Aku punya seorang teman baik. Dia punya 2 orang adik perempuan. Yang  paling kecil berumur 22 tahun. Namanya Angela, tingginya sekitar 170 cm,  dengan badan yang langsing, sepasang kaki yang panjang, dan dada yang  tidak terlalu besar. Wajahnya bagaikan bidadari dalam mimpi semua pria.  Aku tidak menyangka dia akan menjadi secantik ini. 
Suatu hari aku ke rumah temanku utk berangkat ke kantor bersama. Ketika  itu aku melihat Angela sedang sarapan di ruang makan sendirian. 
"Hi.." sapaku.
"Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai." Katanya.
"Ko Adi sedang mandi, mungkin sebentar lagi selesai." Katanya.
Kemudian dia bangkit dan merapikan piring dan sendoknya dan langsung  pamit untuk pergi ke kampus. Ketika Angella berdiri, aku bisa melihat  seluruh tubuhnya. Dia memakai baju kemeja putih lengan pendek, rok  coklat selutut, kemudian penis ku rasanya ingin meletus saat itu juga.  Tidak kusangka dia memakai pantyhose berbahan transparan (ultra sheer)  ditambah lagi sepatu talinya yang berwarna hitam membuat kakinya lebih  indah dan seksi sekali. Terjadi peperangan batin yang sangat hebat di  dalam diriku. Di satu pihak, hasrat penisku yang sangat berkobar-kobar  untuk bercinta dengan kakinya kemudian menyetubuhinya berkali-kali. Di  pihak lain, otakku mengatakan itu tidak baik, dan tidak mungkin aku  melakukannya di saat ini. Sayang dia sudah punya pacar kalau tidak,  pasti akan kujadikan miliku. 
Ketika Angella sudah menghilang dari belakang pintu, dengan cepat aku  naik ke lantai 2 dan mencoba untuk memasuki kamarnya. Beruntung sekali  karena tidak dikunci. Aku segera menghampiri lemari pakaiannya dan  mencari harta karun fantasi sex-ku. Tetapi aku mengalami kekecewaan  karena dia hanya punya 3 pasang pantyhose, sehingga aku tidak mungkin  mengambilnya. Untuk mengobati kekecewaanku, aku mencari keranjang cucian  yang ada di kamar mandinya. Aku cari celana dalamnya. Aku menemukannya  di antara pakaian tidurnya. Dengan cepat aku mengambil celana dalamnya  yang terbuat dari bahan satin yang halus dan menempelkannya di hidung  dan menarik nafas dalam-dalam. Pikiranku langsung melayang dan penisku  semakin mengeras dan panjang. 
Celana dalamnya masih menyimpan aroma yang khas dari vagina seorang  wanita. Tapi aku buru-buru menyimpannya ke dalam kantong celanaku dan  meninggalkan kamarnya. Aku kembali ke lantai 1 dan masuk ke kamar mandi.  Aku buka resleting celanaku dan membebaskan penisku dari kurungan  celana dalamku dan segera aku balutkan celana dalam Angela ke batang  penisku dan langsung masturbasi sambil membayangkan bercinta dengan  seorang bidadari perawan yang cantik yang mengenakan pantyhose dengan  sepatu tali yang seksi. 
Kubayangkan penisku masuk dan keluar, memompa vaginanya dengan cepat dan  keras. Hanya dalam hitungan beberapa detik kemudian, aku mengalami  ejakulasi yang hebat. Dengan sisa-sisa tenaga aku arahkan penisku ke  jambannya, dan 3 semprotan panjang mengawali puncak orgasme ku dan  diakhiri dengan beberapa tetes spermaku. Nafasku memburu dan  berkeringat. 
"Indra
Kamu lagi di WC ya?" terdengar teriakan dari Adi.
"Iya, bentar, gue lagi kencing nih." Dengan cepat aku keluarkan tissueku dan membersihkan kepala penisku yang tersayang, kemudian ku tarik flush yang ada di jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yang membara. Ku simpan kembali harta karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Kamu lagi di WC ya?" terdengar teriakan dari Adi.
"Iya, bentar, gue lagi kencing nih." Dengan cepat aku keluarkan tissueku dan membersihkan kepala penisku yang tersayang, kemudian ku tarik flush yang ada di jamban dan hilanglah bukti dari hasrat ku yang membara. Ku simpan kembali harta karun ku dan keluar dari WC dan bertingkah seolah-olah tidak terjadi apa-apa.
