. Kontolku yang tadinya perjaka kini sudah mengalami hubungan seks dengan perempuan. Memek Mamaku menyedot-nyedot kontolku, mengirimkan sensasi sensual yang menjalar dari burungku hingga ke seluruh ujung tubuhku. Aku seakan berada di suatu tempat fantasi yang indah, bukan lagi di bumi. Suatu perasaan yang begitu nikmatnya sehingga barulah aku setuju dengan orang-orang bahwa ngentot itu adalah pekerjaan yang paling enak dilakukan.
Makin lama pantat Mama makin cepat digoyang. Selangkangan Mama menumbuki selangkanganku dengan bunyi yang terdengar makin keras. Mulut Mama mulai membuka dan desahan mulutnya mulai berubah menjadi erangan.
“aaaaaaahhhhhhhhhhhh………….. aaaaaaaaarhhhhh…………. Aaaaaaaaaaaahhh……..”
Tiba-tiba Mama merebahkan diri di tubuhku dengan mata masih terpejam. Kedua tangannya memeluk pundakku dari luar kedua tanganku, sehingga menjepit kedua tanganku di samping tubuhku dengan telapak tangan mengarah kedepan sehingga ia memegang pundakku dari belakang. Dapat kurasakan kedua payudara Mama menekan dadaku dari balik daster dan BHnya. Aku tidak tahu kekenyalan yang kurasakan apakah karena busa BH ataukah karena tetek itu sendiri. Maklum, inilah pertama kalinya aku ngentot sehingga masih buta segala sesuatunya.
Bau tubuh Mama yang begitu erotis dan sensual membuatku gila, Aku ingin sekali merengkuh tubuh Mama dan balas mengentotinya dengan liar. Aku pikir karena Mama sudah memelukku, maka akupun tak apa memeluknya. Oleh Karena itu, ku peluk Mama dengan telapak tanganku memegang pantatnya.
Ketika aku mulai meremasi pantat Mama, Mama kurasakan kaget karena menarik nafas tiba-tiba. Kupikir ia akan marah, namun ternyata ia melanjutkan erangannya.
“Yeeeeaaaaaaaaaaah…… aaaaaaaaaaaaaahhhhh………. Ahhhhhhhhhhhh………..”
Pipi kami berdua kini menempel. Pelukan Mama makin erat saja, dan selangkangan kami kini sudah basah kuyup oleh cairan vagina Mama. Suara selangkangan kami yang beradu begitu cepatnya dank eras memenuhi kamar tidurku.
“plokplokplokplokplok……..”
Ditingkahi erangan Mama yang terus menerus mengatakan ‘yeah’ dan ‘ah’ diulang-ulang. Aku juga menjadi ikut terbawa suasana. Aku memberanikan diri mengerang juga.
“aaaaahhhhhh….. ahhhhhhhhhhhhhhh…… maaaa…………. Aaaaaaaaaaaahhhhhh……… Maaaa……”
Sengaja kupanggil Mama disela-sela eranganku karena hal ini membuat aku makin bernafsu. Dengan memanggil Mama, maka tersirat bahwa aku menyadari bahwa aku sedang bersetubuh dengan Mamaku dan aku menyukai bersenggama dengan Mamaku. Entah apakah Mama menyadarinya…
Namun reaksi Mama hanya terus mengerang, namun pipinya kini diusap-usapkan ke pipiku. Sementara pelukan Mama kurasa kini sudah erat sekali. Pantat Mamapun kini digerakkan naik turun begitu cepat dan keras, untungnya spring bed ku mahal sehingga mengikuti gerakan tubuh kami sehingga aku tidak merasa sakit.
Tiba-tiba Mama menekan pantatnya dalam-dalam sambil memeluk erat sekali. Pipinya pun ditekan keras-keras juga di pipiku. Dan kini Mama tidak mengerang, melainkan berteriak keras-keras,
“Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh………………..”
Kurasakan selangkangannya dan terutama dinding memeknya bergetar bagaikan tubuh orang yang kedinginan sambil menjepit kontolku erat-erat. Kejadian berikutnya berlangsung begitu cepat. Aku tak kuasa menahan birahi yang sedari tadi coba kutahan-tahan. Rasanya begitu nikmat dijepit memeknya yang hangat dan licin itu. Entah bagaimana, naluriku yang mengambil alih, aku lepas kedua tangan dari pantat Mama, lalu kupeluk tubuhnya erat-erat, kemudian aku putar badan, bagaikan pegulat professional sehingga kini aku yang ada di atas tubuh Mama. Mama masih orgasme namun membalas dengan merangkulku dengan satu tangan mendekap belakang kepalaku sementara satu tangan memeluk bahuku, dan kedua kakinya kini merangkul bagian bawah tubuhku dengan kedua tumit kaki ditekan ke pantatku.
Setelah Mama kutindih, dengan secepat mungkin dan sekuat mungkin aku kocok lubang meki Mama. Kusedot leher Mama dengan mulutku pula. Mama masih mengerang dengan keras dan memelukku erat-erat. Kulit leher Mama begitu halus di mulutku. Kucupang leher itu dengan mengenyotinya keras-keras. Sementara Memek Mama yang sempit itu kuhujami berkali-kali sekuatnya. Akhirnya aku sampai juga. Kutumpahkan maniku di dalam rahim Mama.
Kami terdiam beberapa lama. Lalu tanpa bicara, Mama mendorong tubuhku sehingga tak lagi menindihnya, lalu ia pergi ngeloyor keluar. Di antara perasaan kecewaku, ada perasaan Bahagia dan puas juga. Akhirnya, pikirku. Lalu aku tertidur.
BAB TIGA
SEKS TANPA CINTA
Cerita Dewasa. Keesokan harinya, sarapan pagi dengan kedua orangtuaku menjadi canggung. Kami bertiga tidak banyak bercakap-cakap seperti biasanya. Mama dan Papa hanya berbicara seperlunya saja. Aku sendiri malah hanya terdiam saja sambil mengunyah. Kami bertiga tahu apa yang terjadi tadi malam, sehingga masing-masing terbelenggu dengan fakta bahwa Mama dan anak tadi malam baru saja melakukan perhubungan yang tabu.
Papa pergi bekerja, sementara Mama menyMamakkan diri di dapur untuk cuci piring dan lainnya. Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sehingga memutuskan untuk sekolah tanpa berbicara apa-apa lagi. Hubungan keluarga kami sekarang sudah berbeda dan tidak dapat dirubah lagi. Entah aku ini senang atau tidak, namun kini, tiap kali aku lihat Mama maka aku pasti ngaceng.
Ketika hari makin cepat berlalu, aku jadi semakin kecewa. Karena Mamaku tidak pernah lagi datang ke kamarku untuk begituan. Apakah dukun itu gagal? Pikirku. Apakah Papa masih merugi walaupun aku dan Mama telah melakukan ritual? Aku menjadi sangat sedih ketika kulihat pada bulan ini, tinggal tersisa dua hari lagi. Malam ini akan terlihat apakah Mama akan meneruskan ritual itu, karena sesuai pesanan pak dukun, kami harus melakukannya tiga kali dalam sebulan.
Hari telah malam dan menunjukkan pukul sepuluh. Aku duduk di kamar dengan hanya memakai celana boxer saja. Jantungku berdetak kacau menunggu Mama. Di satu pihak aku berharap sangat Mama akan datang, di lain pihak aku ketakutan bila Mama tidak datang hari ini.
Tiba-tiba saja pintu perlahan terbuka, dan Mama masuk ke dalam kamar dengan memakai daster yang sama. Aku merasa lega sekali. Perasaanku berbunga-bunga dan perlahan burungku mulai mengeras. Aku menanti-nanti dengan jantung yang berdebar-debar ketika Mama naik ke tempat tidur pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara, matanya tak pernah menatap mataku, lalu ia memelorotkan celanaku sampai lepas dan menduduki kontolku seperti sebelumnya. Hanya saja, saat ini aku sedang duduk di tempat tidur dan bukan tiduran seperti sebelumnya.
Kini posisinya Mama menduduki kedua pahaku dan kemaluannya menempel di batang kontolku yang kini mengacung ke atas terjepit antara memek Mama dan perutku sendiri, lalu Mama memeluk kepalaku sehingga jatuh di pundaknya. Namun aku dapat melihat bahwa kini teteknya tidak ditutupi BH sehingga aku menjadi girang tak terkira. Apalagi saat dadaku merasakan tetek Mama yang hanya berlapiskan daster untuk pertama kalinya. Tetek Mama begitu empuk dan kenyal dengan puting yang menonjol bagaikan pensil.
Mama tidak bau sabun. Tampaknya ia tidak mandi sebelum ke sini seperti sebelumnya, tapi aku tidak kecewa. Malah aku senang jadinya. Aroma memek Mama yang pernah kucium sedikit tercium dari ketiak Mama. Mama mulai menggesekkan kemaluannya di batang kontolku. Namun, kali ini gesekkannya lebih cepat dan nafas Mama pun kali ini memburu lebih cepat dibandingkan sebelumnya dan lagi pelukan Mama begitu eratnya. Akupun memeluk badan Mama dan Mama tampaknya tidak marah.
Apakah Mama sudah horny duluan? Pikirku dalam hati. Ada kemungkinan begitu, karena aku ingat bahwa dukun bilang Mama hanya boleh bersenggama denganku, sementara sudah duapuluh hari yang lalu kami berdua melakukan hubungan seksual. Kemungkinan selama ini Mama seringkali berhubungan seks dengan Papa. Aku pun kalau menjadi Papa akan selalu ingin berhubungan seks dengan isteri secantik Mama.
Tak lama memek Mama sudah basah sekali. Kemudian Mama melepaskan pelukannya, lalu sedikit menaikan pantat, memegang kontolku dan akhirnya memasukkan memeknya ke kontolku yang sudah tegang dari tadi hingga kepala kontolku memasuki liang senggamanya. Mama lalu menaruh kedua tangannya di pundakku lalu perlahan-lahan merendahkan tubuhnya sehingga perlahan memeknya membungkus kontolku.
Sepanjang perjalanan masuknya kontolku, Mama memejamkan matanya dan melenguh,
“oooooohhhhhh…………. Yeaaaaaahhhhhhhhhh……..”
“Maaaamaaaaaaahhhhhhh…..” kataku tak mau kalah,” yeeeaaaaaaah…… Maaaaa……….”
Ketika kontolku sampai lagi di ujung rahimnya, Mama melingkarkan tangannya di leherku dan dengan satu tangan mendekap kepalaku. Lalu tiba-tiba pantatnya dihenyakkan ke bawah sehingga kontolku menghujam masuk rahimnya secara cepat.