Sepanjang hari aku selalu teringat akan Angela, setiap kali aku ke WC  aku selalu mengeluarkan celana dalam Angela dan menghirupnya  dalam-dalam. Ternyata aroma wangi dari vagina Angela sangat memikat dan  merangsang. Malamnya aku kembali bermasturbasi sambil membayangkan  Angela, adik dari teman baikku yang sekarang menjadi objek fantasi  sexual-ku. 
Tidak kusangka keberuntungan berpihak kepadaku. Tidak lama kemudian Adi  keluar dari kantor karena mendapatkan tawaran yang lebih bagus. Angela,  bidadariku, yang mengambil alih pekerjaannya. Indahnya lagi, Adi  memintaku untuk mengantarnya pulang karena tidak ada yang menjemput. 
Hari pertama Angela masuk kerja merupakan surga dan neraka bagiku.  Angela mengenakan terusan dengan model smart suit setinggi lutut yang  berwarna coklat pastel muda dan ultra sheer pantyhose dan sepatu tali  putih dengan hak sedang. Aku selalu mencari cara dan alasan untuk selalu  berdekatan dengannya dan melahap kakinya yang menggiurkan dengan  mataku. 
Memang aku mempunyai fetish terhadap pantyhose sejak masih kecil. Semua  ini karena adik terkecil dari ibu ku. Secara tidak sengaja aku menyentuh  kakinya yang sedang dibalut oleh stocking dan aku telah jatuh cinta  terhadap perasaan itu sampai sekarang. Sekarang umurku 26 tahun. Aku  mengoleksi berbagai macam pantyhose dan stocking, namun sayang sedikit  sekali yang berkualitas bagus di Indonesia. 
Siang itu, aku bermasturbasi di WC kantor. Sorenya, aku dan Angela  sedang dalam perjalanan pulang. Kami ngobrol tentang pekerjaan. Jalanan  lumayan padat sehingga tidak bisa cepat-cepat dan sering berhenti. Aku  memberanikan diri untuk bertanya. 
"Angela, boleh aku bertanya sesuatu?"
"Apa?" jawabnya dengan ringan sambil melihatku.
"Tapi jangan marah atau tersinggung ya." Angela mengangguk kecil.
"Apakah kamu suka pakai pantyhose?"
"Koq kamu tahu aku pake pantyhose?"
"Cuma nebak-nebak aja."
"Aku baru mulai pake sih, belum lama."
"Apa kamu suka?"
"Iya, rasanya gimana gitu."
"Keliatannya halus."
"Iya, rasanya halus juga."
"Apa?" jawabnya dengan ringan sambil melihatku.
"Tapi jangan marah atau tersinggung ya." Angela mengangguk kecil.
"Apakah kamu suka pakai pantyhose?"
"Koq kamu tahu aku pake pantyhose?"
"Cuma nebak-nebak aja."
"Aku baru mulai pake sih, belum lama."
"Apa kamu suka?"
"Iya, rasanya gimana gitu."
"Keliatannya halus."
"Iya, rasanya halus juga."
Aku menelan ludah dan mengumpulkan segenap keberanian untuk bertanya,  "Apakah aku boleh megang? Maksudku aku cuma ingin tahu gimana rasanya."  padahal aku sudah punya beberapa koleksi dan sudah tahu.
Tanpa ragu-ragu Angela menjawab, "Boleh."
Tanpa ragu-ragu Angela menjawab, "Boleh."
Dengan perlahan-lahan kutaruh jar-jari tangan kiri ku di atas lutut  kanannya. Ku elus-elus lututnya pelan-pelan. Seluruh badanku dipenuhi  oleh sensasi erotis yang ditimbulkan oleh kelembutan pantyhose dan kaki  Angela. 
"Gimana rasanya?" tanya angela.
"Benar-benar halus." aku senyum kecil sambil memandang wajahnya yang cantik.
"Benar-benar halus." aku senyum kecil sambil memandang wajahnya yang cantik.
Penisku sudah dalam keadaan siaga satu dan dari luar terlihat sedikit  menonjol. Untung mobilku mempunyai transmisi automatis sehingga aku  tidak perlu mengganti-ganti gigi dan melepaskan tangan kiriku dari  lututnya. Karena jalanan sangat macet, tidak lama kemudian Angela  tertidur. Kuberanikan diriku untuk menjelajah lebih dalam lagi ke  pahanya. 