Reaksiku adalah memeluk Mama erat-erat karena kaget dan sedikit sakit. Rangkulan Mamapun juga makin erat. Mama mengerang-ngerang dan aku mendesah-desah merasakan sensasi kontolku yang dMamangkus dinding memek Mama sedang dipijat-pijat dinding memek itu.
Lalu Mama mulai menggoyang pantatnya. Aku merasakan nikmat sekali. Apalagi kini kami dalam posisi duduk dan berpelukan. Rasanya kami adalah dua pasang kekasih. Kuingat Mama tidak mau berciuman denganku, namun aku tak tahan dengan keintiman tanpa cinta ini. Aku ingin sekali menciumi tubuh Mamaku. Akhirnya aku masa bodo dan mulai mengenyot pundak Mama yang telanjang.
Mama mulai mendesis-desis seperti kepedesan. Aku kini menjilati pundak Mama dan mengarah ke lehernya. Kukecupi dan kujilati leher Mama yang halus. Wajahku terbenam di lehernya, rambut Mama menutupi kepalaku. Wangi shampoo Mama dan bau tubuh Mama bercampur di hidungku. Ini adalah bau surgawi, pikirku dalam hati. Mulutku tidak pernah tinggal diam. Leher Mama sudah habis aku ciumi, jilati dan kenyoti. Mama makin keras mendesahnya. Semakin lama Mama mempercepat goyangannya pula.
Kedua tanganku kugerakkan ke bawah sehingga meremas kedua pantat Mama yang bahenol. Otot pantat Mama sungguh kenyal dan tidak lembek. Ini mungkin karena Mama rajin ke gym untuk berolahraga. Sementara itu, kedua pantat Mama yang masih ditutupi daster telah kuremas-remas sambil kutarik-tarik seirama dengan goyangan pantat Mama.
Suatu saat ketika aku meremas-remas pantat Mama, tak sengaja kain daster Mama sudah tertarik ke atas. Aku baru menyadari ketika ujung jari tangan kiriku menyentuh kulit Mama. Aku serentak mendapatkan ilham. Aku mulai meremasi pantat Mama sambil berusaha menyingkap daster Mama ke atas lagi. Usahaku perlahan berhasil. Pada akhirnya kedua tanganku berhasil menggenggam kedua pantat Mama tanpa dihalangi kain daster itu.
Mama masih sMamak menggoyangkan pantat dan mengerang-erang kenikmatan. Aku mengambil kesempatan dengan menyusupkan tangan kananku ke atas sehingga kini tangan kananku sudah berada dalam daster dan memegang punggung Mamaku secara langsung.
Tiba-tiba Mama memelukku begitu eratnya aku sampai aku merasa sedikit sesak. Selangkangan Mama tiba-tiba berhenti bergerak. Mama menekan kontolku keras sekali sambil berseru,
“Yeeeeaaaahhhhhh…… Mama sampaaaaiiiiiiii……………”
Mamaku orgasme duluan. Akhirnya Mama melepaskan pelukannya beberapa saat kemudian. Aku kecewa begitu Mamaku menarik kedua tanganku sampai lepas dari tubuhnya. Ia menatapku lalu berkata,
“Ko, kamu itu bandel ya. Kamu kok cium-cium leher Mama kayak gitu. Kan Mama sudah bilang, kita ini bukan kekasih. Kita ini Mama dan anak. Jangan berperilaku ga sopan gitu donk.”
Aku hanya menunduk saja karena kecewa. Tapi setidaknya tanganku yang menggerepe dia tidak diprotes. Artinya aku boleh lagi nanti. Mama meninggalkan pangkuanku, untuk sementara aku kecewa sekali karena belum sampai orgasme, namun Mama tidak keluar kamar melainkan ia merangkak di tempat tidur bagai anjing, hanya saja sedikit nungging karena kepalanya ia taruh di bantal. Mama lalu menoleh ke arahku yang berada di belakangnya dan berkata,
“Kamu masukkin dari belakang saja ya. Biar kamu ga cium-cium Mama lagi.”
Tanpa disuruh kedua kalinya, Aku segera memposisikan diri di belakang Mama, berhubung aku lebih tinggi dari Mama, maka aku hanya sedikit menekuk lutut agar kontolku sejajar dengan memeknya. Aku menyingkap dasternya yang saat itu menutup pantatnya. Karena Mama tidak bilang apa-apa, aku beranikan diri menyingkap daster itu hingga tersingkap hingga setengah punggungnya. Aku belum berani terlalu jauh takut dimarahi.
Aku tekan kontolku di depan lubang memek Mama dengan dipandu tangan kananku, tangan kiriku menyibak pantatnya agar terlihat lubang itu. Setelah pas posisinya, aku dorong pantatku perlahan demi menikmati sensasi gesekan kontolku yang memasuki liang vagina Mamaku, suatu sensasi gerakan menggeser di mana gesekkan antara dinding vagina Mama dan batang kontolku menyebabkan nafsu birahiku yang sudah tinggi menjadi semakin tinggi lagi.
Gerakanku terhenti ketika kontolku sudah di ujung lubang dalam vagina Mama dan mencapai awal rahimnya. Kini kedua tanganku memegang kedua pinggul Mama. Sambil menghentakkan pantatku ke depan, kedua tanganku menarik pinggulnya untuk menambah tenaga tumbukkan. Dengan suara plok tanda selangkanganku menampar pantat Mama, kepala kontolku kini sudah memasuki rahim Mama.
“Ooooooooh……………” teriak Mama perlahan,” dalam banget rasanya…………….”
Dalam posisi seperti ini, aku rasakan seluruh kepala kontolku masuk ke rahim Mama, sementara sebelumnya hanya tiga perempat saja yang masuk. Posisi ini ternyata memberikan jarak penetrasi yang lebih jauh.
Aku terpaku pada pemandangan indah di bawahku. Mamaku yang sedang setengah telanjang dengan daster terbuka setengah punggung dan bagian bawah yang telanjang, dalam posisi doggy style dengan kontolku ambles memasuki memeknya. Aku tarik kedua pantatnya menggunakan kedua tanganku agar pemandangan ini lebih jelas. Kulihat anus Mama begitu rapat tanda Mama sedang mengencangkan otot vaginanya yang membuat kontolku merasa nikmat karena diremas otot vaginanya itu.
Perlahan kutarik kontolku hingga hanya setengah yang keluar dari memek Mama, lalu kudorong lagi sehingga seluruh kontolku terbenam di sana. Kulakukan berulang-ulang masih dengan gerakan pelan, karena pemandangan kontolku keluar masuk lubang kehormatan Mamaku itu begitu indah di mataku. Begitu sucinya selangkangan Mama. Begitu sucinya kemaluan Mama. Kemaluan yang hanya pernah dijelajah oleh ayahku dan kini aku yang menjelajahi tiap jengkalnya. Bahkan Papaku itu belum pernah menjelajah sampai ke dalam rahim Mama. Aku menjelajahi alat reproduksi Mama lebih jauh daripada siapapun di dunia ini! Saat itulah aku berketetapan dalam hati, bahwa Mama harus menjadi milikku dan bukan milik orang lain. Perempuan keturunan Tionghoa ini harus menjadi milikku. Seluruh jengkal tubuh perempuan ini harus jadi milikku. Aku harus menjelajahi tiap senti tubuh seksi ini. Tubuh seorang bidadari yang turun dari surga.
Entah beberapa menit aku asyik menarik dan mendorong kontolku untuk menggeleser dalam lubang kenikmatan Mamaku, aku baru sadar ketika Mamaku mulai balas mendorong dan menarik pantatnya. Selain itu, suara Mama mulai terdengar lagi,
“Yeaaah…… yeaaaaaaaaaaaaah……. Lebih cepat….. lebih cepat…….. yeaaaahhhhh..”
Maka aku mulai mempercepat gerakanku. Di samping tempat tidurku ada lemari dengan kaca besar di salah satu pintunya. Aku melihat bayangan kami berdua di cermin itu. Cermin yang menunjukkan seorang remaja sedang mengentot perempuan dewasa dalam posisi doggy style. Kepala perempuan itu bergerak-gerak dan di wajahnya tampak kenikmatan dalam bersenggama. Aku lihat dasternya yang terbuka sampai setengah tubuh Mama. Mungkin kalau aku dorong sedikit-sedikit, aku dapat melihat tetek Mama dari cermin.
Aku segera bertindak. Kedua tanganku yang sedang memegang pantatnya mulai kugerakan untuk meremas-remas pantat itu. Mama mulai memperkeras suaranya, kurasa Mama tidak sengaja melainkan kenikmatan ini sudah menguasai pikirannya.
“Yeeeeahhhhhhhhhh!! Cepaaat……….!! Teruuuuus……… Yeeeeaaaaaaaaaaahhhh…….”
Kedua tanganku kini mulai mengusap-usap pantatnya diselingi oleh remasan. Makin lama kedua telapakku bergerak ke atas. Kini punggung bawahnya aku belai. Sebenarnya belai tidak tepat, melainkan aku mengusap-usap punggungnya. Akhirnya usapanku makin memanjang, dari bawah punggung ke bagian tengah punggung Mama tepat di kain dasternya yang terlipat di sana.
Punggung Mama begitu licin karena Mama sudah keringatan. Kulit putihnya mengkilat dijilat oleh cahaya lampu kamar. Begitu erotis, pikirku. Usapanku itu terus ku lakukan hingga jari tanganku mulai mendorongi daster Mama sedikit demi sedikit. Namun agak susah mendorongnya karena daster itu terlipat. Aku mendapat ilham lagi lalu aku mengusap ke atas lagi namun kali ini bukan mendorong daster melainkan tanganku menyusup. Setelah setengah telapakku menyusup di balik daster di bagian tengah punggung di antara belikatnya, aku segera mengusap balik ke bawah dan menunggu reaksi Mama. Mama tetap hanya mengerang-ngerang.
“Yeaaaaah……… teruuuuuusssss!!!!”
Aku susupkan lagi tanganku di bawah dasternya, namun kali ini ketika jariku hendak masuk, aku menggerakkan kedua telunjukku ke atas dan aku mengkaitkan kain daster itu di kedua telunjukku, menyebabkan bagian bawah daster mama terjepit antara telunjuk dan jari tengahku, lalu kuteruskan mengusap ke atas dengan kedua tanganku, sehingga kini kain daster Mama ikut bergerak ke atas. Untung saja posisi Mama sedikit nungging, sehingga daster itu kini berjumbel di dada bagian atasnya dan tidak kembali jatuh ke bawah.
Dari cermin kulihat toket Mama yang bulat dan mancung menjuntai. Yang menakjubkan adalah toket itu tampak lebih besar daripada yang tersirat ketika Mama memakai baju. Aku ingin sekali meraba dada itu namun takut dimarahi. Makanya aku kini kembali mengusap-usap punggung Mama. Tak terasa karena aku semakin bernafsu, aku kini mengentoti Mama dengan kuat. Selangkanganku menumbuki pantat Mama dengan mengeluarkan suara PLOK! PLOK! PLOK! Yang keras terdengar.
“YEAAAH……!” tahu-tahu kini suara Mama keras sekali. Mama sudah berteriak dan suaranya memenuhi ruangan kamarku,”TERUUUUSS……. KOCOK TERUUUUS…….. KOCOK MEMEK MAMAAAA……. MAMA SAMPAIIIII……..”
Aku kaget. Kemarin Mama tidak seliar ini. Entah apa yang ada dipikirannya. Aku menjadi gelap mata. Kuraih kedua payudaranya dari belakang. Kurasakan bulatan payudara Mama melebihi kapasitas genggamanku. Ternyata cukup lebar lingkar payudara Mama. Aku remasi payudara Mama yang lembut dan kenyal itu. Dan aku tiba-tiba saja tak dapat menahan lagi dan memuntahkan peju di dalam rahim Mama.
Setelah beberapa saat aku merebahkan diri di samping Mama. Entah bagaimana aku merasa sangat puas dan tenteram sehingga tak lama kemudian aku tertidur.
Nikmatnya disodomi sama temen papaku
Cerita Dewasa | Nikmatnya Di Sodomi Sama Teman Papaku. Malu sebenarnya aku untuk menceritakan ini tapi aku benar-benar merasakan kenikmatan yang luar biasa dari pengalaman yang satu ini. Tak tahan rasanya kalau terus-menerus dipendam sendiri saja. Aku seorang ibu rumah tangga Melayu yang tinggal di daerah Gombak, di sebelah Utara Kuala Lumpur. Usiaku 26 tahun. Kami sudah berumah tangga selama dua tahun tapi sampai saat ini belum dikaruniai anak. Suamiku bekerja di sebuah perusahaan perhutanan.
Hari itu hari Jumat di tahun 2006. Sebelum pergi kerja paginya suamiku bilang kalau dia akan singgah di rumah untuk makan siang sebelum outstation petangnya. Dia minta saya masak untuk dia dan beberapa kawannya.
Pukul 12.30 tengah hari suami saya sampai di rumah dengan Trooper kantor. Bersama dia ada 4 orang lagi. Semuanya katanya kawan sekantor yang harus pergi outstation.
“Mau makan dulu, Bang?” tanyaku.
“Ah, nantilah, dik… sekarang sudah telat. Harus pergi sembahyang Jumat dulu. Balik sembahyang nanti, baru makan,” kata suamiku.
Sehabis makan nanti mereka mau terus berangkat ke Penang. Dari empat orang, salah seorangnya tak pergi sembahyang Jumat sebab dia Hindu. Namanya Balan. Orangnya jangkung kurus dan hitam. Kumisnya cukup tebal. Di pergelangan tangannya melingkar gelang seperti layaknya orang India. Jadi dia ini menunggu di rumah. Balan menonton TV di depan sambil duduk atas sofa.
Tak lama setelah suami dan ketiga orang kawannya pergi ke masjid, Balan minta kain handuk padaku karena mau buang air katanya.
Kuberikan handuk padanya, lalu kuteruskan kerja mencuci piring.
Waktu Balan keluar dari kamar mandi, entah bagaimana kain handuknya tersangkut pada kursi makan tepat di belakangku sehingga terjatuh bersama kursi. Brukkkkkk!!!! Aku terkejut dan spontan melihat ke arahnya. Aku langsung terdiam terpaku begitu melihat batang Balan yang besar dan hitam berkilat. Tak potong. Aku tertegun…. karena tak pernah melihat senjata lelaki sebesar itu sebelumnya.
“Maaf Kak,” kata Balan memecah kesunyian.
Sambil sedikit gemetar kuambil handuknya yang terjatuh di dekatku dari lantai dan perlahan kuberikan kembali kepada Balan. Entah bagaimana waktu aku menyodorkan handuk itu tiba-tiba Balan menarik dan menciumku. Aku mencoba lari tapi dia terus memelukku.
“Maaf sekali lagi Kak, saya suka sama akak punya body…akak jangan marah, saya tak tahan.”
Balan merayu diriku yang kini sudah berada dalam dekapannya. Dijelaskannya kenapa ia begitu bernafsu melihatku. Aku baru sadar kalau sejak datang Balan sudah mengamati tubuhku yang memang tak memakai pakaian dalam dan terpatri cukup jelas melalui baju kurung sutra dengan corak polos dan warna terang yang kupakai. Ia juga rupanya mengamati kulitku yang putih bersih dan wajahku yang kata orang memang cantik walaupun sebenarnya aku mengenakan tudung.
Tak panjang-panjang lelaki India itu bercerita, Balan kembali menciumiku dengan penuh nafsu…. rasanya merinding. Aku begitu terpana dengan kejadian yang cepat itu dan tak berdaya menampik serangan-serangannya. Handuk itu pun terlepas dari tanganku. Balan ternyata sangat pandai memainkan kedua putingku yang masih berada di balik baju. Salahku juga yang tak memakai BH saat itu. Sebenarnya celana dalam pun aku tak pakai, walaupun aku memakai baju kurung dengan tudung….
Aku pun tak tahu apakah aku harus marah kepadanya. Walaupun jelas ia tak bisa menahan nafsunya terhadap diriku tapi tadi ia berkali-kali berkata minta maaf padaku. Juga dari caranya menciumi diriku, seperti layaknya seorang yang sangat merindukan kekasihnya. Begitu hangat dan penuh perasaan. Terus terang aku jadi mulai terhanyut.
Balan rasanya bisa melihat kalau aku mulai kepayahan dan tak berdaya menolaknya. Ia pun semakin gencar mengulum bibirku sehingga aku tak mampu berkata-kata. Sementara tangannya bergerilya ke sekujur tubuhku.
Aku merasa semakin merinding sebab Balan mulai memasukkan tangannya ke dalam kainku. Tubuhku serasa bergetar dengan hebatnya. Sebenarnya sudah 18 hari saat itu aku tak bercinta dengan suamiku. Tak tahu apa sebabnya suamiku jarang mau bersetubuh denganku.
Karena itu sebetulnya dalam hati aku merasa amat tersanjung bertemu dengan lelaki yang langsung ingin menyetubuhiku padahal kami baru saja bertemu beberapa menit yang lalu. Apalagi yang mau disetubuhinya itu adalah istri teman sekerjanya sendiri dan kami hanya punya waktu yang singkat saja. Begitu besar risiko yang harus ditempuhnya hanya untuk menyalurkan hasratnya kepadaku. Tiba-tiba aku merasa sangat bergairah.
Balan tampak senang mengetahui aku tak memakai celana dalam. Dimain-mainkannya kelentitku dengan lihainya. Aku serasa terbang ke awang-awang. Di dalam pelukannya, aku membiarkan dia mempermainkan jemarinya di vaginaku. Mataku mulai merem melek. Tak sadar erangan nikmat mengalir dari mulutku. Balan tampak semakin senang melihat kepasrahanku.
“Akak jangan takut, saya akan pelan-pelan…” janji Balan tentang caranya dia akan menyetubuhiku.
Karena itu akhirnya aku sama sekali tak menolak ketika Balan membawaku ke ruang tengah dan berbaring di atas lantai di depan TV. Dia buka tudung dan bajuku. Lalu dia buka pula semua bajunya. Lucunya entah karena gugup atau begitu nafsunya, Balan memerlukan waktu agak lama untuk melucuti pakaiannya sendiri. Aku pun menunggu dengan harap-harap cemas dalam keadaan sudah bugil di atas lantai sambil memandangi penisnya yang kuncup dan tegang.
Kami pun kembali berciuman dengan penuh nafsu. Kali ini dalam keadaan bugil. Aku bisa merasakan tubuhnya yang dipenuhi rambut tebal menyentuh tubuh bugilku. Geli dan menggairahkan…! Beda rasanya dengan tubuh suamiku yang bersih dari rambut. Aku juga bisa merasakan penisnya yang besar seperti ular merayapi pahaku. Penis yang hitam dan tak dikhitan.
Jarinya masuk ke dalam vaginaku. Aku tersentak dan mengerang karena kenikmatan. Dia juga menciumi seluruh tubuhku. Balan benar-benar pandai dan tahu cara memperlakukan seorang perempuan. Aku makin tak tahan. Balan lalu menjilati vaginaku…. Aku pun memohon. Aku benar-benar tak tahan.
“Balan cepat….”
Lalu Balan memasukkan batangnya yang sudah sangat keras ke dalam vaginaku yang sudah basah kuyup rasanya. Dalam hal ini pun dia sangat pandai… dimasukkannya pelan-pelan, tarik-keluar tarik-keluar. Sedaaap sekali rasanya…. Tuhan saja yang tahu. Batangnya sangat besar sehingga penuhlah rasanya lubang kemaluanku. Aku mengangkat punggung setiap kali Balan menghenyakkan batangnya.
Setelah itu aku seperti orang gila saja. Tak pernah aku merasakan kenikmatan seperti itu. Lebih kurang lima menit aku merasa seperti mau kencing. Aku tahu aku sudah orgasme. Ooohh… nikmat sekali rasanya… kutarik badan Balan dan kudorong punggungku ke atas. Lalu kulilitkan kakiku ke pinggang Balan. Balan pun saat itu menghentak lagi dengan kuat….
Aku seperti meraung waktu itu. Sedappp… lalu muncratlah… Setelah terpancur air maninya, satu menit kami tak bergerak. Hanya saling berpelukan dengan erat. Nafas kami terengah-engah. Pandanganku nanar seakan terbang melayang ke langit ketujuh. Selama beberapa saat aku merasakan ketenangan, kenyamanan, dan perasaan puas bercampur aduk. Vaginaku terasa sangat panas dan basah kuyup. Penis Balan berdenyut-denyut di dalam alat kelaminku.
Setelah itu Balan menarik keluar batangnya dari dalam vaginaku… Ia tampak seperti ular sawah yang tertidur setelah selesai menyantap mangsanya…. terkulai.
Balan lalu berkata sambil mengecup dahiku, “Terima kasih akak!”