Angela tidak memberikan reaksi penolakan atau keberatan atas tindakanku,  atau mungkin dia tidak merasakannya karena sedang tertidur. Aku tidak  perduli, aku tidak akan menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Pelan-pelan  tangan kiriku makin ke atas dan telah sampai di tengah-tengah pahanya.  Ku belai pahanya yang lembut dan halus. Kulihat wajahnya, Angela  tertidur dengan sangat tenang. Saat ini, roknya sudah tersingkap  setengah paha. Untung roknya tidak terlalu ketat, jika tidak, aku akan  mengalami kesulitan untuk menjelajah lebih dalam. Kuteruskan aksiku  sampai pada paha bagian atas. Akhirnya aku sampai pada pusat segala  kenikmatan sexual. 
Jari tengahku menelusuri celah yang terbentuk dari ke dua pangkal  pahanya. Jari tengah ku merasakan kehangatan dan kelembaban. Dengan  perlahan kutelusuri garis cekungan yang terbentuk dari celah vaginanya.  Tiba-tiba terasa basah dan licin. Penis ku bertambah keras dan kencang,  ternyata Angela secara sadar atau pun tidak, terangsang dengan belaian  tanganku yang nakal. Aku tidak tahu apakah dia sadar ataukah masih  tertidur. Saat ini arus lalu lintas mulai lancar, aku langsung masuk ke  pintu tol. Dengan cepat aku mengeluarkan uang pas dari asbak mobil dan  dengan cepat pula memberikannya kepada petugas tol dan aku langsung  tancap gas. 
Setelah beberapa puluh meter, aku pelankan laju mobilku dan jari  tengahku mulai memberikan tekanan-tekanan ringan pada selangkangannya.  Bahan pantyhose yang halus bercampur dengan cairan manis yang di  hasilkan oleh Angela membuat darahku makin mendidih dan sangat horny. Ku  alihkan pandanganku dari jalan dan dengan cepat mengamati Angela. Rok  nya sudah tersingkap sampai atas. Pahanya yang mulus terbungkus oleh  pantyhose yang sexy. Wajahnya masih tidak menunjukan reaksi penolakan  ataupun reaksi lainnya. Ku percepat gerakan jariku dengan tujuan  membuatnya semakin terangsang dan orgasme. Kemudian kuselipkan jari  manisku dan bersama-sama dengan jari tengahku, dan kumainkan vaginanya. 
Setelah beberapa saat, ku putuskan untuk fokus pada klitorisnya. Gerakan  jariku kupercepat namun tetap lembut dan tidak kasar. Samar-samar aku  mendengar desahan halus yang berasal dari nafas Angela. Expresinya  sedikit berubah. Kelihatannya Angela sangat menikmatinya. Cairan halus  dan licin itu semakin membasahi celana dalam dan pantyhose Angela.  Demikian pula dengan penisku, sudah membasahi celana dalamku. 
Setelah beberapa menit pikiranku melayangkan imaginasi nikmatnya  bersetubuh dengan adik teman baikku yang masih perawan ini, tiba-tiba  aku dikagetkan dengan sebuah mobil truck besar yang langsung memotong  tepat di depanku. Dengan reflek kuinjak rem untuk menghindari tabrakan,  dan tangan kiriku sempat terhenti sejenak karena kekagetan itu. Aku  dikejutkan lagi oleh tangan Angela yang menekan tangan kiri ku dengan  kencang ke selangkangannya. 
Aku langsung melanjutkkan memberikan rangsangan kepada klitorisnya  dengan cepat dan sedikit lebih kuat. Pinggangnya mulai bergerak, aku  bisa merasakan kontraksi otot pada selangkangannya. Kemudian terdengar  desahan kenikmatan yang tertahan di dalam vaginanya. Angelaku yang manis  mengalami orgasme pertamanya. 
Setelah orgasmenya reda, ia membuka matanya dan menatapku dengan senyuman yang malu dan manis. 
"Ko Indra nakal.." itulah kalimat pertama yang keluar dari mulutnya yang sexy.
"Bagaimana rasanya?" tanyaku.
"Bagaimana rasanya?" tanyaku.
Tangan kirinya tetap menahan tangan kiriku di vaginanya, tangan kanannya  membelai sayang pipiku. Tangannya yang halus dan lembut membuatku  semakin terangsang. 
"Enak sekali.. Aku tidak tahu akan begitu enak.. Apa itu orgasme?"
"Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku menanyakan.
"Sex langsung?"
"Iya" jawabku.
"Apakah benar akan lebih enak dari ini?"
"Tentu saja."
"Itu belum seberapa, apa mau yang lebih enak lagi?" dengan berani aku menanyakan.
"Sex langsung?"
"Iya" jawabku.