Aku tersenyum senang dan berbaring bugil bersamanya di depan TV. Tangan Balan melingkari leherku yang telanjang. Kurebahkan kepalaku di dadanya. Lalu sebelah tanganku menggapai kemaluan Balan yang masih basah setelah selesai digunakan untuk menyetubuhiku. Aku memandangi dan mengagumi batangnya yang kuncup dan begitu perkasa. Kubelai-belai penis Balan dengan lembut. Sementara itu bibirku menciumi dadanya yang hitam bidang dan dipenuhi rambut. Balan sendiri masih terbaring mengumpulkan kembali tenaganya tapi tampak jelas kalau ia sangat senang dengan perlakuanku.
Dibelai-belainya punggungku yang putih mulus dan juga rambutku yang hitam panjang. Dia tersenyum sambil memandangiku.
Aku terus mengusap-usap kemaluannya yang panjang dan kuncup itu. Dalam waktu yang tak berapa lama, aku bisa merasakan batang yang hitam itu sedikit demi sedikit mengeras kembali karena belaian dan rangsanganku. Senang sekali melihatnya…!
Sebelum suamiku dan kawan-kawannya kembali, Balan masih sempat menyetubuhiku sekali lagi. Kami berdua memang sama-sama ingin melakukannya lagi. Persetubuhan ronde kedua ini berlangsung cukup singkat. Dalam waktu 5 menit aku sudah berhasil mencapai orgasme. Beberapa detik kemudian Balan pun menggeram dan memuntahkan air maninya kembali di dalam rahimku. Aku belum pernah merasakan sensasi dan kebahagiaan seperti ini sebelumnya. Karena itu setelah Balan selesai menyetubuhiku untuk kedua kalinya, aku langsung memeluk dan mencium bibirnya dengan ikhlas sebagai tanda terima kasih.
Kami mendengar suara Trooper memasuki pekarangan rumah tepat saat aku baru saja mengenakan kembali baju kurungku. Untunglah tadi begitu selesai ronde kedua Balan langsung menyuruhku bergegas berpakaian kembali tanpa kami sempat membersihkan diri dulu. Rupanya benarlah sarannya. Sambil mengenakan tudungku, aku segera menyiapkan hidangan di meja makan sementara Balan duduk di depan TV seolah tak pernah terjadi apa pun.
Kalau kupikir-pikir dengan akal sehat, sungguh nekat apa yang telah kulakukan tadi bersama Balan! Apalagi kalau kuingat pintu rumah kami pun dalam keadaan terbuka lebar! Untung saja tak ada seorang pun yang datang saat kami bersetubuh tadi… Kebetulan lokasi rumah kami memang agak jauh dari para tetangga maupun jalan raya.
Apa yang kami berdua lakukan tadi sebenarnya relatif sangat singkat. Kalau dihitung sejak Balan keluar dari kamar mandi sampai kami berpakaian kembali total waktunya hanya sekitar setengah jam. Walaupun singkat tapi benar-benar memuaskan dan menegangkan!
Aku agak gugup sebetulnya waktu melayani suamiku dan kawan-kawannya di meja makan. Maklum, inilah pertama kalinya aku berselingkuh terhadap suamiku. Apalagi lelaki yang baru saja menyetubuhiku ikut duduk pula semeja bersama kami. Aku pun masih merasakan air mani Balan mengalir keluar dari vaginaku karena aku belum sempat membersihkan diri. Untunglah Balan orangnya sangat periang dan banyak bicara. Suamiku dan kawan-kawannya lalu asyik makan sambil mengobrol dengan serunya. Sementara aku sendiri tidak terlalu banyak bicara karena masih terbayang-bayang baru saja disetubuhi secara hebat oleh Balan.
Cerita Dewasa | Nikmatnya Di Sodomi Sama Teman Papaku. Begitu suamiku mengecup dahiku berpamitan dan pergi bersama kawan-kawannya, aku segera mengunci pintu dan melepas semua pakaianku. Aku bermasturbasi membayangkan persetubuhanku bersama Balan tadi. Sungguh luar biasa dan menegangkan!
Aku jadi ingin kembali bersetubuh dengan Balan tapi dia belum ada lagi tugas outstation setelah kejadian itu. Itulah pertama kalinya aku merasakan batang lelaki lain selain milik suami. Aku merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa. Jadi timbul keinginan untuk merasakan batang yang lain lagi…..
Bibiku, Nafsu Seks Yang Hot Abizz
Cerita Dewasa | Bibiku Napsu Yg Hot Habis - Bermula dari 5 tahun silam, ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di Jakarta saat itu umurku baru 18 tahun dan baru lulus SMA. Sebagai seorang pemuda perantau yang masih lugu, saya ke pulau Jawa untuk melanjutkan studi dan mengadu nasib. Paman dan Bibi yang tinggal di sebuah kota kecil B sebelah timur Jakarta. Dengan berbekal alamat rumah Paman, saya memutuskan untuk langsung berangkat ke kota B dengan menggunakan bis.
Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku, pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.
Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus, Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar, tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku, aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan, setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali, hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar, shut bibiku keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun, tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku ih… kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik, selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali, ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan
posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku, setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik , akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan, pada saat ****** ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.
Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.
“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”
Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.
Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.
“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.
Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.
“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.
Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.
“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.
Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.
“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.
Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka
Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi, sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah, sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.
Tiba di kota B sudah menjelang sore hari, kedatanganku disambut dengan baik oleh Paman dan bibiku, sudah sebulan aku tinggal dirumah mereka dan aku diperlakukan sangat baik oleh mereka maklum mereka tidak memiliki anak, sehari-hari kusibukan diriku dengan membantu bibik berbelanja kebutuhan warung di agen sambil menunggu panggilan kerja, selama aku tinggal dirumah mereka ku perhtikan Pamanku sangat jarang berada di rumah tekadang dalam seminggu hanya sekali pamanku berada di rumah, saat itu tidak ada dalam pikiranku kalau paman memiliki dua isteri karena yang kutahu hanya Bibik lah isteri Paman satu-satunya dan aku pikir mungkin karena kesibukan Paman sebagai sopir Ekspedisi lah yang membuat Paman jarang pulang, menginjak bulan kedua aku mulai merasakan ada perubahan di rumah paman dan bibiku, pada suatu malam ketika Pamanku pulang kerumah setelah seminggu tidak pulang, ku dengar keributan antara Paman dan Bibiku saat itu kudengar Bibi menuduh Paman telah membohongi dirinya dan telah kawin lagi dengan wanita lain, hanya itu yang aku dengar dari keributan antara bibi dan pamanku selebihnya aku tutup kuping dan ngeloyor masuk kamar untuk tidur.
Hari-hari berikutnya kulihat Bibiku tampak murung dan lebih banyak mengurung diri di kamarnya sedangkan Pamanku sebagaimana kebiasaannya tidak pernah ada dirumah otomatis kegiatan toko kelontong dirumah aku yang ngurus, Pada Suatu malam setelah menutup pintu toko kulihat bibiku keluar dari kamarnya menggunakan daster tipis dengan wajah sendu memanggilku mengajak aku ngobrol sambil nonton TV, pada saat ngobrol tersebut ku coba menghibur Bibiku sambil melaporkan keuangan toko, namun kulihat sepertinya Bibiku kurang respon terhadap obrolanku dan lebih banyak melamun, kemudian kuberanikan diriku untuk bertanya kepada Bibiku apa yang sebenarnya terjadi dengan harapan aku dapat membantunya, tiba-tiba Bibiku menangis kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya bahwa ternyata Pamanku telah kawin lagi dengan wanita lain dan sudah memiliki anak umur 2 tahun dari wanita tersebut, sambil mendekatinya kucoba menghibur bibiku untuk bersabar, tiba-tiba bibiku memeluku da tangisnya makin menjadi-jadi dalam tangisnya ia berkata lebih baik mati daripada dimadu dengan Jablay, kuusap-usap punggungnya sambil ku menasehatinya agar bersabar, bibiku makin memelukku dengan kencang, aku yang selama ini gak pernah dipeluk perempuan, pelukan erat bibiku tersebut membuat nafsuku berdiri, aku yang selama ini sering membayangkan bibiku dan mengintip bibiku ketika mandi, di usianya yang ke 37 bibiku masih terlihat gempal dan cantik mungkin karena bibi belum pernah hamil dan melahirkan, hilang ras ibaku terhadap bibi dan aku mulai berani untuk mengalihkan usapanku dari pungung dan kerambutnya dan daerah leher, dari cerita teman-temanku sewaktu SMA bahwa wanita apabila dibelai didaerah leher dan daerah sekitar kuping maka akan terangsang dan trik tersebut aku coba pada bibi, dibelai seperti itu bibi hanya diam namun tidak berapa lama tiba-tiba bibiku mendorongku sehingga tertidur disopa kemudian menarik celana pendekku berikut kolornya sehingga kontolku yang sudah berdiri tegak keluar dan tanpa basa-basi lagi kemudian memegang dan mengulum kontolku, aku sempat kaget dengan ulah bibiku tersebut, aku gak mengerti apa sebab bibiku berbuat seperti itu apakah karena belianku atau sebab lain, karena kuluman bibi dikontolku sangat nikmat akhirnya kuputuskan untuk mnikmati saja toh selama ini hal ini yang aku inginkan, setelah puas mengulum kontolku kira-kira 5 (lima) menit lamanya kemudian bibiku melepaskan kulumannya dan berdiri melepaskan daster berikut celana dalam dan BH yang dikenakannya, aku hanya tertegun menikmati pemandangan indah tubuh bibiku, kulihat memeknya yang dihiasi bulu yang agak tebal dan buah dadanya yang masih tegak berdiri maklum gak pernah dipake untuk nyusui bayi, kemudian bibiku meminta aku untuk berdiri dari sopa setelah aku berdiri bibiku gentian rebahn di sopa sambil mengangkangkn pahanya terlihat lubng memeknya yang merah merekah dan telihat sudah basah, kemudian bibiku meminta aku untuk segera memasukkan kontolku kelubang memeknya, karena aku sebelumnya gak pernah punya pengalaman dalam hal ngentot tanpa ba.. bi ..bu lagi aku masukkan kontoku kedalam memek bibiku sesuai dengan perintahnya, ketika kontolku masuk terasa memek bibi enak sekali, hangat dan sempit, sambil mendesah nikmat bibiku meminta aku untuk memompa kontolku didalam memeknya setelah menggenjotnya kurang lebih 10 menit tiba-tiba kurasakan ada desakan dari dalam kontolku yang ingin keluar setengah tersengal-sengal menahan nikmat kukatakan pada bibiku akua mau keluar, shut bibiku keluarkan didalam saja Wan ….aaah bibi juga ah…ahh mau keluar, bebarengan dengan semprotan air maniku yang menyembur didalam memeknya, bibi mergang dan mendesah ahh…ahh bibi keluar saying, setelah itu kami berpakaian dan duduk di sopa seperti semula dengan perasaan tak karuan kucoba memint maaf kepada bibi karena aku telah berani berbuat lancang menyetubuhinya, namun dijawab Bibi …gak perlu minta maaf Wan, Bibi juga menikmati kok, toh selama ini bibi juga kesepian karena sering ditinggal Pamanmu, selain itu Bibi juga ingin balas dendam sama Pamanmu dan ingin membuktikan bahwa Bibi juga bias Hamil dan tidak mandul, mendengar hal tersebut aku hanya tertegun, tiba-tiba bibiku menepuk pundakku kamu menyesal ya Wan keperjakaanmu bibi renggut, enggak kok Bik selama ini aku sering menghayal dapat meniduri bibik bahkan kalau onani juga yang Iwan hayalkan adalah Bibi, habis bibi cantik dan montok sih jawbaku, dengan manja bibiku mencubit pahaku ih… kamu nakal masak bibik sendiri kamu hayalin, … ya udah mulai sekarng kamu gak usah ngayal lagi kamu bias langsung ngajak Bibi begituan kata bibiku, yang benar bik aku boleh gitu lagi dengan bibik kataku,…. Iya jawab bibiku mulai malam ini kamu tidur sama bibik, selanjutnya bibiku mengajakku ke kamar mandi untuk buang air kecil, sampai dikmr mandi tanpa menutup pintu dan tanpa segan segan lagi bibiku langsung jongkok dan pipis didepanku kulihat memeknya yang tadi aku sogok-sogok pake kontolku merekah indah mengeluarkan air kencing membuat kontolku bangun kembali, ih..ih pengen lagi yah kok bangun udah nanti di kamar aja tolong ambilkan air untuk cebok Bibik Wan kata bibiku mengagetkan aku yang lagi horni melihat memeknya, selesesai buag air kecil sambil berpelukan kami masuk kedalam kamar tidur ku yang letaknya tidak jauh dari kamar mandi didalam kamar kami masing-masing langsung membuka pakaian yang dikenakan kemudian bibi rebahan di atas ranjang dengan
posisi kaki mengangkang kemudian diikuti aku dengan posisi diatas seperti akan menindihnya tidak seperti sebelumnya yang langsung memasukan kontolku kedalam memeknya kali ini aku mulai dengan mencium bibirnya dan dibalas oleh bibik sedangkan tnganku meremas buah dadanya dan tangan bibi membelai mesra kontolku, setelah puas berciuman kemudian aku turun menghisap putting susu bibik, bibik hanya bias meracau Huh… hah… hah enak saying terus hisap saying setelah puas menghisap dan meremas kedua putting susunya perhatianku mulai tertuju kepada memeknya yang sudah banjir dengan cairan yang keluar dari memeknya kemudian kudekatkan hidungku tercium bau memek yang sangat merangsang aku selanjutnya kujilat memeknya dan terasa asin putting susu kemudian sambil ku rojok-rojok memeknya menggunakan dujari tangan kanan ku kuhisap itil Bibik , akibat perbuatan ku terhadap memeknya, gerakan Bibik tubuh makin gak karuan sambil menggelinjal kekanan dn kekiri bibik meracau Aduh… Wan enak sekli Bibik Gak tahan sayng Bibik gak pernah diginiin sama Pamanmu sayang cepat sayang masukkan kontomu Bibik udah gak tahan ahh…ahh…ahh, setelah puas menghisap itil dan merojok-rojok lubang memek Bibik kemudian kuarahkan kontolku yang berdiri tegak ke memek Bibik dan menekannya pelan, pada saat ****** ku masuk kedalam memeknya, Bibik meracau dengan mengatakan “Teruss.. Wan..! Tekan..! Huh.. hah.. huh.. hahh.. ditekan.. enakk sekali.. Bibik rasanya.. nikmatt.. teruss.., Bibik udah mau nyampen nih.. peluk Bibik yang erat Wan..!” desahnya mengiringi gerakan kami.
Sementara itu saya merasakan makin kencang jepitan vagina Bibik.
“Saya udahh.. mauu.. jugaa.. Bik..! Goyang.. Bik.., goyang..!”
Dan akhir.., pembaca dapat merasakannya sendiri. Akhirnya kami terkulai lemas sambil tidur berpelukan.
Jam 7 Pagi kami bangun, dan kemudian mandi bersama. Saya meminta Bibik menungging, dan saya mengusap pantat dan vaginanya dengan baby oil. Rupanya usapan saya tersebut membuat Bibik kembali horny, dan meminta saya untuk memasukkan kembali ****** saya dengan posisi menungging. Tangan saya mempermainkan kedua putingnya.
“Teruss.. ohh.. teruss.. yang dalam Wan..! Kok begini Bibik rasa lebih enak..!” katanya.
“Bibik goyang dong..!” pinta saya.
Sambil pantatnya digoyangkan ke kiri dan ke kanan, saya melakukan gerakan tarik dan masuk.
“Oohh.. ahh.. uhh.. nikmat Wan.. terus..!” desahnya.
Akhirnya Bibik minta ke kamar, dan mengganti posisi saya telentang. Bibik duduk sambil menghisap putingnya.
“Ohh.. uhh.. nikmat Wan..!” katanya.
Kadang dia menunduk untuk dapat mencium bibir saya.
“Bibik.. udahh.. mau nyampe lagi Wan.. uhh.. ahh..!” katanya menjelang puncak kenikmatannya.
Dan akhirnya saya memuntahkan sperma saya, dan kami nikmati orgasme bersama. Hari itu kami lakukan sampai 3 kali, dan Bibik benar-benar menikmatinya seangkan toko hari itu sengaja tidak buka
Tak terasa sudah tiga bulan perselingkuhan aku dengan Bibik tersebut sudah berjalan tanpa diketahui oleh Pamanku atau orang lain karena sejak kejadian rebut dengan Pamanku, Paman hanya sekali datang kerumh untuk meminta maaf sama Bibik namun Bibik tidak mau memaafkannya dan mengusir Pamanku untuk pergi, sejak kepergian Pamanku, aku dan Bibik semakin bebas, hamper setiap ada kesempatan kami melakukannya hinga akhirnya Bibik hamil karena aku, aku meminta bibiku untuk menggugurkan kandungannya namun bibik menolaknya dengan alasan sudah lama dia mendambakan seorang anak dan dia senang dapat membuktikan ke pada Pamanku bahwa yang mandul sebenarnya bukan Bibik tapi Paman dan anak yang lahir dari isteri kedua Paman tersebut bukan anak Paman melainkan anak orang lain tetapi hingga anak aku dan bibiku tersebut lahir dan sekarang sudah berumur 2 tahun Paman tidak pernah kembali kerumah, sampai sekarang aku masih setia menemani Bibikku dan sesuai dengan permintaan Bibikku, aku tidak kerja melainkan mengurus toko yang sekarang sudah menjadi Toko besar atau Agen, dari penghasilan toko tersebut aku dapat membiayai kehidupan ku dengan bibik dan anakku bahkan sekarang aku sudah hidup mapan.
Erna, Siswi SMA Korban Penindasan Teman
Erna, Siswi SMA Korban Penindasan Teman. Sebelum pindah ke kota kecil itu, Erna bersekolah di sebuah sekolah internasional di Jakarta. Namun karena ayahnya dipindahtugaskan ke kota kecil itu, mau tidak mau Erna harus ikut pindah ke sana. Di kota itu tidak ada sekolah yang cukup baik, sehingga terpaksa Erna masuk ke sebuah sekolah negeri yang terkenal dengan keberandalan anak-anaknya.
Hari pertama masuk sekolah, seluruh mata menatap kepada Erna. Bagaimana tidak, gadis itu berkulit putih mulus dan terawat, tidak seperti mayoritas gadis-gadis di sekolah itu. Mukanya imut menggemaskan, badannya yang tidak terlalu tinggi didukung oleh payudara dan pantat yang terbilang cukup montok dibandingkan ukuran tubuhnya yang mungil.
Tidak hanya murid-murid, para guru di sekolah itu juga kagum dengan kecantikan Erna. Mungkin karena alasan itulah Erna selalu mendapatkan nilai yang lebih baik daripada teman-temannya. Hal inilah yang menyebabkan murid-murid populer di sekolah itu mulai benci kepada Erna, karena ia selalu mendapatkan perhatian lebih dari guru-guru dan kakak kelas.
Nuno adalah teman sekelas Erna. Sebelum kehadiran Erna, ia adalah primadona di kelas itu. Ia merasa posisinya tergeser oleh Erna, sehingga ia pun merencanakan niat balas dendam. Ia mengumpulkan teman-temannya, tiga orang perempuan dan tiga orang pria, untuk mengerjai Erna sepulang sekolah.
Hari itu, Nuno dan teman-temannya meminta Erna untuk tinggal di kelas sepulang sekolah, dengan alasan ingin kerja kelompok. Saat Nuno dan beberapa temannya sudah berkumpul di ruang kelas, tiba2 mereka mengunci pintu ruangan itu dan menutup semua tirai. Dengan cepat mereka merekatkan plester ke mulut Erna sebelum ia sempat berteriak. Mereka mendorong Erna yang tidak sanggup melawan karena badannya yang mungil itu ke atas meja, sehingga mulai dari pinggul hingga kepalanya terlungkup di atas meja. Kedua tangan dan kaki Erna diikat ke kaki-kaki meja kayu itu, sehingga Erna tidak bisa berkutik.
Nuno pun memulai pembicaraannya, “Udah cukup lo mencuri perhatian di sekolah ini, Na, sekarang saatnya lo ngerasain, apa akibatnya kalo berani-berani nyaingin kita!”
Salah satu teman Nuno, yang bernama Astuti, lalu mencengkeram pinggul Erna, lalu memeloroti rok seragam yang dikenakannya. Dengan posisi menungging di atas meja seperti itu, pantat Erna yang montok tampak sangat menggairahkan, tertutup oleh celana dalam yang berwarna putih.
“Coba kalo anak nakal hukumannya diapain?” tanya Nuno.
“Pukulin pantatnya!” sahut teman-temannya.