"Apakah benar akan lebih enak dari ini?"
"Tentu saja."
Angela melihat jam pada dashboard. 
"Apakah masih sempat? Sudah terlalu malam nanti aku di cariin sama orang-orang rumah."
"Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman."
"Ide yang bagus."
"Terus pacarnya gimana?"
"Biarin aja, aku juga tidak begitu suka."
"Bilang aja lagi ada acara ulang tahun teman."
"Ide yang bagus."
"Terus pacarnya gimana?"
"Biarin aja, aku juga tidak begitu suka."
Kesempatan emas yang tidak boleh kulewatkan. Tetap saja aku tidak  menyangka akan semudah ini, dan Angela yang begitu berani. Apakah dia  sudah pernah melakukannya? 
Kuparkir mobilku disebuah hotel yang terletak di tengah keramaian kota.  Langsung saja aku memesan sebuah kamar yang VIP dengan ranjang yang  besar. 
Segera setelah pintu kamar ditutup, aku duduk di atas kasur yang empuk  dan menarik tangan Angela dan menyuruhnya duduk di atas pangkuanku.  Posisi badannya menghadap ke kanan. 
"Apa Angela yakin mau melakukan ini denganku?"
"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."
"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
"Kalau memang orgasme terasa seindah dan senikmat itu, aku rela melakukannya."
"Apa setelah ini Angela akan melakukannya dengan orang lain juga?"
"Ya tidak lah Ko Indra ku sayang. Aku bukan pelacur seperti itu. Aku hanya ingin melakukannya dengan Ko Indra."
"Benarkah?"
Dia merangkul leherku dan kusambut dengan ciuman yang basah di bibirnya.  Angela memejamkan matanya, ku julurkan lidahku ke dalam mulutnya.  Dengan sedikit kaku dan kikuk bidadariku menyambut tarian lidahku. Tidak  lama kemudian Irama cumbuan kami semakin meningkat dan cepat dan panas  penuh dengan nafsu. Tangan kiriku menelusuri semua bagian dari  punggungnya dan tangan kananku menelusuri paha dan betisnya yang  terbalut oleh pantyhose. 
Cumbuan kami bertambah liar, kutelusuri lehernya sambil menarikan  lidahku. Terdengar desahan nikmat bercampur geli dari bibirnya. Angela  membelai rambut dan punggungku. 
"Oh.. Ko Indra.." 
Saat ini tangan kiriku berhasil meraih payudara kirinya dari belakang.  Ku pijat-pijat dengan lembut dan ku remas-remas. Tangan kananku dengan  cepat melepaskan kancing-kancing bajunya. Angela pun mengikuti  tindakanku dan melepaskan kancing bajuku, dan celanaku. Kusuruh Angela  berdiri. Aku pun ikut berdiri dan langsung saja celana panjangku jatuh  ke bawah. Ku tarik tangan kiri Angela dan meletakannya di penisku yang  masih terbungkus celana dalam. 
"Keras sekali dan basah.. Ngompol ya?" ejek Angela.
"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
"Angela juga basah." Ku elus-elus selangkangannya. Kemudian dia tersipu malu.
Kubuka BH nya dan di depan mataku adalah sepasang payudara yang  berukuran sedang dan ranum. Bajunya sengaja tidak kulepaskan, karena dia  terlihat sangat cocok dan cantik dengan baju itu. Ku lihat celana  dalamnya yang berwarna kulit menutupi vaginanya. Kuturunkan pantyhosenya  sedikit dan kurobek celana dalamnya dan menariknya keluar. Kubetulkan  kembali pantyhosenya, dan ku hirup aroma dari cairan vaginanya dan  kujilat. Angela melihat dengan tatapan sedikit terkejut. Kutempelkan  celana dalamnya ke hidung Angela. 
"Bagaimana aromanya?" 
Seakan-akan tidak percaya, ia menghirupnya beberapa kali. 
"Aromanya seakan-akan menggetarkan seluruh tubuhku.." jawabnya. 
Tiba-tiba saja aku merasakan tangan kirinya dengan penuh nafsu  meremas-remas penisku. Kuturunkan celana dalam ku dan penisku berdiri  dengan keras dan panjang. Mulutnya sedikit terbuka melihat penisku yang  berukuran sedang namun keras seperti batu. Jarinya yang mungil menyentuh  ujung kepala penisku. Tidak terbayangkan nikmatnya sentuhan Angela pada  penis ku. Perlahan-lahan ia mulai memegang dan mengelus-elus seluruh  batang penisku, akibatnya penisku benar-benar basah. 