Kemudian Astuti merobek celana dalam Erna dengan kasar, sehingga dua bulatan daging yang tampak kenyal itu kini terpampang jelas di hadapan teman-temannya. Anak-anak pria di kelas itu pun mengomentari pantat Erna yang sekal dan putih itu. Merasa dipermalukan di hadapan teman sekelasnya, Erna mulai menangis dan meronta minta tolong, namun ikatan di tubuhnya dan plester di mulutnya menyebabkan ia tidak dapat berkutik.
Salah satu murid pria yang bernama Anto lalu mengambil penggaris kayu sepanjang 50 cm yang biasa dipakai guru untuk membuat garis di papan tulis. Membayangkan apa yang akan menimpa dirinya, Erna pun mulai mengguncang-guncangkan tubuhnya, tanpa berhasil melepaskan dirinya. Ketakutannya itu terjawab ketika Anto memukulkan penggaris itu keras-keras ke pantat Erna. Bunyi “plak” yang nyaring menggema di kelas yang sunyi itu, disambut jeritan tertahan yang keluar dari mulut Erna. Bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memukulinya dengan cara seperti itu. Teman-teman Nuno pun bergantian memukuli kedua bongkahan pantat Erna dengan penggaris kayu itu, meninggalkan bekas-bekas merah di pantat Erna yang mulus itu.
Setelah puluhan pukulan penggaris mendarat di bongkahan pantat Erna, akhirnya penggaris itu patah karena dipukulkan terlalu keras. Masih belum puas, murid-murid pria pun melepaskan ikat pinggang mereka, lalu mencambuki pantat dan punggung Erna dengan ikat pinggang kulit mereka. Tangisan Erna semakin menjadi-jadi karena rasa sakit luar biasa yang ia rasakan. Nuno dan teman-teman perempuannya tersenyum puas melihat penderitaan Erna yang selama ini mencuri popularitas mereka di sekolah. Tidak lupa mereka merekam adegan memalukan itu supaya Erna tidak mengadukan hal ini ke siapa-siapa.
Setelah puas memukuli dan mencambuki tubuh Erna yang malang itu, mereka mengambil spidol dan mencoret-coret punggung, pantat, dan paha Erna dengan kata-kata kasar. Para murid pria memanfaatkan kesempatan itu untuk meremas-remas dan sesekali memukuli bagian-bagian pribadinya. Mereka melarang Erna menghapus coretan itu hingga keesokan harinya. Kemudian Nuno menarik bra yang dipakai Erna dari belakang hingga ikatannya terputus dan bra itu terlepas. Bra dan celana dalam Erna lalu dilemparkan kepada murid-murid pria yang langsung memperebutkannya dan mencium-ciumi pakaian dalam Erna tersebut.
Salah satu dari mereka memiliki ide brilian. Ia mengambil sekotak pin yang biasa digunakan untuk menempelkan kertas di papan pengumuman. Pin itu disodorkan di depan muka Erna, yang menggeleng dengan penuh rasa ngeri akan apa yang kelak akan diperbuat teman-teman bejatnya itu. Kemudian anak-anak itu dengan brutal menancapkan belasan pin tersebut ke bongkahan pantat Erna yang sudah penuh dengan bekas cambukan itu, membuat tangisan Erna semakin menjadi-jadi. Pin-pin yang sudah ditancapkan kemudian dicabut kembali, meninggalkan bekas luka yang meneteskan darah. Kemudian Astuti mengambil beberapa buah jeruk nipis yang dijual di kantin, lalu meneteskannya ke bekas luka di pantat Erna. Erna merasakan perih yang luar biasa, tanpa bisa menghentikan perbuatan teman-temannya itu.
Setelah puas, Nuno dan teman-teman perempuannya meninggalkan kelas itu. Namun teman-teman prianya belum puas. Mereka bersama-sama mengocok penis mereka sambil memandangi tubuh Erna yang sempurna itu. Hari itu adalah saat pertama Erna melihat penis seorang lelaki. Maklum, ia adalah seorang anak yang sangat menjaga kesuciannya. Beberapa di antara mereka juga memaksa Erna untuk mengulum penis mereka, setelah terlebih dahulu melepas plester di mulut Erna. Erna pun menggeleng enggan untuk membuka mulutnya, namun salah satu pria menyodokan patahan penggaris kayu tadi ke dalam lubang pantantnya, sehingga Erna terpaksa membuka mulutnya dan menjerit. Anak-anak itu lalu memuncratkan spermanya di dalam mulut serta di wajah Erna. Anak-anak yang lain memeperkan sisa sperma mereka di sekujur tubuh Erna.
Mendengar suara teriakan Erna yang sedang dilecehkan beramai-ramai, tiga orang satpam sekolah itu bergegas ke ruang kelas Erna. Mereka pun kaget melihat pemandangan di depan mata mereka: seorang gadis cantik yang telanjang dan terikat di atas meja, dikerumuni oleh beberapa siswa lelaki. Para satpam itu kemudian mengusir para siswa lelaki itu keluar dari kelasnya. Sekarang di kelas itu hanya ada Erna dan tiga orang satpam yang berperawakan tinggi besar dan sangar. Para satpam itu melepaskan ikatannya, melepaskan penggaris kayu yang tertancap di pantatnya, mengambil air, lalu membersihkan sperma yang mengotori sekujur tubuh Erna. Erna merasa lega karena berpikir bahwa satpam-satpam itu akan membebaskannya. Namun pikirannya berubah saat ia menyadari satpam-satpam itu meremas-remas payudara Erna saat membersihkan sisa sperma di bagian itu. Mereka keasyikan meraba-raba tubuh Erna, sehingga timbul niat mereka untuk memperkosa gadis malang itu.
Dua orang satpam kemudian memegangi kedua tangan Erna, sementara ketua dari tim satpam itu melepaskan pakaiannya sendiri, menunjukan batang penisnya yang ukurannnya berkali-kali lipat dari ukuran penis teman-teman lelaki Erna.
“Jangan, jangan, ampun Pak, saya sudah cukup menderita,” ujar Erna lirih.
Tentu tidak ada pria normal yang mau melepaskan gadis mungil secantik Erna begitu saja. Tanpa basa-basi, satpam pertama pun menusukan penisnya ke vagina Erna, garis sempit yang dikelilingi rambut-rambut halus yang baru tumbuh itu.
“AAAAAKH sakit Pak ampunnn, lepaskan!” teriak Erna.
“Gila enak banget nih memek perawan, sempitnya minta ampun!” satpam itu merancau tanpa mengindahkan permintaan Erna.
Dengan brutal satpam itu menggenjot vagina Erna, hingga payudaranya berguncang hebat. Selain menahan rasa sakit luar biasa pada vaginanya, Erna juga memikirkan masa depannya yang hancur seketika. Teringat wejangan ayahnya untuk menjaga keperawannya hingga menikah kelak. Ayahnya memang sangat ketat dalam menjaga putrinya. Bahkan cici Erna yang lebh tua beberapa tahun diusir dari rumah karena ketahuan melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Erna pun takut akan mengalami kejadian yang serupa. Bagaimana bila ayahnya tidak percaya kalau dirinya diperkosa? Pikiran Erna dibuyarkan saat satpam itu mencengkeram dan meremas payudara Erna kuat-kuat.
“Gua udah mau keluar nih!”
“Please jangan di dalam Pak, saya mohon!”
Tentu saja perkataan Erna itu tidak digubris. Satpam itu memuncratkan spermanya ke rahim Erna. Setelah mencabut penisnya dari vagina Erna, terlihat luapan sperma dan darah perawan yang keluar dari vagina Erna yang membengkak akibat diperkosa dengan brutal. Setelah itu satpam-satpam lainnya bergantian memperkosa Erna. Mereka bahkan memanggil teman-temannya untuk bersama-sama menikmati tubuh Erna, mulai dari petugas kebersihan hingga penjaga kantin. Total belasan lelaki dewasa memperkosa tubuh Erna yang malang pada hari itu. Erna diperkosa bukan hanya di vaginanya, namun juga di mulut dan anusnya, bahkan ketiga lubang itu dimasuki secara bersamaan. Ia diperkosa dalam keadaan terlentang, menungging, berdiri, bahkan kedua tangannya digantung ke langit-langit kelas itu, lalu vagina dan anusnya diperkosa secara bersamaan.
Mereka juga tidak segan-segan untuk menyakiti tubuh Erna. Beberapa orang mengambil penjepit kertas berwarna hitam dari koperasi sekolah, lalu menggunakannya untuk menjepit kedua puting susu Erna, bahkan mereka juga menjepit clitoris dan bibir vagina Erna. Para petugas kebersihan menusukan gagang sapu mereka ke vagina dan anus Erna, sehingga bagian-bagian sensitif itu mengucurkan darah. Seluruh tubuh Erna yang putih mulus itu kini penuh dengan bekas pukulan, tamparan, cambukan, dan cupangan, baik oleh teman-teman lelakinya, maupun oleh para petugas sekolah itu. Setelah tubuhnya disiksa habis-habisan dan dimasuki belasan penis, Erna pun tidak sadarkan diri.
***
ada yang mau bikin lanjutannya gan? apa yg terjadi pada Erna selanjutnya? apakah mereka akan melepaskan Erna begitu saja?
Hari pertama masuk sekolah, seluruh mata menatap kepada Erna. Bagaimana tidak, gadis itu berkulit putih mulus dan terawat, tidak seperti mayoritas gadis-gadis di sekolah itu. Mukanya imut menggemaskan, badannya yang tidak terlalu tinggi didukung oleh payudara dan pantat yang terbilang cukup montok dibandingkan ukuran tubuhnya yang mungil.
Tidak hanya murid-murid, para guru di sekolah itu juga kagum dengan kecantikan Erna. Mungkin karena alasan itulah Erna selalu mendapatkan nilai yang lebih baik daripada teman-temannya. Hal inilah yang menyebabkan murid-murid populer di sekolah itu mulai benci kepada Erna, karena ia selalu mendapatkan perhatian lebih dari guru-guru dan kakak kelas.
Nuno adalah teman sekelas Erna. Sebelum kehadiran Erna, ia adalah primadona di kelas itu. Ia merasa posisinya tergeser oleh Erna, sehingga ia pun merencanakan niat balas dendam. Ia mengumpulkan teman-temannya, tiga orang perempuan dan tiga orang pria, untuk mengerjai Erna sepulang sekolah.
Hari itu, Nuno dan teman-temannya meminta Erna untuk tinggal di kelas sepulang sekolah, dengan alasan ingin kerja kelompok. Saat Nuno dan beberapa temannya sudah berkumpul di ruang kelas, tiba2 mereka mengunci pintu ruangan itu dan menutup semua tirai. Dengan cepat mereka merekatkan plester ke mulut Erna sebelum ia sempat berteriak. Mereka mendorong Erna yang tidak sanggup melawan karena badannya yang mungil itu ke atas meja, sehingga mulai dari pinggul hingga kepalanya terlungkup di atas meja. Kedua tangan dan kaki Erna diikat ke kaki-kaki meja kayu itu, sehingga Erna tidak bisa berkutik.
Nuno pun memulai pembicaraannya, “Udah cukup lo mencuri perhatian di sekolah ini, Na, sekarang saatnya lo ngerasain, apa akibatnya kalo berani-berani nyaingin kita!”
Salah satu teman Nuno, yang bernama Astuti, lalu mencengkeram pinggul Erna, lalu memeloroti rok seragam yang dikenakannya. Dengan posisi menungging di atas meja seperti itu, pantat Erna yang montok tampak sangat menggairahkan, tertutup oleh celana dalam yang berwarna putih.
“Coba kalo anak nakal hukumannya diapain?” tanya Nuno.
“Pukulin pantatnya!” sahut teman-temannya.
Kemudian Astuti merobek celana dalam Erna dengan kasar, sehingga dua bulatan daging yang tampak kenyal itu kini terpampang jelas di hadapan teman-temannya. Anak-anak pria di kelas itu pun mengomentari pantat Erna yang sekal dan putih itu. Merasa dipermalukan di hadapan teman sekelasnya, Erna mulai menangis dan meronta minta tolong, namun ikatan di tubuhnya dan plester di mulutnya menyebabkan ia tidak dapat berkutik.
Salah satu murid pria yang bernama Anto lalu mengambil penggaris kayu sepanjang 50 cm yang biasa dipakai guru untuk membuat garis di papan tulis. Membayangkan apa yang akan menimpa dirinya, Erna pun mulai mengguncang-guncangkan tubuhnya, tanpa berhasil melepaskan dirinya. Ketakutannya itu terjawab ketika Anto memukulkan penggaris itu keras-keras ke pantat Erna. Bunyi “plak” yang nyaring menggema di kelas yang sunyi itu, disambut jeritan tertahan yang keluar dari mulut Erna. Bahkan ayahnya sendiri tidak pernah memukulinya dengan cara seperti itu. Teman-teman Nuno pun bergantian memukuli kedua bongkahan pantat Erna dengan penggaris kayu itu, meninggalkan bekas-bekas merah di pantat Erna yang mulus itu.
Setelah puluhan pukulan penggaris mendarat di bongkahan pantat Erna, akhirnya penggaris itu patah karena dipukulkan terlalu keras. Masih belum puas, murid-murid pria pun melepaskan ikat pinggang mereka, lalu mencambuki pantat dan punggung Erna dengan ikat pinggang kulit mereka. Tangisan Erna semakin menjadi-jadi karena rasa sakit luar biasa yang ia rasakan. Nuno dan teman-teman perempuannya tersenyum puas melihat penderitaan Erna yang selama ini mencuri popularitas mereka di sekolah. Tidak lupa mereka merekam adegan memalukan itu supaya Erna tidak mengadukan hal ini ke siapa-siapa.
Setelah puas memukuli dan mencambuki tubuh Erna yang malang itu, mereka mengambil spidol dan mencoret-coret punggung, pantat, dan paha Erna dengan kata-kata kasar. Para murid pria memanfaatkan kesempatan itu untuk meremas-remas dan sesekali memukuli bagian-bagian pribadinya. Mereka melarang Erna menghapus coretan itu hingga keesokan harinya. Kemudian Nuno menarik bra yang dipakai Erna dari belakang hingga ikatannya terputus dan bra itu terlepas. Bra dan celana dalam Erna lalu dilemparkan kepada murid-murid pria yang langsung memperebutkannya dan mencium-ciumi pakaian dalam Erna tersebut.
Salah satu dari mereka memiliki ide brilian. Ia mengambil sekotak pin yang biasa digunakan untuk menempelkan kertas di papan pengumuman. Pin itu disodorkan di depan muka Erna, yang menggeleng dengan penuh rasa ngeri akan apa yang kelak akan diperbuat teman-teman bejatnya itu. Kemudian anak-anak itu dengan brutal menancapkan belasan pin tersebut ke bongkahan pantat Erna yang sudah penuh dengan bekas cambukan itu, membuat tangisan Erna semakin menjadi-jadi. Pin-pin yang sudah ditancapkan kemudian dicabut kembali, meninggalkan bekas luka yang meneteskan darah. Kemudian Astuti mengambil beberapa buah jeruk nipis yang dijual di kantin, lalu meneteskannya ke bekas luka di pantat Erna. Erna merasakan perih yang luar biasa, tanpa bisa menghentikan perbuatan teman-temannya itu.
Setelah puas, Nuno dan teman-teman perempuannya meninggalkan kelas itu. Namun teman-teman prianya belum puas. Mereka bersama-sama mengocok penis mereka sambil memandangi tubuh Erna yang sempurna itu. Hari itu adalah saat pertama Erna melihat penis seorang lelaki. Maklum, ia adalah seorang anak yang sangat menjaga kesuciannya. Beberapa di antara mereka juga memaksa Erna untuk mengulum penis mereka, setelah terlebih dahulu melepas plester di mulut Erna. Erna pun menggeleng enggan untuk membuka mulutnya, namun salah satu pria menyodokan patahan penggaris kayu tadi ke dalam lubang pantantnya, sehingga Erna terpaksa membuka mulutnya dan menjerit. Anak-anak itu lalu memuncratkan spermanya di dalam mulut serta di wajah Erna. Anak-anak yang lain memeperkan sisa sperma mereka di sekujur tubuh Erna.
Mendengar suara teriakan Erna yang sedang dilecehkan beramai-ramai, tiga orang satpam sekolah itu bergegas ke ruang kelas Erna. Mereka pun kaget melihat pemandangan di depan mata mereka: seorang gadis cantik yang telanjang dan terikat di atas meja, dikerumuni oleh beberapa siswa lelaki. Para satpam itu kemudian mengusir para siswa lelaki itu keluar dari kelasnya. Sekarang di kelas itu hanya ada Erna dan tiga orang satpam yang berperawakan tinggi besar dan sangar. Para satpam itu melepaskan ikatannya, melepaskan penggaris kayu yang tertancap di pantatnya, mengambil air, lalu membersihkan sperma yang mengotori sekujur tubuh Erna. Erna merasa lega karena berpikir bahwa satpam-satpam itu akan membebaskannya. Namun pikirannya berubah saat ia menyadari satpam-satpam itu meremas-remas payudara Erna saat membersihkan sisa sperma di bagian itu. Mereka keasyikan meraba-raba tubuh Erna, sehingga timbul niat mereka untuk memperkosa gadis malang itu.
Dua orang satpam kemudian memegangi kedua tangan Erna, sementara ketua dari tim satpam itu melepaskan pakaiannya sendiri, menunjukan batang penisnya yang ukurannnya berkali-kali lipat dari ukuran penis teman-teman lelaki Erna.
“Jangan, jangan, ampun Pak, saya sudah cukup menderita,” ujar Erna lirih.
Tentu tidak ada pria normal yang mau melepaskan gadis mungil secantik Erna begitu saja. Tanpa basa-basi, satpam pertama pun menusukan penisnya ke vagina Erna, garis sempit yang dikelilingi rambut-rambut halus yang baru tumbuh itu.
“AAAAAKH sakit Pak ampunnn, lepaskan!” teriak Erna.
“Gila enak banget nih memek perawan, sempitnya minta ampun!” satpam itu merancau tanpa mengindahkan permintaan Erna.
Dengan brutal satpam itu menggenjot vagina Erna, hingga payudaranya berguncang hebat. Selain menahan rasa sakit luar biasa pada vaginanya, Erna juga memikirkan masa depannya yang hancur seketika. Teringat wejangan ayahnya untuk menjaga keperawannya hingga menikah kelak. Ayahnya memang sangat ketat dalam menjaga putrinya. Bahkan cici Erna yang lebh tua beberapa tahun diusir dari rumah karena ketahuan melakukan hubungan seks dengan pacarnya. Erna pun takut akan mengalami kejadian yang serupa. Bagaimana bila ayahnya tidak percaya kalau dirinya diperkosa? Pikiran Erna dibuyarkan saat satpam itu mencengkeram dan meremas payudara Erna kuat-kuat.
“Gua udah mau keluar nih!”
“Please jangan di dalam Pak, saya mohon!”
Tentu saja perkataan Erna itu tidak digubris. Satpam itu memuncratkan spermanya ke rahim Erna. Setelah mencabut penisnya dari vagina Erna, terlihat luapan sperma dan darah perawan yang keluar dari vagina Erna yang membengkak akibat diperkosa dengan brutal. Setelah itu satpam-satpam lainnya bergantian memperkosa Erna. Mereka bahkan memanggil teman-temannya untuk bersama-sama menikmati tubuh Erna, mulai dari petugas kebersihan hingga penjaga kantin. Total belasan lelaki dewasa memperkosa tubuh Erna yang malang pada hari itu. Erna diperkosa bukan hanya di vaginanya, namun juga di mulut dan anusnya, bahkan ketiga lubang itu dimasuki secara bersamaan. Ia diperkosa dalam keadaan terlentang, menungging, berdiri, bahkan kedua tangannya digantung ke langit-langit kelas itu, lalu vagina dan anusnya diperkosa secara bersamaan.
Mereka juga tidak segan-segan untuk menyakiti tubuh Erna. Beberapa orang mengambil penjepit kertas berwarna hitam dari koperasi sekolah, lalu menggunakannya untuk menjepit kedua puting susu Erna, bahkan mereka juga menjepit clitoris dan bibir vagina Erna. Para petugas kebersihan menusukan gagang sapu mereka ke vagina dan anus Erna, sehingga bagian-bagian sensitif itu mengucurkan darah. Seluruh tubuh Erna yang putih mulus itu kini penuh dengan bekas pukulan, tamparan, cambukan, dan cupangan, baik oleh teman-teman lelakinya, maupun oleh para petugas sekolah itu. Setelah tubuhnya disiksa habis-habisan dan dimasuki belasan penis, Erna pun tidak sadarkan diri.
***
ada yang mau bikin lanjutannya gan? apa yg terjadi pada Erna selanjutnya? apakah mereka akan melepaskan Erna begitu saja?