Aku suruh Angela tidur di atas ranjang. Ku jelajahi seluruh bagian dari  kakinya yang panjang dan seksi. Aku habiskan lebih dari 30 menit hanya  mengelus-elus dan memijat-mijat kecil seluruh bagian kakinya. Setiap  kali aku melihat kaki dan sepatu talinya, rasanya ingin ku kulum.  Akhirnya ku angkat kaki kanannya dan kuserbu dengan kuluman dan ciuman  pada jari-jari kakinya tanpa melepas sepatunya. Setelah puas ku  lanjutkan dengan mengulum vaginanya. Tanpa melepas pantyhosenya, aku  mainkan tarian erotis dengan lidahku. Angela terus mendesah nikmat tanpa  henti. Setelah beberapa saat, aku merasakan otot-otot pinggulnya mulai  menegang. 
Angela mengalami orgasme kecil. Kubuat sebuah lubang kecil dengan  bantuan gigi dan jari ku. Lidah ku langsung menerobos masuk dan menyerbu  klitoris Angela. Nafas Angela semakin memburu dan dari bibirnya terus  mengalir alunan desahan kenikmtan yang tidak pernah ia bayangkan  sebelumnya. 
"Ko.. Indra.. Enak banget.." 
Ku arahkan pandanganku sedikit ke atas, bidadariku terlihat sangat  menikmati oral yang ku berikan. Ku dorong lidahku lebih dalam lagi ke  dalam vaginanya. Cairan cinta Angela terus mengalir tanpa henti. Aku  ingin angela merasakan nikmatnya bercinta, dan betapa mengagumkannya  multi orgasme. Ku masukan jari tengah ku ke dalam vaginanya. Jariku  masuk dengan mulus tanpa menemui hambatan apa pun. Ku coba untuk mencari  titik G spot yang menjadi puncak kenikmatan sexual Angela. 
Desahan yang keluar dari mulutnya semakin kencang. Ada beberapa tempat  yang mencurigakan, akhirnya aku berexperimen satu per satu. Memang makan  waktu, tetapi setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kutemukan. Aku  tidak begitu yakin, tetapi semakin lama aku memberikan rangsangan pada  titik tersebut, semakin kuat Angela menggeliat dan akhirnya orgasme.  Kurasakan otot-otot vaginanya menjepit jariku dengan kuat. Setelah  orgasmenya reda, aku memposisikan diriku di atas badan Angela. Kukulum  bibir dan lidahnya. 
"Sayang.. Aku akan memberikan kenikmatan yang tiada bandingannya, apa kamu sudah siap?" 
Angela melihatku dengan nafsu yang membara dan menganggukan kepalanya.  Kuberikan senyum manisku dan memposisikan penis ku di depan pantyhose  yang sudah ku robek sedikit. Pelan-pelan ku masukan penis ku. Dinding  vaginanya yang ketat dan kencang menyambut kedatangan penisku dengan  hangat. Ketika kepala penisku tenggelam di dalam vaginanya, Angela  memejamkan matanya dan mulutnya terbuka. 
Kudorong lagi perlahan-lahan sampai seluruh batang penisku berada di  dalam vaginanya. Hangat, basah dan kencang, itulah yang kurasakan ketika  meluncur masuk. Pelan-pelan ku tarik sedikit dan masuk lagi. Setelah  beberapa tarikan Angela membuka matanya dan menatapku dengan penuh  kepatuhan. Dia sudah mulai terbiasa dengan penisku, kupercepat gerakan  memompa ku dalam posisi misionaris. Angela mendesah nikmat. Makin lama  makin cepat, kembali Angela hilang dalam orgasmenya yang kuat dan  panjang. Titik G spot yang kutemukan berada disebelah bawah dinding  vaginanya. Sulit untuk merangsangnya dalam posisi misionaris. 
Kusuruh Angela membalikan badannya. Darah keperawanannya membekas di  atas ranjang hotel. Begitu pula dengan penis ku, tertempel darah segar  dari Angela. Kuarahkan Angela membentuk posisi doggy style. Aku sendiri  juga sudah tidak dapat bertahan lama lagi. Aku ingin menyelesaikannya  dengan memberikan multiple orgasme. Ku posisikan penisku ke daerah G  spot Angela. Saat itu pula angela mendesah dengan kencang, karena  vaginanya sudah terlalu sensitif. Kupompa Angela dari belakang,  pertama-tama pelan kemudian semakin cepat dan cepat. Tidak sampai 5  menit, badan Angela kembali berkontraksi. Kontraksinya jauh lebih kuat  dari sebelumnya. Kurasakan otot-otot vaginanya meremas-remas penisku.  Benar-benar sensasi yang tidak ada bandingannya. 