Ayah Yang Perkasa
Cerita Dewasa | Ayah Yang Perkasa. Perkenalkan namaku ratna, ini adalah kejadian nyata yang kualami kira-kira pertengahan tahun 2005 yang lalu. Papaku adalah seorang pensiunan, sementara ibuku seorang wanita karier. Kejadian ini kualami saat aku sedang istirahat sepulang sekolah. Dan berlanjut terus hingga sekarang. hingga aku mempunyai seorang putri buah cintaku dengan papaku. Sementara mamaku tahunya aku dihamili oleh mantan pacarku.
Peristiwa yang kualami sejak 7 tahun yang lalu dan sampai kini masih terus terulang, entah sampai kapan aku bisa menghentikan semua ini.
Cerita ini bermula ketika aku masih duduk dibangku kelas 2 SMA, saat itu pulang sekolah aku dapati rumah dalam keadaan sepi, aku nggak tahu mama yang biasanya dirumah siang itu tidak kujumpai dan papaku memang jam segitu biasanya masih sibuk dikantor, beliau adalah seorang guru di sebuah sekolah swasta d kota MLG. Siang itu udara sangat panas, aku bergegas masuk kerumahku, aku memang setiap hari membawa kunci pintu rumah sendiri sehingga aku nggak perlu bingung seandainya aku pulang kerumah dan dirumah tidak ada orang. Aku masuk ke rumah dan langsung menuju ruang makan, aku melihat hidangan makan siang sudah disediakan oleh mama, tanpa pikir panjang, aku langsung makan dengan lahapnya, maklum aku sangat kelaparan siang itu ditambah lagi perjalan pulang kerumah dari sekolahku lumayan jauh. Selesai makan aku menuju ke kamar mandi, sekedar mencuci muka, tangan dan kakiku kemudian aku menuju ke kamarku untuk mengganti baju seragamku.
Entah kenapa siang itu tidak seperti biasanya badanku terasa lelah sekali, aku rebahkan tubuhku ditempat tidur dan mencoba untuk tidur namun aku tidak juga bisa memejamkan mataku, aku malah teringat pada pacarku, aku ingat beberapa hari yang lalu aku dipaksa melakukan hubungan intim oleh pacarku yang satu sekolah denganku, semula aku menolak tapi karena aku diancam akan diputuskan dan karena aku sangat mencintai pacarku akhirnya kamipun melakukan hubungan yang dilarang oleh agama itu. Dan siang ini tiba-tiba aku kangen sekali dengan pacarku, ingin sekali rasanya aku melakukan hubungan intim itu lagi. Aku mulai berkhayal dan gairahkupun mulai muncul. Kumasukkan tanganku kedalam celana dalamku dan mulai kumainkan jari-jariku di itilku, oh… rasanya nikmat sekali, tanganku yang satupun mulai meremas payu daraku. Siang itu aku melakukan masturbasi dikamarku karena aku tidak mampu membendung hasratku yang menggebu-gebu karena ingin bercinta. Aksiku tidak cukup sampai disitu, udara yang panas menuntunku untuk melepas seluruh pakaianku. Kubuka bajuku, celanaku, celana dalam, juga BHku. Rasanya lebih nyaman masturbasi dengan telanjang bulat. Aku terus menggelitik itilku dan sesekali memasukkan jariku kedalam memekku dan terus kurema-remas payudaraku sampai akhirnya aku klimaks. Tanpa terasa akhirnya aku tertidur setelah aku berhasil memuaskan diriku sendiri.
Udara dingin kurasakan menyentuh kulitku,aku berusaha membuka mataku ,rupanya aku tertidur cukup lama, dan udara sore yang dingin telah membangunkan aku. Kubuka mataku perlahan pelan-pelan dan aku terkejut karena didepanku, disamping tempat tidurku kulihat seorang laki-laki berdiri dalam keadaan telanjang bulat sepertiku dan sedang menggenggam kontolnya dan mengocoknya. Hampir aku tidak percaya bahwa orang yang sedang melakukan onani itu adalah papaku sendiri sambil mengamati tubuhku yang telentang dalam keadaan telanjang. Aku dan papa sama-sama terkejut, segera kuraih bantal untuk menutupi tubuhku ini. Papa mendekatiku dan duduk disisi tempat tidurku sambil tangannya yang satu masih tetap memegangi kontolnya dan tangan kirinya mencoba mengelus rambutku.
“Kenapa kamu tidur telanjang sayang?” Tanya papaku sambil membelai rambutku. Aku diam saja. Kubiarkan tangan papaku membelai rambutku. Seperti tersihir, sore itu aku diam saja dan tidak berusaha memberontak ketika papa berusaha membaringkan aku lagi, papa mengambil bantal yang kupakai untuk menutupi sebagian tubuhku, akupun tidak berusaha mempertahankan bantal itu. Kini aku benar-benar telanjang dan ditelanjangi oleh mata papaku. Papa berusaha berbaring dengan posisi menghadap kepadaku, dibelainya wajahku dan papa mengecup keningku. Melihat aku hanya diam papakupun makin berani beraksi, aku agak terkejut ketika tiba-tiba papa melumat bibirku, kali ini aku sedikit berontak namun tidak lama setelah itu akupun luluh dan mulai menikmati ciuman bibir bersama papaku. Tangan papa mulai bergerilya, disentuhnya dadaku dan diremas-remas.”Oh…” nikmat sekali rasanya. Jari papa juga memelintir puting susuku yang masih kecil, aku tak kuasa untuk menolak perlakuan papaku itu. Mungkin karena aku tidak bereaksi dan bahkan terkesan menikmati makanya papa berani menindih tubuhku, kurasakan sesuatu yang nikmat ketika kulit kami saling bersentuhan, papa terus melumat bibirku, memagut leherku dan kecupan bibirnya semakin kebawah hingga akhirnya sampai di buah dadaku yang sudah mengencang karena Menahan birahi, kedua tangan papa meremas-remas payudaraku dan sedangkan lidah dan mulutnya berusah menjilati dan mengulum pentilku yang ranum. Aku hanya bisa mendesah dan menggelinjang, rasanya nikmat sekali. Puas mempermaikan susuku papa mendekatkan mulutnya ke selangkanganku, dilebarkannya kakiku dan “Oh…zzzz.. ah…” papa menjilati memekku, lidah papa menjilat dari bagian memekku yang paling bawah sampai yang paling atas dan sesekali berhenti di itilku, digelitikknya itilku dengan gerakan lidahnya yang lincah. Aku benar-benar tak mampu berontak, aku benar-benar menikmati permainan papaku. Sesaat setelah itu papa mendekatkan kontolnya ke wajahku, tangan papa membimbing tanganku agar aku mau memegangnya dan mengulumnya. Aku lakukan saja, kontol papaku cukup besar dan panjang, lebih besar 2 kali lipat disbanding kontol pacarku yang masih SMA. Masih dalam posisi telentang kukocok dan kukulum kontol papa yang hampir tidak muat dimulutku, sesekali lidahku menyusuri kontol papa dan kudengar papa mendesah keenakan. Puas dengan aksiku papa mendekatkan kontolnya ke memekku, Kakiku yang dalam posisi mengangkang memudahkan papa untuk mendekatkan kontolnya di memekku, awalnya papa hanya menggesek-gesekkan kontolnya di itilku yang sudah basah.
“Masukin pa.. “ pintaku lirih.
“Iya sayang, sebentar ya..”
“Ayo pa..ratna udah nggak tahan nih pa..oh…”
Cerita Dewasa | Ayah Yang Perkasa. Papa mulai mengarahkan kontolnya ke lubang memekku, ditekannya pelan-pelan, ditarik lagi, diulang-ulang karena memang memekku masih sempit. Papa agak kesulitan untuk memasukkan kontolnya dan aku juga merasa perih di memekku tapi aku tahan karena kalah oleh birahiku yang menggebu. Berulang-ulang dan akhirnya,”bles..” kontol papa berhasil masuk ke memekku seluruhnya, rasanya sungguh luar biasa dan tidak bisa kugambarkan. Sesaat papa membiarkan kontolnya ditelan oleh memekku kemudian dengan hati-hati papa mulai melakukan gerakan maju mundur.
“Enak nggak sayang?” Tanya papaku.
“Enak sekali pa..oh….terus pa…”
Entah berapa kali kontol papa mengocok memekku sampai akhirnya akupun berhasil mencapai klimaks.
“Papa… oh.. lebih cepat pa.. “pintaku.
Uuuugh..hah… ayo pa.. oh.. oh… Aku berhasil klimaks, urat-urat ditubuhku yang sempat menegang akhirnya mulai mengendur. Melihat aku lunglai tak berdaya papa menghentikan gerakan maju mundurnya dan menarik kontolnya keluar.
“Oh sayang,..tolong dikocok sayang…” pinta papaku. Segera kuraih kontol papa yang masih kaku, kugenggam dan kukocok-kocok sampai akhirnya papa mendesah tertahan bersamaan dengan itu cairan putih dan kental menyembur dan mengenai dadaku. Banyak sekali cairan itu dan rupannya papa sangat puas dengan apa yang kulakukan.
Setelah itu papa merebahkan diri disampingku, tubuhku dipeluknya erat sampai akhirnya kami tertidur bersamaan karena kelelahan. Malam kami baru bangun dan aku baru sadar bahwa seharian aku tidak melihat mama.
“Mama kemana sih pa?” tanyaku ke papa.
“Mama baru kerumah nenek di kampung”.
Malam itu kuhabiskan waktu bersama papa sampai pagi, berkali-kali aku dan papa ngentot dengan berbagai gaya, dalam hati aku kagum dengan papaku yang sangat perkasa sampai akhirnya di pagi harinya aku bolos sekolah karena kecapekkan bercinta dengan papaku sendiri.
Setelah peristiwa itu aku dan papa sering ngentot, bahkan sampai sekarang namun saat ini aku kuliah diluar kota jadinya kami tidak bisa sesering dulu melakukannya. Entah sampai kapan semua ini bisa berakhir, kadang aku tersiksa oleh perasaan bersalah dan dosa tapi aku sulit sekali untuk menghentikannya apalagi kalau ada papa didekatku. Habisnya enak banget sich xi xi xi. Apalagi kini aku telah mempunyai seorang putri buah cintaku dengan papaku, yang cantik, dan sehat. Mungkin kelak aku akan berhenti bila ada laki-laki yang mampu menerima keadaanku ini apa adanya, serta mencintaiku juga putriku dengan setulus hati
Mau tau kelanjutan hubunganku dengan papaku, silahkan baca kelanjutan kisah NyataKu ini di "Berbakti pada AyaH."
Subscribe to:
Posts (Atom)