Aku dapat merasakan cairan madu Angela terus mengalir keluar membasahi  paha kami. Badan Angela berkontraksi dan menggeliat dengan hebat  bagaikan gempa bumi. Orgasme yang ia rasakan tak kunjung habis. Ku  pelankan gerakanku, dan membiarkan Angela menikmati keseluruhan  orgasmenya. Kucabut penisku dari vaginanya dan menyuruhnya tidur dengan  terlentang. Kuposisikan penisku di depan bibirnya. 
"Angela, buka mulutnya.. Anggap aja lolipop." 
Angela menuruti kata-kataku dan menyambut 'lolipop' yang basah dengan  ejakulasinya. Angela dengan kaku mengulum penisku. Namun rupanya dia  mempunyai bakat alami dalam memberikan oral pada penis ku. Tidak lama  kemudian, orgasme ku datang bagaikan petir. Seluruh badanku bergetar.  Angela kaget ketika sperma ku meluncur dengan cepat dan kuat. Tidak  terhitung berapa banyak spermaku yang keluar. Angela hampir tersedak,  namun dengan cepat ia telan spermaku dan membersihkan sisa-sisanya. 
Angela sudah kehabisan tenaga, aku berbaring disebelahnya. Ia menatapku  dengan tatapan puas dan sayang. Bidadariku.. Akhirnya aku berhasil  bercinta dengannya. 
Setelah berbaring selama beberapa saat, aku mengajak Angela untuk mandi  bersama. Terpaksa Angela harus melepaskan pantyhosenya. Kami saling  membersihkan satu sama lain, tidak lama kemudian aku kembali memasukan  penisku yang masih keras dan horny ke dalam vagina Angela. Dibawah  pancuran shower yang hangat aku kembali bercinta dengan Angela. Ku  angkat dan kutahan kaki kirinya dengan tangan kananku dan kusandarkan  dia pada dinding kamar mandi. Ku pompa vaginanya dengan penisku, lembut  namun mantap. Angela menarikan tarian lidahnya pada leherku. Tanpa  disengaja dia menemukan tempat yang sensitif pada leher bagian kiriku. 
"Iya.. Di sini.. Terus.." 
Angela memfokuskan tariannya pada titik tersebut. Tak pernah kuduga  betapa sensitifnya tempat itu, aliran-aliran listrik kecil seolah-olah  berjalan di seluruh tubuhku, menambah sensasi yang luar biasa pada  penisku. Aku terus mendesah dan sedikit mempercepat gerakan penisku,  kadang-kadang aku mendorongnya sedalam mungkin dan mempertahankannya  dalam posisi seperti itu dan kugoyangkan pinggangku dengan gerakan  melingkar. Angela mendesah dan menghentikan tariannya. 
Kulanjutkan lagi proses percintaanku. Dia merangkulku dengan kuat. Desahannya semakin cepat dan kuat. 
"Ko.. Indra.." 
Di bawah pancuran shower yang hangat, Angela mengalami orgasme yang  kesekian kalinya. Badannya bergetar kuat. Otot-otot dinding vaginanya  meremas-remas batang penisku dan membawaku ke ujung kenikmatan yang tak  terbayangkan. Aku berusaha untuk menahannya selama mungkin, paling tidak  sampai orgasme Angella mereda. Setelah reda, langsung ku keluarkan  penisku, dengan tanggap Angela berlutut di depanku dan melahap penisku  dengan mulutnya. Separuh penisku hilang didalam mulutnya. Lidahnya  dengan cekatan menari-nari di penisku. Benar-benar tidak terlukiskan  rasanya. Kupegang kepala Angela dengan kedua tanganku, pelan-pelan ku  dorong masuk penisku sampai habis. Angela hampir tersedak dan dengan  cepat menyesuaikan rongga kerongkongannya untuk menyambut penisku. 
Kutarik lagi dan kumasukan lagi. Lidahnya tak pernah berhenti sedikitpun  menarikan tarian erotis pada penisku. Rangsangan ini benar-benar  membuat penisku meledak dengan orgasme yang kuat dan menggetarkan.  Karena aku terus menarik dan mendorong penisku akibatnya spermaku ada  yang mengalir keluar dari mulutnya. Spermaku yang mengalir keluar dari  sudut bibirnya membuat Angela semakin cantik dan menggairahkan. Angela  terus menjilat dan menelan sperma dari penisku sampai bersih. 
"Suka ya?" Kutanya dengan lembut. 
Tanpa melepaskan kulumannya, ia tersenyum dan mengangguk. Bidadariku  ternyata sungguh luar biasa, ini benar-benar mimpi menjadi kenyataan.  Seorang gadis cantik memberikan oral dan menelan sperma dari penisku. 
Kami terpaksa menyudahi percintaan kami, karena sudah larut malam. Ku  antar Angela pulang ke rumahnya. Sebelum keluar dari pintu mobil, kami  bercumbu dengan penuh nafsu.. 
Malamnya kutelepon Angela. Kami setuju untuk pergi ke mall untuk  berjalan-jalan. Angela mengenakan terusan model babydoll dengan panjang  sampai 10 cm di atas lutut. Bahannya halus dan lembut. Pantyhose  berwarna putih, ultra sheer, ditambah dengan sepatu tali berwarna putih  yang melingkar sampai ke pertengahan betisnya, membangunkan penisku yang  sedang tidur. Rambutnya terurai rapi, make up berwarna natural dan  tipis, lipstick merah muda yang paling muda dengan wet look. Ketika  masuk ke dalam mobil, dia menyapaku dengan manis dan manja. 
"Sabar ya Ko Indra sayang.." 
Angela mengatakan hal itu seolah-olah ia mengetahui apa yang sedang  kupikirkan saat ini, yaitu berhubungan sex dengannya saat ini juga.  Dengan tampang kecewa yang kubuat komikal aku mengeluh. Namun hal ini  mengundang tawa bahak dari Angela. 
"Apa tidak ada yang tahu kalau kita pergi bersama?" tanyaku.
"Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam." jawab Angela sambil tersenyum manis.
"Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali."
"Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra."
"Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?"
"Cowok yang mana ya?"
"Kemarin katanya sudah punya?"
"Oh yang itu.. Sudah putus tuh.."
"Kapan?"
"Tadi malam." Angela menjawab dengan tenang.
"Boleh tahu kenapa?"
"Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala."
"Tidak ada, aku cuma bilang mau bantu-bantu temanku yang mau married, jadi aku punya alasan untuk pulang sampai malam." jawab Angela sambil tersenyum manis.
"Angela, kamu benar-benar cantik, manis dan seksi sekali."
"Ko Indra bisa aja, kan aku dandan seperti ini cuma untuk Ko Indra."
"Memangnya kamu tidak pernah dandan untuk cowok kamu?"
"Cowok yang mana ya?"
"Kemarin katanya sudah punya?"
"Oh yang itu.. Sudah putus tuh.."
"Kapan?"
"Tadi malam." Angela menjawab dengan tenang.
"Boleh tahu kenapa?"
"Ko Indra lucu deh, pake acara nanya segala."
Aku menduga bahwa akulah yang menjadi alasan dari putusnya hubungan antara Angela dengan pacarnya. 
"Gara-gara aku ya?" 
Tiba-tiba saja Angela mencium pipi kiriku. 
"Cuma Ko Indra yang bisa membahagiakanku." 
Rasanya jantungku hendak meloncat keluar mendengar pernyataannya.  Kuelus-elus pahanya yang dengan manis terbungkus oleh ultra sheer  pantyhose berwarna putih sambil tersenyum manis. 
Setelah beberapa saat, kami tiba di Plaza Senayan. Sambil bergandengan  tangan kami memasuki pintu samping Plaza. Kami masuk ke Metro dan  langsung menuju ke bagian pakaian dalam. Angela melihatku dengan  senyumnya yang nakal. Kami mulai dari lantai dasar yang banyak menjual  sepatu-sepatu wanita. Aku menyodorkan beberapa pasang sepatu tali yang  sexy dan bagus. Ternyata Angela juga menyukainya dan aku membeli 2  pasang sepatu tali yang ber-hak tinggi dan sedang untuk Angela. Kemudian  kami naik ke lantai atas untuk melihat-lihat stocking dan pantyhose  yang dipajang pada counternya dan sibuk membahasnya. Akhirnya kami  memutuskan untuk membeli semua merk yang ada dalam beberapa warna. Namun  kali ini Angela yang memaksa untuk membayar. Setelah itu kami makan  siang di sebuah cafe di lantai atas. 
Aku sengaja memilih tempat yang terletak disudut ruangan. Kami duduk di  sofa yang menempel pada kedua sisi ruangan. Kami memesan dua piring  spagheti, dan jus untuk makan siang kami. Setelah pelayan yang mencatat  pesanan kami pergi, aku sibuk memeriksa sekeliling kami. Suasana masih  sepi dan tidak ada yang memperhatikan kami, yang terpenting adalah  taplak meja yang panjangnya sampai ke lantai. Benar-benar cocok untuk  melaksanakan rencanaku. Dengan sekejap aku masuk ke bawah meja. 
"Ko Indra.." Angela berusaha menyingkap kain yang menutupiku.
"Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan.." Bisikku.
"Mau ngapain sih?"
"Ada deh.." Jawabku dengan senyum nakal.
"Ssst.. Jangan keras-keras, nanti ketahuan.." Bisikku.
"Mau ngapain sih?"
"Ada deh.." Jawabku dengan senyum nakal.
Kurapikan kain penutup meja itu sehingga menutupi seluruh bagian  pinggang Angela. Kemudian kubuka kedua kaki Angela yang menutupi  selangkangannya. Lalu aku belai-belai vaginanya yang terbalut oleh  pantyhose putih yang seksi.  "Ko Indra.. Jangan di sini nanti ada yang melihat.." Bisiknya. 
Aku mengacuhkan bisikannya, karena aku merasakan bahwa Angela tidak  memakai celana dalam dan pantyhose yang dikenakannya adalah yang 'sheer  to waist'. Langsung saja kukulum vaginanya sambil membelai-belai kakinya  yang panjang dan lembut. 
"Ko Indra.." 
Aku dapat merasakan sensasi nikmat yang menghanyutkan bersamaan dengan  perasaan takut begitu pula dengan Angela. Kujilati seluruh bagian dari  selangkangan Angela. Tidak lama kemudian aku dapat merasakan cairan  manis yang khas mengalir dari vaginanya dan bercampur dengan kulumanku  yang basah. Aku menjadi semakin bersemangat dan horny. Kupercepat  kuluman dan tarian erotis lidahku. Sensasi yang menggelitik dan eksotis  membuat tubuh Angela bergetar-getar. Aku yakin Angela pasti sedang  berusaha keras untuk menahan ekspresinya dan menahan desahannya. Penisku  meronta-ronta untuk keluar dari dekapan celana dalamku. Aku terus  melahap Angela dengan penuh nafsu, dan tanganku tidak henti-hentinya  membelai dan mengelus-elus kakinya.  "Silahkan Minumnya." Terdengar suara dari seorang pelayan wanita yang mengantarkan minuman.
"Terima kasih.." jawab Angela dengan suara yang sedikit bergetar. Aku dapat merasakan Angela sedang menyedot jus yang baru saja di antar. Tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaku. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara dari pelayan wanita yang sama, membawakan pesanan kami. Setelah meletakan pesanan kami, pelayan itu meninggalkan Angela. "Sayang ayo dimakan dulu." Bisikku dari bawah. Angela dengan kikuk mencoba memakan spagheti yang telah kami pesan. Dia berusaha untuk tenang dan mencoba menikmati makanannya. Aku tahu dengan pasti sensasi yang dihasilkan oleh vaginanya (dengan pertolongan lidahku yang nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan itu pula kedua kaki Angela menjepit kepalaku dengan kencang. Akhirnya aku merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dengan keras. Cairan orgasmenya mengalir makin banyak, kulah........
"Terima kasih.." jawab Angela dengan suara yang sedikit bergetar. Aku dapat merasakan Angela sedang menyedot jus yang baru saja di antar. Tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam taplak meja dan mengelus-ngelus kepalaku. Tidak lama kemudian terdengar lagi suara dari pelayan wanita yang sama, membawakan pesanan kami. Setelah meletakan pesanan kami, pelayan itu meninggalkan Angela. "Sayang ayo dimakan dulu." Bisikku dari bawah. Angela dengan kikuk mencoba memakan spagheti yang telah kami pesan. Dia berusaha untuk tenang dan mencoba menikmati makanannya. Aku tahu dengan pasti sensasi yang dihasilkan oleh vaginanya (dengan pertolongan lidahku yang nakal) telah mengambil alih kesadarannya. Tiba-tiba saja terdengar suara langkah kaki yang mendekat, bersamaan dengan itu pula kedua kaki Angela menjepit kepalaku dengan kencang. Akhirnya aku merasakan otot-otot pinggul dan kakinya berkontraksi dengan keras. Cairan orgasmenya mengalir makin banyak, kulah........
Untuk Part 2 klik disini.

 
No comments:
Post a Comment